5 Manfaat Terapi Kognitif bagi Pengidap Gangguan Kesehatan Mental
“Terapi kognitif meredakan gejala emosi dan meningkatkan kualitas interaksi sosial. Terapi ini juga membantu menemukan coping mechanism yang tepat untuk pengidap gangguan kesehatan mental.”
Halodoc, Jakarta – Orang dengan gangguan kesehatan mental memerlukan beberapa terapi untuk mengatasi gejala dari kondisinya. Salah satu terapi pada pengidap gangguan kesehatan mental adalah terapi kognitif. Ada cukup banyak manfaat terapi kognitif yang perlu kamu tahu.
Terapi perilaku kognitif adalah terapi berbicara yang dapat membantu mengelola masalah dengan mengubah cara berpikir dan berperilaku. Jenis terapi untuk mengobati kecemasan dan depresi, tetapi dapat berguna untuk masalah kesehatan mental dan fisik lainnya.
Manfaat Terapi Kognitif
Terapi perilaku kognitif pada konsep bahwasanya pikiran, perasaan, sensasi fisik, dan tindakan memiliki hubungan. Pikiran dan perasaan negatif dapat menjebak dalam siklus negatif.
Manfaat terapi kognitif buat pengidap gangguan kesehatan mental adalah membantu orang tersebut dalam mengatasi masalah dengan cara berpikir lebih positif. Sejatinya, dengan berpikir positif akan mengubah pola pikir negatif ini serta memperbaiki perasaan.
Terapi kognitif adalah metode yang berguna untuk mengatasi masalah emosional untuk orang dengan gangguan kesehatan mental. Beberapa manfaat terapi kognitif adalah:
1. Mengelola Gejala Penyakit Mental
Gejala penyakit mental tergantung pada jenis penyakit mental. Pada umumnya gejala penyakit mental adalah mood yang naik turun, tidak bisa tidur, dan lain sebagainya.
Dengan berpikir positif lewat terapi kognitif, pengidapnya dapat mengelola gejala penyakit mentalnya. Orang dengan penyakit mental membutuhkan coping mechanism. Baca penjelasan lebih lanjut mengenai metode pertahanan diri ini di artikel: “Mengenal Lebih Dalam Coping Mechanism untuk Mengatasi Stres.”
2. Mempelajari Teknik untuk Mengatasi Situasi Hidup yang Penuh Tekanan
Orang dengan gangguan mental kerap menjalani hidup yang penuh tekanan, overthinking, dan lain sebagainya. Terapi kognitif dapat membantu pengidap gangguan mental mengaplikasikan coping mechanism yang tepat untuk membuat hidupnya menjadi lebih sehat dan positif.
3. Mengidentifikasi Cara-Cara Mengelola Emosi
Terapi kognitif membantu pengidap gangguan mental untuk mengelola dan mengidentifikasi perubahan emosinya. Dengan cara ini, pengidap gangguan mental lebih bisa mencegah perubahan emosi mengontrol kualitas hidupnya.
4. Membantu Menyelesaikan Konflik dan Komunikasi Lebih Baik
Terapi kognitif membantu pengidapnya menyelesaikan konflik dengan lebih baik dan mengembangkan komunikasi dan interaksi sosial lebih sehat. Terkadang, pengidap gangguan kesehatan mental kerap mengalami masalah dalam hal komunikasi dengan orang lain.
Terapi kognitif juga membantu mengelola gejala emosional yang kerap mengganggu interaksi dengan orang lain.
5. Mengelola Gejala Fisik Kronis
Terapi kognitif bisa membantu mengelola gejala fisik kronis yang biasanya mengiringi gangguan kesehatan mental. Misalnya, tidak bisa tidur, sakit kepala, sulit makan, serta bentuk gejala lainnya.
Nantinya, pengidapnya akan menyadari pemikiran yang tidak akurat atau negatif, sehingga lebih dapat melihat situasi yang menantang dengan lebih jelas dan meresponsnya dengan cara yang lebih efektif.
Cara Melakukan Terapi Kognitif
Terapi kognitif direkomendasikan untuk dilakukan setidaknya seminggu sekali atau dua minggu sekali. Durasi sesuai dengan kebutuhan orang yang bersangkutan. Setiap sesi biasanya berlangsung antara 30-60 menit.
Selama sesi, terapis akan membantu memecah masalah menjadi bagian-bagian yang terpisah, seperti pikiran, perasaan fisik, dan tindakan. Terapis akan membantu menganalisis tiap-tiap area untuk mengetahui apakah ini realistis atau tidak, dan bagaimana menentukan pengaruhnya terhadap satu sama lain.
Terapis juga dapat membantu mengetahui cara mengubah pikiran dan perilaku yang tidak membantu. Setelah itu, terapis akan meminta pasien untuk mempraktikkan perubahan ini dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, terapis akan mendiskusikannya di pertemuan selanjutnya.
Tujuan akhir dari terapi untuk mengajari bagaimana menerapkan keterampilan selama perawatan dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan membantu pengidapnya dalam hal mengelola masalah dan menghentikan dampak negatifnya pada kualitas hidup.
Kalau kamu punya masalah kesehatan mental, kamu bisa tanyakan langsung ke psikolog atau psikiater melalui aplikasi Halodoc. Jangan tunggu sampai gejala menjadi semakin parah. Segera download Halodoc sekarang juga, ya!