Ketahui 5 Jenis Garam dan Manfaatnya untuk Kesehatan
“Garam memiliki banyak manfaat untuk kehidupan, salah satunya untuk menambahkan cita rasa pada masakan. Mengonsumsi dalam jumlah yang cukup bisa memberikan manfaat baik pada kesehatan.”
Halodoc, Jakarta - Garam adalah mineral kristal yang terbuat dari dua unsur, yaitu natrium (Na) dan klorin (Cl). Natrium dan klorin merupakan zat penting untuk tubuh karena membantu otak dan saraf untuk mengirimkan impuls listrik.
Selain itu, garam juga berfungsi untuk berbagai macam tujuan, salah satunya menambahkan citarasa pada makanan tertentu. Bukan itu saja, garam juga bisa berfungsi sebagai pengawet makanan.
Sebaiknya cari tahu berbagai jenis garam dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan tubuh.
Zat Apa yang Terkandung dalam Garam?
Garam mengandung berbagai zat di dalamnya. Ada dua zat yang cukup besar pada garam, yaitu natrium dan klorida. Garam mengandung 40 persen natrium dan 60 klorida di dalamnya.
Selain itu, ada beberapa kandungan vitamin dan mineral lainnya, tetapi jumlahnya tidak terlalu besar, seperti:
- Kalsium.
- Yodium.
- Zat besi.
- Asam folat.
Lalu, mana yang lebih bahaya antara garam dan micin? Cari tahu melalui artikel “Generasi Micin vs Garam, Mana yang Lebih Berbahaya?”
Jenis-Jenis Garam
Bisa dibilang, garam dan masakan tidak bisa dipisahkan. Masakan mungkin terasa kurang sedap dan hambar kalau tidak diberi garam. Garam bisa dibilang salah satu bahan memasak terpenting di dunia.
Namun, tahukah kamu bahwa ada berbagai jenis garam di dunia ini? Nah, garam yang sering kita masak adalah garam meja. Selain garam meja, berikut jenis-jenis garam lainnya yang perlu kamu ketahui:
1.Garam halus (garam meja)
Garam halus atau garam meja adalah garam yang paling umum dan sering digunakan dalam keperluan memasak. Garam berbentuk halus karena saat pembuatannya, garam digiling dan sebagian besar kotoran serta mineralnya terbuang.
Namun, salah satu kekurangan garam halus, saat digiling garam bisa menggumpal bersama. Karena alasan ini, berbagai zat yang disebut agen anti-caking perlu ditambahkan, sehingga garam dapat tergiling dengan halus.
Garam halus mengandung hampir 97 persen natrium klorida bahkan bisa lebih tinggi. Tetapi, di banyak negara garam juga mengandung yodium tambahan.
2.Garam laut (sea salt)
Garam laut dibuat dengan cara menguapkan air laut. Seperti garam dapur, garam ini mengandung natrium klorida yang tinggi.
Namun, tergantung pada sumbernya dan bagaimana prosesnya, biasanya mengandung berbagai mineral seperti potasium, besi, dan seng.
Semakin gelap garam laut, semakin tinggi konsentrasi kotoran dan jejak nutrisi. Namun, karena polusi laut, garam laut juga menampung sejumlah logam berat seperti timah.
Garam laut dapat mengandung mikroplastik, yaitu sisa-sisa plastik mikroskopis. Implikasi kesehatan dari plastik mikro dalam makanan masih belum jelas, tetapi zat tersebut bisa menimbulkan risiko kesehatan yang masih tergolong rendah. Tidak seperti garam olahan biasa, garam laut lebih kasar, karena lebih tidak ditumbuk dengan halus.
Cari tahu berbagai manfaat garam laut untuk kecantikan melalui artikel ini “Tak Hanya Masakan, Ketahui Manfaat Garam Laut untuk Kecantikan”.
3.Garam himalaya (pink salt Himalaya)
Sebagian besar garam himalaya ditambang Tambang Garam Khewra di Pakistan yang termasuk tambang garam terbesar kedua di dunia. Garam himalaya umumnya mengandung sejumlah besi oksida (karat), sehingga membuatnya berwarna merah muda.
Garam ini memiliki sejumlah kecil kalsium, zat besi, kalium dan magnesium. Karena itu, garam himalaya mengandung natrium yang lebih rendah ketimbang garam halus dan garam laut.
4.Garam kosher
Berbeda dengan garam sebelumnya, garam kosher memiliki struktur kasar dan serpih. Garam kosher cenderung mengandung aditif seperti agen anti-caking dan yodium.
Perlu diingat, satu sendok teh garam kosher jauh lebih ringan daripada satu sendok teh garam biasa. Maka dari itu, hindari mengganti garam yang satu dengan yang lain dengan rasio 1: 1. Hal ini bisa membuat makanan terlalu asin atau terlalu hambar.
5.Garam celtic
Garam Celtic memiliki warna keabu-abuan dan mengandung sedikit air, sehingga membuatnya cukup lembap. Istimewanya, garam celtic menawarkan sejumlah mineral dan sedikit lebih rendah natrium dibandingkan garam meja biasa.
Berbagai Manfaat Garam untuk Kesehatan
Mengonsumsi garam tentunya bisa memberikan manfaat yang baik asalkan kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang sesuai. Berikut manfaat garam untuk kesehatan, yaitu:
1.Membantu fungsi tiroid dengan baik
Tiroid memiliki fungsi yang sangat penting dalam metabolisme. Agar tiroid bisa berfungsi dengan baik, tubuh memerlukan yodium dalam jumlah yang sesuai.
