5 Gangguan Mental yang Terinspirasi Tokoh Disney
Halodoc, Jakarta – Buat kamu yang gemar menonton film-film Disney, tentu sudah tidak asing lagi dengan tokoh-tokoh, seperti Peter Pan, Cinderella, Sleeping Beauty dan masih banyak lagi. Tokoh-tokoh tersebut masing-masing memiliki ceritanya yang khas yang awalnya dikisahkan dalam buku dongeng, hingga kemudian dijadikan film.
Namun, tahukah kamu bahwa tokoh-tokoh Disney tersebut juga menjadi inspirasi bagi beberapa gangguan mental dan tipe kepribadian lho. Yuk, cari tahu lebih lanjut di sini.
1.Sindrom Peter Pan
Dalam dongengnya, Peter Pan dikisahkan sebagai anak laki-laki yang tidak akan bertumbuh dewasa. Nyatanya, di kehidupan nyata juga ada orang-orang yang tetap bersikap kekanak-kanakan meskipun usianya sudah dewasa lho, sama seperti tokoh Peter Pan. Meskipun sindrom Peter Pan tidak diakui secara resmi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki sindrom tersebut itu ada.
Sindrom Peter Pan ditandai dengan ketidakdewasaan secara psikologis, sosial, dan seksual. Sindrom ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Pria yang mengidap sindrom Peter Pan tidak bersikap sesuai usianya, yakni cenderung tidak mandiri dan sangat kekanak-kanakan.
Akibatnya, pria dengan sindrom tersebut akan selalu bergantung pada orang lain dan merepotkan orang lain, serta tidak bisa menjalankan tanggung jawabnya, baik dalam pekerjaan maupun mengelola keuangan.
Baca juga: Bisakah Sindrom Peter Pan Disembuhkan?
2.Sindrom Cinderella Complex
Cinderella, gadis cantik yang di-bully oleh ibu dan saudara tirinya ini juga menjadi inspirasi dari gangguan mental yang bernama sama, yaitu sindrom Cinderella complex (CC). Orang yang mengidap sindrom CC, biasanya wanita, sangat bergantung pada pria untuk tujuan emosional dan finansial. Kompleks ini juga ditandai oleh keinginan untuk mencari “pangeran” idaman yang dapat menyelamatkan hidupnya, dalam artian memenuhi semua kebutuhan hidupnya, sehingga ia dapat hidup dengan nyaman.
3.Sindrom Sleeping Beauty
Sleeping Beauty adalah kisah seorang gadis berusia 16 tahun yang tidak sengaja menusuk jarinya pada roda yang berputar dan tertidur lelap, sampai akhirnya ia dibangunkan oleh ciuman pangeran bertahun-tahun kemudian. Di kehidupan nyata, orang yang tertidur lelap dalam waktu lama seperti tokoh Aurora di Sleeping Beauty, mungkin mengidap sindrom Kleine-Levin, yaitu gangguan neurologis langka yang ditandai dengan periode tidur berlebih dan perubahan perilaku.
Selama episode, pengidap menjadi sangat mengantuk dan tidur hampir sepanjang waktu (siang dan malam). Mereka hanya akan bangun untuk makan atau pergi ke kamar mandi. Episode ini dapat berlangsung hingga berbulan-bulan pada suatu waktu dan membuat pengidapnya tidak bisa pergi sekolah atau bekerja.
Baca juga: Sering Tidur Tiba-Tiba, Bisa Jadi Gejala Narkolepsi
4.Sindrom Rapunzel
Sindrom Rapunzel adalah kondisi usus yang ditemukan pada orang-orang yang suka memakan rambut, sebuah kelainan yang dikenal sebagai trikofagia. Orang dengan sindrom Rapunzel dapat menelan rambut begitu banyak selama bertahun-tahun sampai rambut terakumulasi dan membentuk bola rambut raksasa di perut atau usus kecil yang disebut trichobezoar. Kadang-kadang, bola rambut tersebut dapat membungkus organ dan menyebabkan perforasi. Karena tubuh manusia tidak bisa mencerna rambut, trichobezoar harus diangkat dengan cara operasi. Sindrom Rapunzel sangat jarang, dan hanya terdapat sekitar 24 kasus yang sudah dilaporkan.
Baca juga: 5 Jenis Gangguan Makan yang Dianggap Aneh
5.Bambi Complex
Bambi, rusa kecil yang lucu yang ibunya tertembak dan terbunuh, juga merupakan nama dari kompleks yang tidak diakui secara resmi ini. Orang-orang yang mengidap Bambi complex sangat sentimental dan simpatik terhadap satwa dan hewan liar. Mereka biasanya memiliki perasaan yang kuat terhadap perburuan, penembakan, dan perlakuan tidak manusiawi lainnya terhadap hewan, terutama yang imut seperti rusa.
Nah, itulah 5 gangguan mental yang terinspirasi dari tokoh Disney. Bila kamu memiliki gejala dari salah satu gangguan mental tersebut, ada baiknya kamu membicarakannya pada psikolog untuk membantu memperbaiki kondisi tersebut. Kamu juga bisa menghubungi psikolog dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa curhat dan minta saran kesehatan kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
Mental Floss. Diakses pada 2020. 5 Psychological Conditions Named for Disney Characters
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan