5 Obat Non Resep untuk Mengatasi Kutu Air di Telapak Kaki
"Kutu air bukan penyakit serius yang dapat membahayakan nyawa pengidapnya. Meski demikian, adanya kutu air di telapak kaki perlu segera diobati agar infeksi tidak memburuk dan menyebar ke area sekitarnya."
Halodoc, Jakarta – Kutu air merupakan gangguan kesehatan kulit yang ditandai dengan ruam pada kulit di antara jari kaki, atau telapak kaki. Penyebabnya sendiri adalah jamur Trichophyton rubrum, Trichophyton interdigitale, dan Epidermophyton floccosum.
Saat muncul di telapak kaki, area tersebut akan memutih, bersisik, kemerahan, tampak kering, pecah-pecah, sakit, gatal, bahkan bisa saja melepuh. Adakah obat non resep untuk mengatasi kutu air?
Baca juga: Kebiasaan yang Bisa Memicu Kutu Air di Kaki
Mengidap Kutu Air, Berikan Salah Satu Obat Ini
Kutu air memiliki nama medis lain, yaitu tinea pedis. Salah satu gejala berupa gatal bisa saja muncul sepanjang hari. Kondisi tersebut tentu membuat kamu merasa tidak nyaman untuk beraktivitas, bukan?
Jangan khawatir jika mengalaminya, karena kamu dapat dengan mudah mendapatkan obat non resep di apotik untuk mengatasi kutu air. Jenis obat tersebut adalah antijamur yang dipakai dengan cara dioleskan ke bagian kulit yang terkena.
Biasanya obat dioleskan sebanyak 2 kali dalam sehari. Untuk dosisnya sendiri, kamu disarankan untuk membaca label pada kemasan sebelum digunakan. Obat ini dapat digunakan selama 1–2 minggu setelah bekas mulai menghilang. Berikut ini beberapa jenis obat non resep tersebut:
1. Miconazole
Miconazole merupakan obat antijamur yang dipakai untuk menghentikan pertumbuhan jamur penyebab infeksi. Selain mengatasi kutu air, miconazole mampu mengatasi jenis kurap lainnya.
Obat ini tersedia dalam berbagai jenis, seperti krim, bubuk, dan spray. Ingat, obat ini termasuk salah satu jenis obat luar yang tidak boleh digunakan di mulut atau bagian tubuh dalam lainnya.
2. Clotrimazole
Clotrimazole mampu mengatasi infeksi kulit akibat jamur, salah satunya kutu air. Sama seperti jenis obat sebelumnya, clotrimazole merupakan jenis obat luar yang diberikan pada kulit terkena dengan cara dioleskan. Berapa lama pengobatan berlangsung akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Oleskan sebanyak 2 kali sehari, dalam 4–8 minggu.
Baca juga: Ini 7 Kebiasaan yang Bisa Memicu Kutu Air di Tubuh
3. Tolnaftate
Serupa dengan dua obat sebelumnya, tolnaftate bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur penyebab infeksi. Obat ini tersedia dalam berbagai jenis, seperti krim, bubuk, gel, dan spray. Obat ini efektif dalam mengurangi gejala jika digunakan secara teratur.
Jangan lupa untuk membersihkan area yang terinfeksi sebelum mengaplikasikan obat, ya. Setelah mengaplikasikan obat, jangan lupa untuk mencuci tangan agar infeksi tidak menyebar ke area tubuh lainnya.
4. Terbinafine
Terbinafine mampu mengatasi kutu air dengan mencegah membunuh dan mencegah jamur tumbuh kembali. Obat ini dijual dalam bentuk salep dan spray. Untuk mengatasi kutu air, kamu bisa mengoleskan salep tipis-tipis pada bagian kulit yang terkena infeksi. Obat ini hanya boleh dipakai sebanyak 2 kali dalam sehari. Jangan lupa untuk mencuci sebelum dan sesudah pengaplikasian, ya.
5. Butenafine
Sama dengan jenis-jenis obat sebelumnya, butenafine juga dipakai dengan dioleskan perlahan pada kulit untuk membunuh dan mencegah perkembangan jamur.
Obat ini hanya boleh dioleskan pada kulit yang terinfeksi, dan tidak disarankan dipakai pada kuku. Butenafine dipakai sebanyak 2 kali dalam sehari secara teratur untuk mempercepat proses penyembuhan.
Baca juga: Punya 5 Tanda Ini, Awas Kutu Air
Hal yang perlu diingat, yaitu jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah, serta membersihkan area yang terinfeksi sebelum mengaplikasikan obat, ya.
Jika ingin membeli salah satu dari beberapa obat yang telah disebutkan, kamu dapat menggunakan fitur “toko kesehatan” di aplikasi Halodoc. Ingat, obat tersebut hanya boleh digunakan dalam 1–2 minggu saja.
Jika dalam kurun waktu tersebut kondisi kutu air tidak juga membaik, silahkan hubungi dokter tepercaya di Halodoc!