5 Fakta Tentang Gangguan Kepribadian Ambang

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 November 2019
5 Fakta Tentang Gangguan Kepribadian Ambang5 Fakta Tentang Gangguan Kepribadian Ambang

Halodoc, Jakarta - Gangguan kepribadian ambang atau yang juga dikenal Borderline Disorder merupakan gangguan kesehatan mental yang berdampak pada cara berpikir dan merasakan tentang diri sendiri atau orang lain. Gangguan ini menyebabkan masalah berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk masalah citra diri, kesulitan mengelola emosi dan perilaku, serta pola hubungan yang tidak stabil. 

Dengan gangguan kepribadian ambang atau borderline, kamu memiliki ketakutan yang kuat akan pengabaian atau ketidakstabilan, dan kamu mungkin mengalami kesulitan mentolerir diri sendiri. Namun, kemarahan yang tidak pantas, impulsif, dan perubahan suasana hati sering membuat orang lain menjauh, meskipun kamu ingin memiliki hubungan yang penuh kasih dan langgeng. 

Baca juga: 5 Tandang Gangguan Kepribadian, Hati-hati Terkena Salah Satunya

Borderline personality disorder (BPD) ini biasanya terjadi pada awal masa dewasa. Kondisi ini tampaknya lebih buruk di usia dewasa muda dan mungkin secara bertahap membaik seiring bertambahnya usia. Jika kamu memiliki gangguan kepribadian ini, jangan berkecil hati. Banyak orang dengan gangguan ini menjadi lebih baik dari waktu ke waktu melalui perawatan dan dapat belajar menjalani kehidupan yang memuaskan. 

Jika kamu merasakan adanya gangguan mental ini, cobalah untuk mencari bantuan pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Pahami juga fakta mengenai gangguan kepribadian ambang berikut ini:

1. Suasana Hati Berubah secara Ekstrem

Orang dengan BPD cenderung mengalami kesulitan mengatur emosi, perasaan diri yang tidak stabil, dan pola hubungan yang intens dan tidak stabil. Pada intinya, BPD memengaruhi cara seseorang berpikir dan merasakan tentang diri mereka sendiri dan orang lain cukup untuk berdampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari mereka. 

2. Pengidap BPD Sering Memiliki Kondisi Kesehatan Mental Lainnya

Hubungan antara BPD dan kondisi lainnya tidak sepenuhnya dipahami. Dalam kasus tertentu, seperti gangguan penggunaan zat, mungkin merupakan mekanisme penanggulangan negatif untuk menangani gejala BPD yang menyakitkan. Demikian pula perasaan ditinggalkan dan keterasingan (dari diri sendiri dan orang lain), bersama dengan kurangnya hubungan yang dekat dan stabil, dapat memicu depresi. 

Baca juga: 5 Prosedur untuk Atasi Borderline Personality Disorder (BPD)

3. Gangguan BPD dan Bipolar Bukanlah Hal yang Sama

Mereka memiliki beberapa kesamaan yang signifikan, yaitu bahwa gangguan bipolar juga menyebabkan perubahan ekstrem dalam suasana hati dan perilaku. Namun, pergeseran tersebut, terutama antara episode depresi dan manik (suasana hati yang tinggi dan energik) atau episode hipomanik, yang juga melibatkan energi dan tingkat aktivitas yang sangat tinggi tetapi pada tingkat yang lebih rendah. Selain itu, rasa takut ditinggalkan dan hubungan pribadi yang tidak stabil yang biasanya melekat pada BPD dalam kriteria diagnostik untuk gangguan bipolar. 

4. Berisiko Melukai Diri Sendiri dan Bunuh Diri

Seiring dengan melukai diri sendiri, ide bunuh diri dan perilaku secara signifikan lebih lazim di antara orang-orang dengan BPD. Diperkirakan 8 hingga 10 persen orang dengan BPD akan mati karena bunuh diri secara tragis. Orang dengan BPD dapat beralih ke melukai diri sendiri karena rasanya seperti bantuan instan untuk emosi yang meningkat. Seseorang dapat mencoba bunuh diri sebagai cara impulsif untuk mengatasi penderitaan emosional yang dalam.

Baca juga: Bisakah Gangguan Bipolar Disembuhkan?

5. Penyebab Lebih Dari Satu

Diketahui bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab, faktor keturunan, neurologis, dan lingkungan meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami BPD. Jika anggota keluarga memiliki BPD, kamu lebih mungkin untuk memilikinya, tetapi tidak ada gen yang diketahui terkait dengan kondisi tersebut. Berkaitan dengan faktor lingkungan, banyak orang dengan BPD menceritakan trauma masa kanak-kanak, termasuk pelecehan, pengabaian, dan hubungan yang tidak stabil dengan orangtua mereka. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. What Is Borderline Personality Disorder?
Self. Diakses pada 2019. 13 Facts Everyone Should Know About Borderline Personality Disorder.