5 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Lama Tidak Berhubungan Intim
Halodoc, Jakarta - Melakukan hubungan intim secara teratur dapat memberikan banyak manfaat baik bagi kesehatan tubuh. Pada beberapa pasangan, hubungan intim tidak bisa rutin dilakukan karena satu dan lain hal. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh saat lama tidak berhubungan intim? Berikut 5 hal yang terjadi pada tubuh saat jarang tidak berhubungan intim.
Baca juga: Frekuensi Ideal Berhubungan Intim untuk Kualitas Hubungan Pasutri
Berisiko Mengidap Kanker Prostat
Seorang pria yang jarang melakukan hubungan intim akan lebih berisiko mengidap kanker prostat. Sedangkan pria yang rutin melakukan hubungan intim dan berejakulasi akan menurunkan risiko kanker prostat sebanyak 20 persen. Hal tersebut terjadi karena saat berejakulasi tubuh mengeluarkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan lewat cairan sperma. Berejakulasi juga dapat membersihkan area reproduksi pria.
Kehilangan Hasrat Berhubungan Intim
Jika seseorang sudah lama tidak melakukan hubungan intim, tubuh akan menyelesaikannya dan berhenti menginginkan aktivitas tersebut. Mengapa? Hal tersebut dikarenakan, saat berhubungan intim tubuh memproduksi hormon endorfin yang membuat seseorang menginginkan kegiatan seksual tersebut dan keintiman dengan pasangan.
Jika aktivitas tersebut lama dihentikan, tubuh bisa saja tidak peka lagi terhadap hormon tersebut. Meski demikian, gairah berhubungan intim bisa dikembalikan kembali dengan berbagai cara, seperti mengonsumsi makanan yang mampu meningkatkan gairah berhubungan intim, menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan, atau berolahraga bersama pasangan.
Baca juga: 7 Manfaat Berhubungan Intim yang Mengejutkan
Mengalami Vaginismus
Vaginismus merupakan gangguan yang terjadi saat otot di sekitar Miss V mengencang dengan sendirinya saat penetrasi seksual. Vaginismus merupakan salah satu disfungsi seksual yang terjadi pada Miss V. Kondisi ini akan menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim yang dapat diatasi dengan pemanasan yang baik sebelum berhubungan.
Gejala vaginismus sendiri bervariasi sesuai dengan tingkat keparahannya. Gejala umum kondisi ini ditandai dengan penetrasi yang terasa sakit, tidak dapat melakukan penetrasi, sakit saat berhubungan intim, serta kejang otot saat mencoba penetrasi.
Meningkatnya Kadar Stres dalam Tubuh
Sudah diketahui sebelumnya bahwa aktivitas seksual dapat menurunkan kadar stres dalam tubuh. Aktivitas seksual dapat melepaskan hormon endorfin, serta hormon lain yang mampu membuat suasana hati menjadi lebih baik. Zat kimia ini dapat membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks, sehingga tidak heran jika setelah melakukan hubungan intim, seseorang merasa lebih bahagia.
Berisiko Mengidap Penyakit Jantung
Jarang melakukan hubungan intim dapat mengakibatkan tersumbatnya pembuluh nadi. Dengan rutin melakukan hubungan intim, dapat menghilangkan zat kimia berbahaya yang menjadi pemicu masalah pada jantung. Seseorang yang melakukan hubungan intim secara teratur akan memiliki sirkulasi darah yang lebih baik, serta pembuluh darah yang sehat.
Baca juga: 6 Tips Standar untuk Aman Berhubungan Intim
Seseorang yang rutin melakukan hubungan intim memiliki tubuh yang relatif lebih kuat melawan kuman, virus, serta bakteri penyebab penyakit. Sebuah studi yang dilakukan menyatakan bahwa melakukan hubungan intim 1-2 kali per minggu secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang dapat melindungi tubuh dari serangan infeksi.
Untuk lebih jelasnya mengenai hal-hal apa saja yang terjadi pada tubuh saat lama tidak melakukan aktivitas seksual, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya!
Referensi:
Women’s Health. Diakses pada 2020. 5 Things That Happen When You Stop Having Regular Sex.
Men’s Health. Diakses pada 2020. 6 Things That Happen to Your Body When You Don't Have Sex For a While.
Prevention. Diakses pada 2020. 11 Things That Happen to Your Vagina After You Stop Having Sex, According to OB/GYNs.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan