Halodoc, Jakarta – ASI memiliki banyak manfaat bagi perkembangan bayi. Oleh karena itu, ibu harus memerhatikan produksi ASI agar bayi mendapatkan manfaat secara maksimal. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan dan memperlancar ASI salah satunya dengan minum jamu.

Minum jamu memang sangat disarankan untuk wanita setelah melahirkan dan saat menyusui. Ada beberapa bahan herbal dan alami yang dapat digunakan untuk memperlancar ASI. Biasanya, jamu pelancar ASI terbuat dari rempah-rempah dan dedaunan herbal. Berbagai campuran rempah-rempah ini bisa mulai diminum para ibu ketika masa nifas.

Jenis Jamu Pelancar ASI

Jamu pelancar ASI pada dasarnya adalah bahan alami yang bekerja untuk merangsang hormon prolaktin yang berguna untuk meningkatkan produksi ASI. Membuat ramuan yang memperlancar ASI ini juga cukup sederhana, cukup gabungkan beberapa bahan alami dengan air untuk membuat rebusan bersama dengan campuran bahan lainnya.

Nah, berikut ini adalah contoh bahan alami herbal yang sering digunakan untuk membuat jamu untuk ASI:

1. Daun Katuk

Untuk jamu pelancar ASI, daun katuk merupakan salah satu yang cukup terkenal. Daun ini telah digunakan untuk membuat suplemen atau membuat sup sayuran dengan merebus, mengukus, atau memanaskannya. Daun katuk merupakan sumber nutrisi yang baik untuk ibu menyusui. 

Dalam 100 gram daun katuk ada sekitar 59 kalori, 70 gram air, 4,8 gram protein, 2 gram lemak, 110 gram karbohidrat, dan 200 miligram vitamin C. Menurut ahli, wanita menyusui yang mengonsumsi daun ini akan mengalami peningkatan produksi ASI sebesar 50,7 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Mau tahu apa saja obat atau vitamin untuk melancarkan ASI? Baca selengkapnya di artikel ini: “5 Pilihan Suplemen dan Obat Pelancar ASI“.

2. Fenugreek

Fenugreek juga dapat meningkatkan produksi ASI. Para ahli telah membuktikan bahwa wanita yang mengonsumsi fenugreek dapat menghasilkan lebih banyak ASI. Peningkatan produksi susu diduga disebabkan oleh kandungan fitoestrogen dalam fenugreek. Tanaman herbal ini pun dapat dikonsumsi dalam bentuk minuman teh. 

Fenugreek tidak membahayakan bayi dan ibu menyusui. Namun, fenugreek memiliki efek samping yakni berpotensi menyebabkan mual, muntah, perut kembung, diare, dan urine berbau.

3. Kunyit

Kunyit adalah obat herbal lain yang dapat ibu gunakan untuk meningkatkan produksi ASI. Wanita menyusui yang mengonsumsi kunyit dapat meningkatkan produksi ASI secara bertahap. Minyak atsiri yang terkandung dalam kunyit dikenal dapat meningkatkan produksi ASI.

Kunyit juga bisa dicampur dengan asam jawa karena asam jawa dikenal kaya akan lemak, protein, karbohidrat, dan vitamin yang membantu menjaga kesehatan fisik ibu nifas. Selain asam jawa, Ibu menyusui juga bisa minum jamu kunyit dengan sirih karena ia apat berfungsi sebagai antioksidan dan antiradang.

4. Daun Pepaya

Daun pepaya merupakan tanaman herbal yang ampuh menaikkan produksi ASI. Daun ini kaya akan protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan zat besi yang baik untuk ibu menyusui. Biasanya, daun pepaya dikombinasi dengan jenis tanaman herbal lain. Misalnya dengan mencampur 25 gram daun katuk, 10 gram daun bangun-bangun, dan 5 gram daun pepaya.

Ramuan ini telah dipercaya ampuh untuk meningkatkan produksi ASI. Ramuan dari herbal-herbal ini juga telah terbukti aman untuk hati dan ginjal, setidaknya jika dikonsumsi dalam jangka waktu singkat seperti 28 hari.

5. Jahe

Jahe dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan tubuh, mengurangi mabuk perjalanan, dan meningkatkan produksi ASI. Jahe dianggap sebagai galactagogues yang meningkatkan produksi susu, sama seperti kunyit. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan jahe sebagai cara alami untuk meningkatkan produksi ASI pada periode awal postpartum sangat efektif.

Itulah pembahasan mengenai jenis jamu pelancar asi yang mudah didapatkan. Jika ibu memiliki pertanyaan seputar kesehatan, download Halodoc saja untuk membuat janji medis dengan dokter.

Referensi

Very Well Family. Diakses pada 2022. Herbs to Increase Breast Milk Supply.

Web MD. Diakses pada 2022. Breastfeeding: How to Increase Your Milk Supply.