Halodoc, Jakarta – Human papillomavirus adalah virus yang dapat menyerang tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit. Ada sekitar 100 jenis virus ini yang berbeda dan bisa menyebabkan kutil pada area tangan hingga wajah. 

Selain itu, ada sekitar 30 jenis HPV yang juga dapat menyebabkan gangguan penyakit pada area kelamin, termasuk vulva, vagina, leher rahim, hingga anus. Nah, apa saja sih penyakit yang berisiko terjadi akibat infeksi HPV? Berikut ulasannya!

Penyakit yang Dapat Terjadi Akibat Infeksi HPV

Infeksi virus ini ditandai dengan munculnya kutil pada beberapa bagian tubuh yang terinfeksi. Penyakit ini dapat menular ketika terjadi kontak langsung dengan kulit atau kutil pengidap, atau pula berhubungan seks dengan pengidapnya.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang memicu penularan semakin rentan terjadi. Contohnya seperti memiliki imun tubuh yang rendah, sering bergonta ganti pasangan seksual, hingga kerap bergantian saat penggunaan barang-barang pribadi.

Nah, berikut beberapa penyakit yang terjadi akibat infeksi HPV.

1. Kanker serviks

Melansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hampir 95 persen kanker serviks pada wanita terjadi akibat virus HPV. Kanker serviks merupakan jenis kanker yang menyasar sel-sel rahim leher rahim. Umumnya gejala kanker serviks baru muncul ketika sel-sel kanker sudah menyebar, dan memasuki stadium lanjut,

 Ada berbagai pemicu risiko wanita mengalami kanker serviks, seperti:

• Memulai aktivitas seksual sebelum usia 20 tahun.
• Berganti pasangan seksual.
• Mengidap infeksi radang panggul.
• Memiliki kebiasaan merokok.

Cari tahu perbedaan pap smear dan vaksin HPV melalui artikel “Ini Perbedaan Vaksin HPV dan Pap Smear yang Perlu Diketahui”.

2. Kanker anus

Kanker anus menjadi salah satu jenis kanker yang dapat terjadi akibat paparan virus HPV. Biasanya ada beberapa risiko penularan kanker anus, seperti melakukan anal seks, melakukan kontak langsung dengan bagian tubuh yang terinfeksi, hingga berbagi penggunaan mainan seks.

Kondisi imun tubuh yang rendah memicu paparan virus ini semakin meningkat dan memicu kanker anus. Untuk itu, pastikan kamu menerapkan praktik seksual yang sehat dengan tidak berganti-ganti pasangan.

3. Kutil kelamin

Kulit kelamin adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang dapat terjadi akibat paparan virus HPV. Penyebab kutil kelamin yang paling umum adalah HPV 6 dan HPV 11, keduanya tidak berpotensi menyebabkan kanker.

Namun, penyakit kutil kelamin juga dapat terjadi akibat paparan HPV 16 yang menyebabkan penyakit kanker. Kutil kelamin memiliki tanda berupa tonjolan dengan permukaan yang cenderung kasar.

Kutil kelamin juga dapat menyebabkan rasa gatal, nyeri, dan sensasi terbakar pada tubuh.

4. Kanker tenggorokan

Virus ini juga dapat menyebabkan kanker tenggorokan. Salah satu jenis subtipe HPV oral yang menyebabkan kanker tenggorokan adalah HPV 16.

Ada beberapa gejala yang dapat terjadi pada kanker tenggorokan akibat virus HPV, seperti:

• Pembengkakan kelenjar getah bening.
• Sakit telinga.
• Pembengkakan lidah.
• Nyeri saat menelan.
• Suara serak.
• Mati rasa dalam mulut.
• Benjolan kecil di dalam mulut dan sekitar leher.

5. Kanker penis

Meskipun jarang terjadi, tetapi virus ini juga dapat menyebabkan kanker penis. Biasanya, kondisi ini terjadi pada pria dengan usia berada diatas 50 tahun.

Kebanyakan kanker penis menyerang kulit, ujung, hingga kepala penis. Biasanya, kondisi ini muncul dengan luka yang tidak membaik, ruam, serta perdarahan dari penis.

Kamu juga bisa cari tahu manfaat vaksin HPV untuk pria melalui artikel ini “Ketahui Berbagai Manfaat Vaksin HPV bagi Kesehatan Pria”.

Pentingnya Vaksinasi HPV

Jika tidak tertangani dengan cepat dan tepat, virus ini berisiko menyebabkan komplikasi lainnya pada kesehatan, seperti:

• Depresi.
• Rendahnya percaya diri.
• Kutil kelamin yang dapat menyebabkan penyumbatan uretra.
• Perkembangan penyakit yang menjadi lebih buruk atau ganas.
• Penularan HPV pada orang lain.

Nah, lakukanlah vaksinasi HPV sebagai upaya untuk mencegah infeksi dan penularannya. Vaksinasi bisa anak-anak, remaja, hingga dewasa dapatkan. Anak-anak berusia 9-14 bulan sebanyak dua dosis dengan jeda waktu 6-12 bulan setelah dosis pertama.

Sedangkan remaja dan dewasa memerlukan tiga dosis untuk pencegahan infeksi virus ini. Vaksin HPV dapat kamu dapatkan dalam rentang usia 15-26 tahun. Tiga dosis akan kamu dapatkan dengan rentan waktu 1-2 bulan untuk vaksin kedua, kemudian enam bulan ke depan untuk dosis ketiga.

Bagi kategori anak-anak, sebaiknya orang tua perlu berperan aktif dalam pemberian vaksinasi ini. Jangan ragu memberikan vaksinasi penyakit ini pada anak agar kesehatan anak tetap optimal. 

Para wanita juga sebaiknya tidak melewatkan vaksinasi ini. Selain untuk mencegah paparan virus ini, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah munculnya kanker serviks, loh. Jadi, sebaiknya tanyakan langsung pada dokter mengenai vaksinasi yang bisa kamu terima.

Cari tahu mengenai vaksin HPV melalui artikel ini “Ketahui Fakta Vaksin HPV yang Diberikan Gratis oleh Pemerintah”.

Mau mendapatkan vaksin ini dengan praktis dan mudah tanpa perlu keluar rumah? Gunakan layanan Halodoc Home Lab – Vaksinasi HPV Kuadrivalen. Vaksin ini mampu memberikan perlindungan aktif terhadap empat jenis HPV, yaitu tipe 6, 11, 16, dan 18. Jenis virus tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti kanker serviks, vulva, vagina, dan penis.

Yuk, segera pesan layanan ini dengan harga Rp1.190.000 dengan hasil dalam 1 hari. Tunggu apalagi? Langsung saja gunakan Halodoc atau klik gambar di bawah ini.

Referensi:

CDC. Diakses pada 2023. Genital HPV Infection – Basic Fact Sheet.

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. HPV Infection.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. HPV (Human Papillomavirus).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2023. Kenali Gejala Kanker Serviks Sejak Dini.

NHS. Diakses pada 2023. Anal Cancer.

Healthline. Diakses pada 2023. Can HPV Cause Throat Cancer?

National Cancer Institute. Diakses pada 2023. HPV and Cancer.

Stat Pearls. Diakses pada 2023. Human Papillomavirus.