5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Vaksin Flu
Halodoc, Jakarta - Di masa pandemi, banyak orang yang ramai-ramai melakukan vaksin flu. Meski tidak bisa mencegah infeksi virus corona, vaksin flu dinilai bisa mencegah munculnya gejala yang parah pada pengidap COVID-19. Vaksin flu yang dirancang untuk mencegah penyakit flu musiman, bisa membuat daya tahan tubuh lebih kuat.
Jika terkena flu dan saat bersamaan tertular virus corona, gejala yang dialami bisa menjadi lebih buruk, dibanding orang yang sudah menjalani vaksinasi flu. Namun, sebelum mendapatkan vaksin flu, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai vaksin ini. Simak pembahasan berikut hingga tuntas, ya!
Baca juga: Jenis Imunisasi yang Harus Didapatkan Anak Sejak Lahir
Serba-serbi Vaksin Flu
Vaksin flu adalah vaksin yang mampu melindungi dari penyakit flu. Vaksin ini disarankan untuk diberikan setiap satu tahun sekali. Flu adalah penyakit yang sangat mudah menyebar, melalui percikan air liur, atau kontak dengan benda yang telah terkontaminasi virus.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menjalani vaksin flu:
1.Alasan Pentingnya Pemberian Vaksin Flu
Flu seringkali dianggap remeh karena gejala yang ditimbulkan tergolong ringan. Padahal, pada beberapa orang flu bisa menyebabkan komplikasi serius, lho. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka kejadian flu yang berkomplikasi mencapai 5 juta kasus per tahun, dan angka kematian akibat penyakit ini mencapai 650.000 kasus di seluruh dunia.
Umumnya, komplikasi serius akibat flu terjadi pada lansia, ibu hamil, anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun, pekerja medis, dan pengidap penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, penyakit paru kronis, dan asma. Komplikasi yang terjadi adalah pneumonia, gangguan sistem saraf pusat, dan gangguan jantung seperti miokarditis dan serangan jantung.
Untuk mencegah berbagai komplikasi serius akibat flu dan memburuknya kondisi ketika terserang COVID-19, vaksin flu dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan. Namun, sekali lagi, bukan berarti pemberian vaksin flu bisa mencegah infeksi virus corona, ya.
Baca juga: Inilah Alasan Flu Biasa Bisa Sebabkan Pneumonia
2.Vaksin Flu Ada Beberapa Jenis
Secara umum, ada dua bentuk sediaan vaksin flu yang bisa diberikan, yaitu bentuk suntikan dan semprot hidung. Vaksin flu suntik memiliki kandungan virus yang telah dimatikan. Adapun vaksin bentuk suntikan terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu vaksin trivalent dan quadrivalent.
Vaksin trivalent memiliki kandungan 2 tipe virus influenza A dan 1 tipe virus influenza B, sedangkan vaksin influenza quadrivalent mengandung 2 tipe virus influenza A dan 2 tipe virus influenza B. Perlu diketahui bahwa semakin banyak tipe virus yang dikandung, semakin baik pula proteksinya. Meski begitu, vaksin trivalent juga sudah dianggap cukup.
Sementara itu, vaksin flu sediaan semprot mengandung virus hidup yang sudah dilemahkan. Vaksin flu jenis ini hanya boleh diberikan pada orang sehat, dalam rentang usia 2–49 tahun. Namun, kedua jenis vaksin flu ini sama-sama efektif dalam mencegah flu, dengan cara membangun antibodi dalam tubuh, untuk melawan virus influenza.
3.Waktu Pemberian Vaksin
Seperti dikatakan sebelumnya, pemberian vaksin flu yang disarankan adalah setiap satu tahun sekali. Di negara beriklim dingin, musim flu biasanya terjadi antara bulan Desember–Februari. Di Indonesia yang beriklim tropis, memang tidak ada waktu pasti yang dianjurkan untuk mendapatkan vaksin flu, karena penyakit ini bisa terjadi kapan saja.
Namun, agar lebih efektif, vaksin flu dianjurkan untuk diberikan sebelum bulan Desember, yaitu sekitar bulan November atau Oktober. Bila dalam 1 tahun terakhir kamu belum mendapatkan vaksin flu, kamu bisa segera meminta vaksin ini kepada dokter. Agar lebih mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, untuk mendapatkan vaksin flu.
Baca juga: Masih Masa Pertumbuhan, Mengapa Anak Sering Flu dan Batuk?
4.Kelompok Orang yang Disarankan Mendapat Vaksin
Sebenarnya, setiap orang boleh mendapatkan vaksin flu untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit ini. Namun, WHO lebih merekomendasikan vaksin flu untuk:
- Anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun.
- Orang lanjut usia, lebih dari 65 tahun.
- Ibu hamil.
- Pengidap penyakit kronis.
- Pekerja medis.
5.Efek Samping yang Bisa Terjadi Setelah Mendapatkan Vaksin Flu
Ada berbagai efek samping yang bisa muncul terkait pemberian vaksin flu, yang meliputi:
- Rasa sakit, kemerahan, dan bengkak di area yang disuntik.
- Demam.
- Mual dan muntah.
- Sulit bernapas.
- Suara serak.
- Bengkak di sekitar mata dan bibir.
- Lelah dan wajah pucat.
- Jantung berdebar.
- Pingsan.
- Hidung meler.
- Nyeri otot.
- Sakit tenggorokan.
Jika mengalami reaksi tersebut setelah menerima vaksin flu, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan. Selain pemberian vaksin, flu juga dapat dicegah dengan beberapa cara lain, yaitu mengurangi kontak dengan orang sakit, istirahat di rumah ketika sedang sakit, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum yang cukup.