5 Fakta Penting Batu Amandel yang Perlu Diketahui
“Batu amandel berbeda dengan kondisi radang amandel, meskipun keduanya sama-sama memiliki gejala sakit tenggorokan."
Halodoc, Jakarta – Batu amandel adalah gumpalan keras berwarna putih atau kuning dan berukuran kecil yang terbentuk di dalam amandel. Gumpalan keras berukuran kecil tersebut merupakan hasil dari penumpukan sisa makanan atau kotoran yang terperangkap di amandel. Keberadaan batu amandel jarang kamu sadari, tapi dapat menimbulkan bau mulut.
Untuk dapat mengenal dan mencegah batu amandel, simak fakta pentingnya di artikel ini!
Fakta tentang Batu Amandel
Batu amandel biasanya berukuran kecil, yaitu sekitar 1 hingga 2 milimeter. Namun dalam beberapa kasus, ukurannya bisa mencapai 1 sentimeter. Selain sisa makanan dan kotoran, batu amandel dapat terjadi karena bakteri dan jamur.
Berikut ini fakta lainnya tentang batu amandel, di antaranya:
1. Berbeda dengan radang amandel
Batu amandel terlihat seperti kerikil putih atau kuning yang berukuran kecil di amandel. Kamu bisa memiliki hanya satu atau beberapa batu amandel.
Sedangkan radang amandel biasanya ditandai dengan kemerahan dan sakit tenggorokan, demam, dan sakit kepala. Namun, kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan bau mulut dan sakit tenggorokan.
2. Keberadaan batu amandel sulit untuk dilihat langsung
Keberadaan batu amandel sering kali tidak kamu sadari, bahkan tidak dapat kamu lihat langsung begitu saja. Untuk mendiagnosa batu amandel, dokter melakukan beberapa cara berikut:
- Melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat bagian dalam mulut dan tenggorokan.
- Jika tidak terlihat, diperlukan pemindaian rontgen untuk membantu melihat batu amandel dengan jelas dan mudah.
- Mengeluarkan batu amandel menggunakan alat khusus.
Terkadang, dokter gigi melihat batu amandel secara kebetulan selama pemeriksaan mulut dan gigi rutin.
3. Kenali beberapa gejala batu amandel
Beberapa kondisi batu amandel tidak menimbulkan gejala, sehingga kamu mungkin tidak menyadarinya. Namun, dalam beberapa kasus batu amandel bisa menimbulkan gejala seperti:
- Bau mulut (halitosis).
- Batuk.
- Sakit telinga.
- Sakit tenggorokan.
- Rasa tidak enak di mulut.
- Tidak sengaja memuntahkan batu putih atau kuning.
- Kesulitan menelan makanan dan minuman.
- Merasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.
- Infeksi tenggorokan yang sulit diobati dengan antibiotik.
Lebih lengkapnya, kamu bisa membaca “Kenali Gejala Batu Amandel yang Perlu Diketahui“.
4. Bisa terjadi karena praktik kebersihan mulut yang buruk
Menurut ahli, batu amandel terbentuk dari biofilm, yang merupakan kumpulan organisme. Biofilm adalah kombinasi dari bakteri dan jamur mulut yang berinteraksi dengan bahan kimiawi mulut. Campuran tersebut terperangkap dan menempel pada permukaan yang lembab di mulut.
Kebersihan mulut dan gigi yang buruk menjadi salah satu pemicu terbentuknya biofilm yang kemudian menjadi batu amandel. Ada pula beberapa faktor pemicu lainnya, yaitu:
- Amandel yang berukuran besar, sehingga kotoran rentan tersangkut.
- Memiliki masalah sinus kronis.
- Mengalami radang amandel berulang.
5. Batu amandel dapat dihilangkan
Umumnya, pengobatan bertujuan untuk mengatasi gejala batu amandel. Meskipun batu amandel dapat dihilangkan atau dikeluarkan, kondisi ini dapat kambuh jika tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik.
Untuk menghilangkan dan mencegah batu amandel, kamu dapat melakukan beberapa cara, seperti:
- Menyikat gigi secara teratur.
- Berkumur dengan larutan air garam hangat.
- Cobalah untuk batuk untuk melonggarkan batu hingga mereka terlepas dari amandel.
- Menyeka batu amandel dengan kain kasa, kapas, atau cotton bud.
Itulah beberapa fakta tentang batu amandel. Jika kamu memiliki kondisi mulut dan gigi yang lebih parah, sebaiknya segera hubungi dokter yang tepat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!