5 Gangguan Kesehatan yang Bisa Ditangani dengan Interferon
“Interferon adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit. Misalnya infeksi virus, beberapa jenis kanker, dan multiple sclerosis. Penelitian yang masih dikembangkan juga menyebut interferon berpotensi menjadi obat untuk COVID-19”
Halodoc, Jakarta – Pernah dengar tentang interferon? Interferon adalah salah satu jenis protein alami yang ada di sistem kekebalan tubuh manusia. Fungsinya sangat penting, yaitu untuk melawan patogen penyebab penyakit (seperti bakteri dan virus), atau sel kanker dalam tubuh.
Selain ada secara alami di dalam tubuh, interferon juga tersedia dalam bentuk obat. Biasanya dokter meresepkan obat interferon untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, saat terserang penyakit tertentu. Lantas, apa saja penyakit yang bisa ditangani dengan interferon? Yuk simak pembahasannya!
Interferon Adalah Obat untuk Apa?
Seperti dijelaskan tadi, fungsi interferon adalah untuk membantu kekebalan tubuh melawan patogen dan sel kanker. Interferon buatan yang sering digunakan sebagai obat memiliki manfaat yang sama.
Obat ini pertama kali dibuat pada 1986 untuk mengobati beberapa jenis kanker. Namun, saat ini interferon juga sering digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit lain.
Lebih jelasnya, berikut ini beberapa penyakit yang bisa diobati dengan menggunakan interferon:
1. Infeksi Virus
Salah satu fungsi obat interferon adalah untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti:
- Hepatitis C dan hepatitis kronis.
- Sarkoma kaposi yang disebabkan oleh AIDS.
- Kutil kelamin.
- Limfoma.
2. Beberapa Jenis Kanker
Selain infeksi virus, interferon adalah obat yang juga sering digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker, seperti:
- Leukemia sel berambut (hairy cell leukemia).
- Leukemia mieloid kronis (CML).
- Melanoma maligna.
3. Multiple Sclerosis
Interferon ada banyak jenisnya. Salah satunya, yaitu interferon beta, sering digunakan untuk mengobati multiple sclerosis. Obat ini dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang, serta mencegah kerusakan saraf.
4. Granulomatosa Kronis dan Osteoporosis Ganas
Jenis interferon gamma-1b dapat digunakan untuk mengobati penyakit granulomatosa kronis dan osteoporosis ganas.
5. COVID-19
Menurut laman Medicine Net, penelitian yang sedang dikembangkan saat ini mengungkapkan bahwa salah satu jenis interferon bisa jadi obat potensial untuk infeksi virus corona (COVID-19). Jenis interferon yang dimaksud adalah interferon beta yang digunakan dengan cara dihirup
Jenis dan Cara Penggunaannya
Interferon adalah obat yang memiliki banyak jenis. Berikut ini beberapa jenis interferon yang umum digunakan sebagai pengobatan:
- Interferon alfa-2a (Roferon-A).
- Interferon alfa-2b (Intron-A).
- Interferon alfa-n3 (Alferon-N).
- Interferon beta-a1 (Avonex, Rebif).
- Interferon beta-1b (Betaseron, Extavia).
- Interferon gamma-1b (Actimmune).
Cara penggunaan interferon adalah dengan disuntikkan di bawah kulit (subkutan) atau ke otot (intramuskular). Namun, obat ini juga bisa diberikan lewat infus secara intravena di lengan. Dosisnya bisa berbeda-beda pada tiap orang, tergantung kondisi kesehatannya.
Adakah Efek Sampingnya?
Jika digunakan sesuai resep dan pengawasan dokter, interferon adalah obat yang tergolong aman. Namun, tentu ada efek samping yang tetap perlu diwaspadai, seperti:
- Kemerahan, nyeri, dan bengkak di area suntikan.
- Demam dan sakit kepala.
- Nyeri otot dan sendi.
- Nafsu makan berkurang.
- Berat badan menurun.
- Mual dan muntah.
- Gugup.
- Rambut rontok.
- Sesak napas.
- Diare.
Selain itu, interferon juga bisa meningkatkan risiko beberapa penyakit, seperti penyakit jantung, mata, tiroid, dan paru. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan obat ini hanya dengan rekomendasi dokter.
Demikian pembahasan mengenai interferon, yang ternyata punya fungsi penting dalam membantu sistem kekebalan tubuh dan mengobati berbagai penyakit. Namun, sama seperti obat-obatan lain, interferon juga punya efek samping.
Jadi, jangan gunakan obat interferon tanpa resep dan rekomendasi dari dokter, ya. Jika mengalami keluhan kesehatan, periksakan diri terlebih dahulu ke dokter. Kalau sudah dapat resep obat, kamu bisa download Halodoc untuk cek kebutuhan medis kamu dengan mudah.
Referensi:
Medicine Net. Diakses pada 2021. Interferon: Potential COVID-19 Treatment.
WebMD. Diakses pada 2021. Interferon Alfa-2B Solution – Uses, Side Effects, and More.
WebMD. Diakses pada 2021. Your Guide to Interferons.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan