5 Faktor yang Dapat Meningkatkan Retardasi Mental
Halodoc, Jakarta – Retardasi mental atau yang juga dikenal dengan nama gangguan intelektual merupakan gangguan perkembangan otak yang menyebabkan seseorang memiliki kecerdasan atau kemampuan mental di bawah rata-rata. Orang yang mengalami retardasi mental biasanya juga memiliki nilai IQ di bawah rata-rata orang normal dan kemampuan yang buruk untuk melakukan keterampilan sehari-hari.
Penyebab retardasi mental masih belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam terjadinya gangguan perkembangan otak ini. Yuk, ketahui faktor risiko retardasi mental di sini.
Retardasi mental disebabkan oleh gangguan pada otak yang bisa terjadi akibat beberapa faktor berikut:
-
Cedera, misalnya karena kecelakaan lalu lintas atau saat berolahraga.
-
Adanya kelainan genetik, seperti sindrom Down dan hipotiroidisme.
-
Mengidap penyakit yang memengaruhi fungsi otak, seperti infeksi pada otak (misalnya meningitis) atau tumor otak.
-
Gangguan saat kehamilan akibat kekurangan nutrisi, infeksi, konsumsi obat-obatan tertentu, minum minuman beralkohol atau preeklamsia.
-
Gangguan saat melahirkan, seperti kekurangan oksigen atau kelahiran prematur.
Baca juga: Si Kecil Alami Retardasi Mental, Ibu Lakukan Ini
Kenali Gejala Retardasi Mental
Gejala retardasi mental pada tiap pengidap bisa berbeda-beda. Hal ini karena tergantung tingkat keparahan kondisi yang dialaminya. Namun secara umum, gejala retardasi mental adalah sebagai berikut:
-
Kesulitan berbicara;
-
Perlu waktu yang lama dalam mempelajari hal-hal mendasar yang penting, seperti makan dan berpakaian;
-
Sulit mengendalikan emosi, sehingga mudah marah;
-
Tidak mampu memahami konsekuensi atas tindakan yang diambil;
-
Penalaran yang buruk dan sulit memecahkan masalah; dan
-
Memiliki daya ingat yang buruk.
Tingkat keparahan retardasi mental juga bisa dilihat dari nilai IQ yang dimiliki pengidap. Berikut ini tingkat keparahan kondisi berdasarkan nilai IQ:
-
Bila pengidap memiliki nilai IQ sekitar 50–69, kondisi retardasi mental yang dialaminya masih bisa dikatakan ringan.
-
Bila nilai IQ pengidap sekitar 35–49, kondisi retardasi mental yang dialaminya masuk dalam tahap sedang.
-
Sedangkan nilai IQ yang berada di kisaran 20–34 dianggap sebagai kondisi yang berat.
-
Bila nilai IQ di bawah 20, itu berarti retardasi mental yang dialami pengidap sudah sangat berat.
Pengidap retardasi mental yang sangat berat juga bisa menunjukan gejala lain, seperti kejang, gangguan penglihatan, gangguan pengendalian gerak tubuh, atau gangguan pendengaran. Orang yang menunjukan gejala-gejala retardasi mental sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Baca juga: Tumbuh Kembang Jadi Lambat, Ketahui Gejala Sindrom Angelman
Cara Mencegah Retardasi Mental
Cara terbaik untuk mencegah retardasi mental adalah dengan menghindari faktor-faktor penyebab itu sendiri. Karena gangguan perkembangan otak ini, biasanya muncul sejak seseorang masih di dalam kandungan, maka sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga kehamilannya sebaik mungkin. Berikut ini cara-cara yang bisa ibu hamil lakukan untuk meminimalkan risiko terjadinya kondisi retardasi mental pada janin:
-
Tidak merokok maupun mengonsumsi alkohol.
-
Periksa kandungan secara rutin
-
Mengonsumsi vitamin sesuai kebutuhan saat hamil.
-
Melakukan vaksinasi.
Baca juga: Minum Alkohol Saat Hamil, Ini Bahaya yang Rentan Terjadi pada Tiap Trimester
Retardasi mental juga bisa disebabkan oleh cedera kepala akibat kecelakan. Karena itu, untuk mencegah kondisi ini, gunakanlah alat pelindung diri sesuai dengan aktivitas yang kamu lakukan, misalnya saat berkendara, bekerja di lapangan, dan berolahraga.
Nah, itulah faktor-faktor yang bisa meningkatkan seseorang mengalami retardasi mental. Kamu juga bisa berdiskusi dengan dokter mengenai perawatan untuk pengidap retardasi mental lewat aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui melalui fitur Talk to A Doctor untuk bertanya-tanya seputar kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.