Kekurangan yodium mampu mencegah tubuh memproduksi hormon tiroid. Hal ini menyebabkan tanda pada tubuh, seperti pembengkakan tiroid, sembelit, kesulitan berpikir, hingga kelelahan terus menerus.
2.Menjaga tubuh terhidrasi
Kandungan sodium dalam garam juga membantu tubuh terhidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit. Sel, otot, dan jaringan membutuhkan air agar berfungsi dengan baik. Mengonsumsi asupan garam yang sesuai mampu menjaga jumlah cairan dalam tubuh.
3.Mengatasi gejala cystic fibrosis
Pengidap cystic fibrosis akan kehilangan lebih banyak garam yang keluar melalui keringat daripada orang yang sehat. Hal ini membuat pengidap cystic fibrosis berisiko mengalami dehidrasi.
4.Mencegah kerusakan gigi
Selain dapat menambahkannya pada masakan, kamu juga bisa membuat air garam untuk berkumur. Melakukan kumur dengan air garam juga bisa menurunkan risiko kerusakan gigi, seperti gigi berlubang.
Melansir dari Journal of Indian Society of Pedodontics and Preventive Dentistry, terdapat sebuah penelitian pada anak-anak yang rutin berkumur.
Anak-anak tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu berkumur dengan air garam dan air tawas. Hasilnya, anak-anak yang berkumur dengan air garam memiliki risiko gigi berlubang lebih rendah, daripada yang berkumur dengan air tawas.
5.Mengatasi sakit tenggorokan
Berkumur dengan air garam juga bisa meringankan sakit tenggorokan. Caranya larutan setengah sendok teh garam dengan satu cangkir air hangat.
Setelah larut, kumur dengan air garam. Lakukan secara rutin agar sakit tenggorokan membaik.
Baca juga: Ini Efek Terlalu Banyak Garam Bagi Otak
Apa Dampak Negatif dari Garam?
Pastikan untuk tidak mengonsumsi garam berlebihan. Idealnya, orang dewasa mengonsumsi garam kurang dari 2.300 miligram atau setara dengan satu sendok teh garam dalam satu hari.
Berlebihan mengonsumsi atau menggunakan garam juga dapat menyebabkan dampak yang buruk pada kesehatan. Berikut dampak negatif yang berisiko terjadi ketika mengonsumsi garam berlebihan:
1.Memicu gangguan jantung
Kelebihan garam dapat menyebabkan hipertensi. Penyakit ini menjadi salah satu pemicu yang dapat meningkatkan risiko gagal jantung.
Garam juga dapat memengaruhi tekanan darah yang dapat mengganggu sistem hormon, peradangan tubuh, kekebalan, hingga pencernaan tubuh.
2.Meningkatkan risiko kanker perut
Mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker perut. Penelitian ini terdapat dalam Journal of Epidemiology yang berjudul Salty Food Preference and Intake and Risk of Gastric Cancer: The JACC Study.
Penelitian ini meliputi 40.729 orang dewasa sehat. Hasilnya, sebanyak 30 persen orang yang menyukai makanan asin lebih berisiko mengalami kanker perut daripada orang yang tidak suka asin.
3.Meningkatkan rasa haus
Makanan yang tinggi garam dapat menyebabkan kamu merasa kehausan terus menerus. Hal ini karena tubuh ingin memperbaiki keseimbangan antara air dan natrium dalam tubuh.
4.Peningkatan retensi air
Berlebihan mengonsumsi garam, membuat ginjal tidak mampu menyaring kelebihan natrium dalam aliran darah. Hasilnya, natrium akan menumpuk dan tubuh menahan air ekstra untuk mengencerkan natrium.
Hal ini membuat kamu akan mengalami peningkatan retensi air. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat mempertahankan jumlah cairan yang sesuai untuk tubuh.
Kondisi ini bisa memicu kamu mengalami kembung atau pembengkakan tubuh.
5.Meningkatkan risiko osteoporosis
Semakin banyak mengonsumsi garam, maka akan semakin banyak kalsium yang terbuang melalui urine. Jika kamu tidak mendapatkan jumlah kalsium yang cukup dari makanan, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan risiko osteoporosis.
Cari tahu juga kelebihan mengonsumsi MSG melalui artikel ini “Wajib Tahu, Ini Efek Positif dan Negatif dari Konsumsi MSG”.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Types of Salt: Himalayan vs Kosher vs Regular vs Sea Salt.
The Granary. Diakses pada 2019. Types of Salts and Their Benefits.
Everyday Health. Diakses pada 2023. Salt 101: Why You Need It, How Much Is Too Much, and How to Cut Back.
Healthline. Diakses pada 2023. Salt: Is It Healthy or Unhealthy?
Journal of Epidemiology. Diakses pada 2023. Salty Food Preference and Intake and Risk of Gastric Cancer: The JACC Study.
Journal of Indian Society of Pedodontics and Preventive Dentistry. Diakses pada 2023. Comparative evaluation of the effects of an alum-containing mouthrinse and a saturated saline rinse on the salivary levels of Streptococcus mutans.
Web MD. Diakses pada 2023. Healthy Uses for Salt.
Very Well Health. Diakses pada 2023. Does Gargling Salt Water for a Sore Throat Work?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan