5 Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi dengan Teknologi Nuklir
Halodoc, Jakarta – Pertama kali mendengar kata "nuklir", mungkin yang langsung ada di dalam pikiran kamu adalah bom nuklir. Eits, tapi tunggu dulu. Nuklir enggak hanya dimanfaatkan sebagai senjata perang saja, lho. Beberapa tahun terakhir, teknologi nuklir sudah dimanfaatkan oleh dunia kedokteran untuk mendeteksi kanker sejak dini.
Selain bisa memberikan hasil yang lebih akurat, pemeriksaan dengan menggunakan teknologi nuklir juga bisa mengetahui jenis dan lokasi kanker. Yuk, cari tahu jenis kanker apa saja yang bisa dideteksi dengan teknologi nuklir di sini.
Apa Itu Teknologi Nuklir?
Pemeriksaan berbasis teknologi nuklir adalah sebuah metode untuk mendiagnosis penyakit dengan menggunakan paparan radioaktif terbuka. Saat melakukan pemindaian ini, kamu akan disuntikkan sejumlah kecil bahan radioaktif yang disebut radiotracers.
Zat ini kemudian akan mengalir ke area yang sedang diperiksa, lalu mengeluarkan energi dalam bentuk sinar gamma, sehingga bisa terdeteksi oleh kamera khusus dan komputer. Sel-sel kanker biasanya akan muncul sebagai titik terang dalam hasil pemeriksaan, karena mereka memiliki metabolisme yang lebih tinggi daripada jaringan normal.
Beberapa jenis pemindaian berbasis teknologi nuklir yang banyak digunakan dalam dunia kedokteran, antara lain pencitraan medis PET (positron emission tomography), MRI (magnetic resonance imaging), CT-scan (computed tomography), dan masih banyak lagi. Namun, jenis pemindaian yang lebih sering digunakan untuk mendiagnosis kanker adalah kombinasi dari PET dan CT.
Baca juga: IMRT Jadi Terapi Radiasi untuk Kanker dan Tumor Jinak
Manfaat Teknologi Nuklir untuk Mendiagnosis Kanker
Dengan adanya teknologi nuklir, kini lokasi terjadinya berbagai jenis kanker, serta gangguan jantung dan pembuluh darah juga bisa dideteksi secara tepat, sehingga pengobatan pun bisa lebih efektif. Selain mengidentifikasi lokasi kanker, pemindaian berbasis nuklir juga bisa mengidentifikasi jenis kanker.
Pasalnya, tiap jenis kanker memiliki kecepatan laju pertumbuhan yang berbeda-beda, dan bagian organ tubuh tertentu yang mudah terkena penyebarannya. Dengan mengidentifikasi jenis dan lokasi kanker, dokter bisa mengantisipasi sifat kanker tersebut, sehingga dokter bersama pengidap bisa melakukan rencana pengobatan yang tepat.
Berikut ini beberapa jenis kanker yang bisa dideteksi oleh teknologi nuklir:
-
Kanker hati
-
Kanker kelenjar getah bening
-
Tumor endokrin
-
Kanker tiroid atau kelenjar gondok
Baca juga: Pemeriksaan yang Dapat Dilakukan untuk Mendiagnosis Meningioma
Teknologi nuklir seperti PET/CT juga bisa menentukan dengan lebih akurat stadium kanker yang akan diobati. Dengan alat biasa, kanker mungkin diketahui baru mencapai stadium 2, tapi dengan PET/CT, kanker ternyata bisa saja sudah mencapai stadium 3. Ini karena kedua jenis teknologi nuklir tersebut lebih peka dalam mendeteksi kanker.
Kelebihan Pemeriksaan Berbasis Teknologi Nuklir
Di dunia kedokteran, pemeriksaan berbasis teknologi nuklir dinilai mampu mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat dibandingkan cara konvensional. Itulah sebabnya hampir semua rumah sakit di negara maju, termasuk di Indonesia, sudah menggunakan teknologi nuklir. Teknologi tersebut bahkan mampu mengidentifikasi penyakit pada tahap yang paling awal, bahkan sebelum gejala muncul.
Selain akurat, pemeriksaan dengan teknologi nuklir juga jauh lebih nyaman, murah, dan aman. Paparan radiasi yang diberikan oleh pemindaian tersebut sangat kecil, sehingga tidak akan memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan. Peralatan pemindaian yang digunakan pun juga sudah mengikuti standar keamanan, yaitu standard IAEA (International Atomic Energy Agency) dan juga ICRP (International Commission on Radiological Protection).
Jadi, kamu enggak perlu khawatir untuk melakukan pemeriksaan berbasis teknologi nuklir karena prosedurnya tergolong aman.
Baca juga: Patologi Anatomi, Pemeriksaan Struktur Tubuh untuk Diagnosis Penyakit
Untuk melakukan pemeriksaan dengan teknologi nuklir, sekarang kamu sudah bisa langsung membuat janji dengan dokter pilihan di rumah sakit sesuai domisili kamu dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Mudah bukan? Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.