5 Mitos Mengenai Kloning Manusia Ini Jangan Dipercaya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Februari 2021
5 Mitos Mengenai Kloning Manusia Ini Jangan Dipercaya5 Mitos Mengenai Kloning Manusia Ini Jangan Dipercaya

Halodoc, Jakarta - Pernahkah mendengar mengenai istilah kloning? Kloning adalah proses di mana menciptakan salinan makhluk hidup dengan identik. Proses kloning sendiri sudah banyak dilakukan pada beberapa negara besar. Umumnya, proses kloning meliputi makhluk hidup, seperti domba hingga monyet.

Baca juga: Baik atau Tidaknya Hasil Cek Sperma Bisa Bergantung pada Makanan

Lalu, apakah benar proses kloning dapat dilakukan pada manusia? Proses ini mungkin saja dapat dilakukan, tetapi prosesnya tidak mudah dan sangat berisiko. Bahkan, pada proses kloning hewan saja ada berbagai kegagalan yang dialami, tentunya hal ini akan sangat tidak beretika dan berisiko jika dilakukan pada manusia. Untuk itu, sebaiknya ketahui beberapa mitos aneh tentang kloning manusia yang sebaiknya jangan dipercaya!

1.Proses Kloning Merupakan Teknologi Paling Baru

Sebaiknya jangan percaya mitos ini. Proses kloning sendiri bukanlah suatu hal yang baru. Pada beberapa negara, proses kloning telah banyak dilakukan untuk membantu produksi buah dan sayuran. 

Bahkan, penggunaan sel tubuh dari hewan untuk proses kloning telah digunakan sejak tahun 1990. Dari proses kloning ini, kemudian muncul domba kloning pertama yang dikenal dengan nama Dolly di Skotlandia pada tahun 1996. 

2.Kloning Dapat Menghasilkan Individu yang Serupa Sesuai dengan Usia

Proses kloning yang dilakukan baik pada hewan maupun makhluk hidup lainnya tidak akan menghasilkan individu lain dengan usia yang serupa. Ini merupakan mitos yang sebaiknya tidak dipercaya. Proses kloning merupakan proses di mana menciptakan embrio bukan individu. 

Tentunya, setelah embrio berhasil dibuat, embrio harus berkembang sama dengan proses embrio yang muncul melalui proses pembuahan yang alami. Kondisi ini membutuhkan waktu untuk embrio dapat berkembang menjadi individu.

Baca juga: Inilah Proses Terbentuknya Anak Kembar

3.Proses Kloning dapat Membuat Kepribadian Individu yang Serupa

Kepribadian individu merupakan hasil dari proses didik dan pola asuh. Jadi, proses kloning dapat membuat kepribadian individu serupa hanyalah mitos yang tidak perlu dipercaya. Bahkan, jika kamu mau membuat kloning hewan dengan sifat lembut, meskipun berasal dari sel hewan yang jinak dan lembut, kamu perlu mendidik hewan tersebut dengan cara yang sama. Dengan begitu, kepribadian hewan kloning dapat serupa.

Dengan kata lain, proses kloning pun tidak dapat menghasilkan kualitas hidup yang sama. Pada proses kloning hewan pun terdapat large offspring syndrome (LOS), yang merupakan cacat bawaan sejak lahir. Jika kondisi ini terjadi pada kloningan manusia, tentunya dapat membuat kualitas hidup semakin menurun. 

4.Individu Hasil Proses Kloning Tidak Dapat Bertahan Lama untuk Hidup

Nyatanya, ada banyak beberapa hewan kloning yang mampu bertahan hidup dengan usia yang cukup panjang. Namun, kondisi ini dapat berubah ketika pada saat proses kloning terdapat masalah pada sel telur dan sperma.

5.Kloning Merupakan Proses yang Mudah

Selain dianggap tidak beretika dan berisiko, melakukan proses kloning manusia bukanlah hal yang sepele. Proses kloning akan sangat rumit. Begitu pun dengan proses kloning pada makhluk hidup yang lainnya, seperti hewan.

Ada dua metode proses kloning yang bisa dilakukan di laboratorium, yaitu artificial embryo twinning and somatic cell nuclear transfer. Tentunya, kedua metode ini membutuhkan penelitian secara mendetail sebelum proses kloning terjadi.

Baca juga: 2 Hal yang Memengaruhi Kemiripan Anak dengan Orangtua

Itulah beberapa mitos aneh tentang kloning manusia. Tentunya, kloning manusia masih dalam wacana yang dianggap banyak peneliti tidak beretika dan sangat berisiko. Tanpa proses kloning pun, nyatanya manusia dapat menambah populasi secara alami. Jadi, sepertinya proses kloning manusia memang tidak dibutuhkan.

Lebih baik, cari tahu lebih banyak cara untuk meningkatkan kualitas sperma maupun sel telur. Kamu bisa tanya langsung pada dokter kandungan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:
Learn Genetics. Diakses pada 2021. Cloning Myths.
Learn Genetics. Diakses pada 2021. What is Cloning?
U.S Food and Drug Administration. Diakses pada 2021. Myths About Cloning.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan