5 Komorbid yang Perlu Diwaspadai di Masa Pandemi
“Penularan COVID-19 terjadi tanpa pandang bulu. Siapa saja bisa mengalaminya, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Sayangnya, mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid justru memiliki risiko yang lebih tinggi.”
Halodoc, Jakarta – Angka penularan COVID-19 kian hari kian mengalami peningkatan. Siapa saja bisa tertular penyakit yang terjadi karena infeksi virus corona ini. Bayi, anak-anak, remaja, dewasa, bahkan hingga lansia. Sudah tak terhitung lagi berapa nyawa telah melayang sejak Indonesia turut mengalami pandemi.
Namun, didapati bahwa orang-orang dengan komorbid atau memiliki penyakit bawaan ternyata lebih berisiko saat COVID-19 menyerang. Gejala yang dialami pun akan terasa lebih berat dibandingkan dengan orang yang terinfeksi COVID-19 tanpa komorbid.
Penyakit Komorbid yang Memperburuk COVID-19
Penyakit komorbid atau penyerta itu sendiri merupakan masalah kesehatan lain yang telah dimiliki oleh seseorang sebelum tubuhnya terinfeksi virus corona. Penyakit ini akan membuat COVID-19 yang dialami pengidap semakin parah karena imunitas tubuh yang lemah. Terlebih jika tidak tertangani.
Baca juga: Mengenal Protokol Kesehatan 5M untuk Cegah COVID-19
Lalu, apa saja jenis penyakit penyerta yang bisa membuat COVID-19 menjadi semakin parah dan perlu kamu waspadai? Berikut ini beberapa di antaranya:
- Hipertensi
Waspada, hipertensi diduga menjadi komorbid yang serius. Pasalnya, tekanan darah yang mengalir ke seluruh bagian tubuh mampu merusak organ tubuh dengan cepat. Terlebih jika diikuti dengan penyakit COVID-19. Kondisi ini sangat rentan terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko terjadi pada orang yang lebih tua.
- Diabetes
Selain hipertensi, diabetes menjadi gangguan kesehatan penyerta lainnya yang perlu diwaspadai. Diabetes ditandai dengan kadar gula dalam darah yang sangat tinggi. Tanpa penanganan, penyakit ini akan mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah, jantung, ginjal, bahkan mata.
Sayangnya, infeksi virus corona bisa membuat kerusakan organ pada pengidap diabetes menjadi lebih cepat. Jadi, sebisa mungkin kamu selalu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Caranya tentu dengan membiasakan pola makan dan pola hidup yang sehat.
Baca juga: Rahasia 3 Negara Ini Bebas Masker di Tengah Varian Delta
- Masalah Paru-Paru
COVID-19 juga bisa menjadi lebih buruk jika pengidap memiliki penyakit penyerta yang berhubungan dengan saluran pernapasan. Ini termasuk PPOK, tuberkulosis, dan asma. Sayangnya, COVID-19 juga akan merusak paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak akan mendapat cukup oksigen yang berdampak pada kerusakan organ.
- Penyakit Jantung
Waspada jika kamu memiliki riwayat medis yang berkaitan dengan jantung atau masalah kardiovaskular lainnya. Bukan tanpa alasan, penyakit tersebut juga menjadi komorbid yang nantinya bisa membuat COVID-19 memburuk.
Lemahnya imunitas tubuh akibat penyakit tersebut bisa mengakibatkan peradangan dan kerusakan yang lebih parah. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi yang serius dan membahayakan.
Baca juga: Dampak Negatif Covid-19 pada Anak yang Punya Komorbid
- DBD
Musim pancaroba erat kaitannya dengan penyakit, salah satunya yang perlu diwaspadai adalah DBD. Masalah kesehatan yang rentan terjadi pada anak ini ternyata turut membuat COVID-19 menjadi lebih mematikan.
Oleh karena itu, orangtua perlu mewaspadai adanya gejala DBD pada anak. Pasalnya, COVID-19 dan DBD diduga memiliki gejala yang mirip. Jadi, pastikan ibu segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau rumah sakit terdekat jika melihat sang buah hati menunjukkan gejala medis yang tidak biasa.
Tak perlu panik, ibu sekarang bisa lebih mudah tanya jawab dengan dokter atau membuat janji berobat ke rumah sakit terdekat menggunakan aplikasi Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc di ponsel ibu untuk bisa menggunakannya.
Referensi:
CNN Indonesia. Diakses pada 2021. 5 Penyakit Penyerta Penyebab Kematian Pasien Covid-19.
Sehat Negeriku Kemkes. Diakses pada 2021. Komorbid Jadi Penyebab Terbanyak Kematian Pasien COVID-19.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan