5 Penyakit Penyebab Tumor Colli yang Perlu Diwaspadai
“Tumor colli adalah istilah yang merujuk pada kondisi ketika terjadi pembengkakan di bagian leher. Munculnya tumor colli bisa disebabkan oleh berbagai penyakit seperti kelenjar getah bening, kista, dan bahkan kanker”.
Halodoc, Jakarta – Tumor colli adalah istilah yang digunakan untuk kondisi ketika terjadi pembengkakan atau pembesaran di leher. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor.
Sebagian besar umumnya memang tidak berbahaya dan tidak menimbulkan kanker. Namun, benjolan di leher juga bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan serius, seperti infeksi atau pertumbuhan kanker.
Pertanyaannya, apa saja penyebab dan gejala tumor colli?
Kenali Gejala Tumor Colli
Tumor colli muncul ketika adanya benjolan yang tumbuh di leher. Ukurannya bisa sangat kecil dan tidak terlihat, bisa juga berukuran besar dan terlihat. Benjolan di leher memang relatif tidak berbahaya.
Namun, gejala tertentu bisa mengindikasikan bahwa terdapat risiko kanker yang mengintai, berikut adalah gejalanya:
- Benjolan di leher tidak hilang setelah dua hingga tiga minggu.
- Benjolan menjadi lebih kecil kecil tetapi tidak sepenuhnya hilang.
- Perubahan suara.
- Rasa sakit saat menelan.
- Gangguan pendengaran atau nyeri di telinga pada sisi yang terdapat benjolan.
- Nyeri leher atau tenggorokan.
- Penurunan berat badan.
- Hidung tersumbat di salah satu sisi hidung dan kesulitan bernapas.
- Pendarahan dari hidung dan rongga mulut.
- Batuk berdarah.
Berbagai Penyebab Tumor Colli
Ada berbagai kondisi kesehatan yang menyebabkan tumor colli. Dari kondisi kesehatan yang ringan seperti kista, sampai yang serius seperti kanker.
Berikut ini beberapa contoh penyakit yang menjadi penyebab tumor colli:
1. Pembengkakan kelenjar getah bening
Salah satu alasan paling umum munculnya benjolan di leher adalah karena pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening bisa ditemukan di leher, wajah, ketiak, dada, perut, dan selangkangan.
Cairan yang disebut getah bening mengandung sel darah putih (limfosit) yang berfungsi melawan infeksi akibat bakteri, kuman, dan virus. Cairan ini mengalir melalui sistem limfatik.
Ketika terjadi infeksi, maka kelenjar getah bening bisa membesar dan membengkak. Hal ini disebabkan karena kelenjar getah bening membantu untuk membersihkan tubuh dari penyakit. Saat kondisi tubuh sudah lebih baik, maka ukurannya akan kembali seperti semula.
Kenali juga cara mengatasi kelenjar getah bening melalui laman berikut, “7 Cara Ampuh Atasi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening”.
2. Kista
Benjolan di leher bisa juga merupakan tanda penyakit kista. Kista adalah kantung jaringan yang berisi cairan. Kista dapat terbentuk hampir di area tubuh manapun. Benjolan ini biasanya tidak padat dan terasa lunak.
Sering kali kista bersifat jinak dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, bergantung pada ukuran dan lokasinya, ada juga kista yang harus dihilangkan dengan operasi.
3. Gondok
Gondok adalah benjolan pada kelenjar tiroid yang membesar. Biasanya muncul di bagian depan leher dan seringkali hanya di satu sisi. Gondok sering menunjukan adanya masalah dengan fungsi tiroid, tetapi penyakit ini juga dapat muncul jika fungsi tiroid bekerja dengan normal.
Penyakit ini bisa ditangani dengan obat-obatan. Jika gondok disebabkan karena terlalu sedikit hormon tiroid maka diobati dengan synthroid (levothyroxine), tetapi jika disebabkan terlalu banyak hormon tiroid maka diobati dengan yodium radioaktif.
4. Lipoma
Gejala lipoma berupa benjolan jinak yang berisi lemak. Nah, lipoma tidak bersifat kanker, tetapi mungkin harus diangkat melalui pembedahan bergantung pada ukuran dan area munculnya lipoma.
Seseorang yang pernah mengidap lipoma atau memiliki riwayat keluarga lipoma, mungkin lebih berpotensi mengidap penyakit ini kembali.
5. Kanker
Sel kanker adalah sel yang bermutasi dengan cepat dan bisa sangat sulit untuk dihentikan. Benjolan kanker umumnya ditemukan di payudara, testis, atau kelenjar getah bening.
Menurut American Cancer Society, benjolan yang berisi cairan dan mudah digulung di jari lebih kecil kemungkinannya menjadi kanker, dibandingkan benjolan yang keras, tidak beraturan, berakar, dan tidak terasa nyeri.
Nah, jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc, Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Atasi Tumor Jinak.
Tumor colli atau pembengkakan di leher bisa terjadi pada siapa saja, dan tidak selalu menunjukan gejala penyakit serius.
Namun, jika kamu merasakan gejala tumor colli, terlebih yang berisiko kanker, maka segeralah tanyakan ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Ayo download Halodoc sekarang juga untuk deteksi penyakit lebih dini.
Referensi:
Verrywellhealth. Diakses pada 2023. Causes of Lumps on the Neck.
ENT Health. Diakses pada 2023. Neck Mass in Adults.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan