5 Jenis Air Minum yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Pada dasarnya, terdapat beragam jenis air minum yang bisa konsumsi. Mulai dari air keran, mineral, isotonik, hingga alkalin. Pertanyaannya, apakah kamu tahu perbedaan dari jenis air minum tersebut? Tidak sedikit orang yang keliru mengenai perbedaan jenis air minum. Contohnya, mengira kalau air putih atau air keran dan mineral adalah jenis air minum yang sama. Padahal, keduanya jelas-jelas berbeda.
Ingat, tubuh bergantung pada air agar organ-organnya dapat bekerja dengan maksimal. Alasannya, sekitar 60 persen tubuh kita terdiri dari cairan. Bahkan, 75 persen otak manusia terdiri dari air. Oleh sebab itu, bila tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, maka kemampuan fisik seseorang pun akan terganggu.
Pertanyaannya, jenis air minum apa saja sih yang bisa dikonsumsi? Nah, berikut beberapa jenis air yang perlu diketahui.
Baca juga: Pentingnya Penuhi Cairan Tubuh untuk Kesehatan
Kenali Jenis-Jenis Air Minum
Ada beberapa jenis air minum yang dapat dikonsumsi, yaitu:
1. Air Keran
Air keran adalah air yang dialirkan melalui pipa dan keluar melalui keran. Bila dilihat dari sumbernya, air keran biasanya didapatkan dari sungai, danau, atau sumur. Nah, sebelum aman dan layak dikonsumsi, biasanya air keran melewati banyak proses penyaringan, sehingga kandungan mineralnya berkurang.
Terkadang air keran bisa saja mengandung bakteri atau parasit dari kotoran manusia atau hewan. Hati-hati, hal ini bisa menyebabkan penyakit bila air ini tak dimasak dengan benar sebelum diminum. Pada beberapa kasus, air keran juga bisa mengandung bahan kimia dari limbah industri yang tak tersaring.
2. Air Mineral
Air mineral diambil dari mata air atau sumber air yag terletak di daerah yang kaya mineral. Jenis air minum ini kaya mineral seperti magnesium, kalsium, natrium, dan selenium. Air mineral memiliki manfaat kesehatan, karena menyediakan mineral yang tidak dapat dibuat oleh tubuh.
Air mineral juga membantu menjaga sistem pencernaan, dan banyak orang menyukai rasanya daripada air keran. Air mineral memiliki pH atau derajat keasaaman antara 6-8,5. Sementara itu, air ledeng biasanya memiliki pH antara 5-7,5.
Baca juga: Tidak Selalu 2 Liter, Ini Jumlah Air yang Dibutuhkan Tubuh
3. Isotonik
Isotonik adalah jenis air minum lainnya yang bisa kamu konsumsi. Air isotonik ini umumnya dikonsumsi banyak orang ketika sedang berolahraga. Tujuannya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang lewat keringat , sebab minuman isotonik cepat diserap tubuh. Minuman ini memiliki tekanan yang sama dengan sel tubuh dalam satuan osmolaritas (jumlah partikel zat terlarut dalam larutan).
Minuman isotonik mengandung karbohidrat dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Contohnya, natrium klorida, kalsium fosfat, kalsium laknat, dan magnesium. Nah, osmolaritas sama dengan darah. Itulah sebabnya, minuman ini lebih cepat diserap tubuh.
Namun, sebaiknya jangan berlebihan mengonsumsi jenis air minum yang satu ini. Minuman isotonik bisa memengaruhi kesehatan gigi dan lambung. Isotonik biasanya mengandung asam sitrat. Nah, seluruh asam memiliki sifat erosif dan berpengaruh pada gigi dan lambung.
4. Air Berkarbonasi
Selain tiga hal di atas, ada pula jenis air minum lainnya yang perlu dipahami, yaitu air berkarbonasi atau sparkling water. Sparkling water adalah air yang berkarbonasi yang mengandung gelembung gas karbon dioksida. Namun, dalam hal menghidrasi tubuh, sparkling water tidak sebaik dengan air mineral.
Ingat, tidak semua sparkling water dibuat sama, jadi kamu harus membaca bahan-bahannya sebelum membeli atau meminumnya.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Cairan Tubuh saat Demam
5. Alkali
Air alkali memiliki tingkat pH yang lebih tinggi daripada air keran biasa, dan mengandung mineral alkali dan negatif oxidation reduction potential
(ORP). Air alkali dinilai mampu membantu menetralkan asam dalam tubuh, membantu memperlambat proses penuaan, atau mencegah kanker.
Berbagai manfaat ini dipercaya karena kandungan pH yang lebih tinggi dalam air alkali. Namun, hal yang perlu ditegaskan, hanya ada sedikit bukti ilmiah mengenai hal ini.
Jenis air minum yang satu ini memang aman untuk dikonsumsi. Namun, dalam beberapa kasus bisa saja mengurangi keasaman lambung, sehingga menurunkan kemampuannya untuk membunuh bakteri berbahaya. Jika berlebihan dikonsumsi juga bisa menyebabkan alkalosis metabolik, yang menghasilkan gejala seperti mual dan muntah.
Mau tahu lebih jauh mengenai jenis air minum yang baik untuk tubuh? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Bila memiliki masalah kesehatan, kamu juga bisa memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Thirsty? Here Are 9 Types of Water You Can Drink.
Healthline. Diakses pada 2021. Does Mineral Water Have Health Benefits?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. How Healthy Is Your Favorite Sparkling or Mineral Water?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan