5 Langkah yang Dilakukan untuk Mendeteksi Kanker Anus
Halodoc, Jakarta - Ketika mendengar kata “kanker” banyak orang akan merasa waswas, bahkah ngeri. Nah, dari banyaknya jenis kanker, kanker anus merupakan salah satu yang mesti diwaspadai. Seperti namanya, kanker ini merupakan jenis kanker yang terjadi di bagian anus atau saluran anus.
Kebanyakan kanker anus ini berasal dari sel di lapisan mukosa, terutama sel kelenjar pada lapisan mukosa anus. Kelenjar pada anus ini berperan untuk menghasilkan mukus atau lendir. Lendir ini berfungsi sebagai pelicin agar feses lebih mudah melewati anus. Jenis kanker anus ini disebut adenokarsinoma. Lalu, bagaimana sih cara mendeteksi kanker anus?
Baca juga: Ada Benjolan yang Terasa Nyeri di Anus, Hati-Hati Gejala Kanker Anus
Perhatikan Gejala-Gejalanya
Pengidap kanker anus bisa merasakan beberapa gejala, seperti:
-
Perdarahan dari rektum atau anus.
-
Muncul pembengkakan atau benjolan pada anus.
-
Gatal atau nyeri di daerah anus.
-
Gangguan buang air besar, salah satunya kesulitan menahan buang air besar.
-
Keluarnya cairan yang tak biasa dari anus.
Yang perlu digarisbawahi, seperlima dari pengidap kanker ini tak menunjukkan sama sekali (asimptomatik).
Penyebab Kanker Anus
Sama dengan kanker-kanker lainnya, kanker anus ini disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi ini terjadi pada sel anus yang menyebabkan sel normal berubah menjadi abnormal. Kanker ini juga sering dikaitkan dengan infeksi virus, yaitu human papillomavirus (HPV)
Infeksi HPV merupakan penyebab kanker anus dan luka yang dapat memicu kanker. Perilaku atau kondisi medis yang memungkinkan terjadinya infeksi HPV atau memfasilitasi penularan HPV, dapat meningkatkan risiko kanker anus.
Baca juga: 8 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Kanker Anus
Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan terjadinya kanker ini:
-
Riwayat kanker serviks, vagina, dan vulva.
-
Perokok.
-
Orang yang memiliki banyak pasangan seksual dan melakukan hubungan intim lewat anus.
-
Penerima transplantasi organ.
-
Laki-laki yang berhubungan intim dengan sesama jenis.
-
Orang dengan daya tahan tubuh yang terganggu seperti pada orang dengan HIV.
Cara Mendeteksi Kanker Anus
Pengidap dengan gejala kanker anus dini bisa didiagnosis awal dengan kondisi yang ringan, seperti wasir, fisura anal, atau fistula. Tahapan yang dilakukan dokter untuk diagnosis kanker anus, meliputi:
-
Memeriksa lubang anus dan dubur dengan memasukkan jari yang bersarung dan dilumasi ke dalam anus. Dokter dapat merasakan adanya benjolan atau kelainan lain dalam lubang anus.
-
Melihat lubang anus dengan tabung yang dilengkapi kamera (endoskopi) untuk memeriksa saluran anus dan anus.
-
Melakukan USG pada lubang anus.
-
Mengambil sampel kecil dari jaringan yang terkena (biopsi) dan mengirim sampel ke laboratorium untuk dianalisis. Dengan melihat sel-sel di bawah mikroskop, dokter dapat menentukan apakah sel-sel itu bersifat kanker.
-
Untuk melihat penyebaran kanker apakah telah menyebar ke kelenjar getah bening atau ke area lain di tubuh dapat dilakukan tes, seperti komputerisasi tomografi (CT), magnetic resonance imaging (MRI), positron emission tomography (PET).
Baca juga: 3 Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Kanker Anus
Memiliki keluhan kesehatan pada bagian anus lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan