5 Fakta Penting Mengenai Aritmia Janin yang Perlu Bumil Ketahui
“Ibu hamil sebaiknya mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan aritmia janin. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada bayi dalam kandungan, bahkan bisa fatal.”
Halodoc, Jakarta – Gangguan detak jantung pada bayi, atau aritmia janin, bisa jadi pertanda kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Dokter akan menentukan tindakan pengobatan yang perlu dilakukan, meski tidak semua masalah detak jantung perlu diobati. Selain itu, ibu juga perlu berbagai fakta yang berhubungan dengan aritmia janin agar paham terkait gangguan ini.
Berbagai Fakta Tentang Aritmia Janin yang Perlu Dipahami
1. Seberapa umum masalah ini terjadi?
Gangguan aritmia pada janin terjadi sekitar 1 dari 200 kehamilan, atau setara dengan 2 persen dari total kehamilan. Namun, ada beberapa risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan janin pada ibu hamil mengalami kondisi ini, yaitu:
- Mengidap penyakit autoimun tertentu, seperti lupus atau penyakit Sjögren.
- Mengalami fenilketonuria.
- Memiliki diabetes sejak sebelum hamil atau selama kehamilan (gestasional).
- Pernah mengalami blok jantung janin pada kehamilan sebelumnya.
- Hamil melalui fertilisasi in vitro, dan lainnya.
2. Tidak selalu berhubungan dengan masalah jantung
Pada dasarnya, janin yang mengalami masalah detak jantung tidak selalu disebabkan oleh kelainan pada organ tersebut. Ternyata, ada beberapa kondisi yang menyebabkan kondisi ini terjadi, seperti peradangan atau ketidakseimbangan elektrolit. Bahkan beberapa kasus tidak diketahui penyebabnya.
3. Dampak buruk sebelum bayi lahir
Gangguan aritmia pada janin bisa menimbulkan sedikit masalah atau bahkan tidak berpengaruh apa pun. Pada kasus yang jarang, kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung dalam rahim atau ketika dilahirkan.
Jika detak jantung lambat (bradikardia) terjadi, ini bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan. Saat dibiarkan, gangguan ini dapat menyebabkan gagal jantung dan bahkan kematian janin. Jika terdeteksi di akhir kehamilan, persalinan segera mungkin dibutuhkan.
Jika detak jantung terlalu cepat (takikardia) yang dialami, kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah saraf yang bertanggung jawab pada detak jantung. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, salah satu risikonya adalah gagal jantung.
4. Tindakan yang bisa dilakukan
Jika dinilai tidak ada masalah yang terjadi pada janin, dokter cukup melakukan pemantauan secara rutin sebelum persalinan. Apabila detak jantung terlalu cepat, pemberian obat mungkin diperlukan yang dikonsumsi oleh sang ibu atau melalui plasenta.
5. Cara persalinan yang aman dilakukan
Operasi caesar perlu dilakukan apabila janin mengalami tanda-tanda masalah kesehatan atau persalinan prematur. Persalinan bedah tersebut mungkin dipilih karena alasan kesehatan atau keselamatan.
Namun, seorang ibu hamil yang memiliki janin dengan masalah aritmia disarankan untuk melahirkan di rumah sakit, terutama yang memiliki akses ke perawatan intensif neonatal khusus (NICU). Saat kondisi yang membutuhkan tindakan medis segera diperlukan, tindakan segera bisa langsung dilakukan.
Itulah beberapa fakta yang perlu diketahui mengenai aritmia pada janin. Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin terkait kehamilan, agar tindakan penanganan segera terkait masalah kesehatan bisa langsung mendapatkan tindakan. Semakin dini masalah pada janin terdeteksi, semakin efektif pengobatan yang dilakukan.
Apabila masih ingin tahu lebih jauh, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban dari ahlinya. Dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan terkait akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. What to Know About Fetal Heart Arrhythmia.
Life Span. Diakses pada 2023. Fetal Arrhythmia/Dysrhythmia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan