5 Fakta Mengenai Racun Potas yang Masih Dijual Bebas

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 April 2023

“Potasium sianida atau racun potas merupakan salah satu jenis sianida yang berfungsi untuk mengusir hama. Jika terpapar manusia, racun ini bisa menyebabkan keracunan yang akut hingga kematian yang cepat.”

5 Fakta Mengenai Racun Potas yang Masih Dijual Bebas5 Fakta Mengenai Racun Potas yang Masih Dijual Bebas

Halodoc, Jakarta – Sianida dikenal sebagai racun yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu cepat. Salah satu bentuk sianida adalah potassium cyanide atau kalium sianida yang sering disebut juga sebagai racun potas. 

Di Indonesia, racun potas dijual secara bebas dan biasanya digunakan untuk membasmi hama atau tikus. Sayangnya, ada beberapa kasus yang menyalahgunakan senyawa kimia ini untuk meracuni manusia. 

Karena itu, sebaiknya kamu berhati-hati jika menggunakan racun ini, dan waspadai juga bahaya yang mengintai.

Fakta Penting Mengenai Racun Potas

Ada beberapa fakta mengenai racun mematikan ini, antara lain: 

1. Bentuk racun potas

Racun potas atau potassium cyanide adalah senyawa kimia dengan rumus KCN.  Racun potas berwarna putih dan berbentuk kristal atau butiran-butiran padat. Secara komersial, senyawa kimia ini dapat mengendalikan hama, melapisi logam, dan mengekstraksi emas atau perak dari bijinya.

Gas hidrogen sianida yang dilepaskan oleh racun potas memiliki bau menyerupai almond pahit yang khas, atau ada juga yang menggambarkan seperti bau sepatu yang sudah apak. 

Namun, sebagian besar orang tidak dapat mendeteksi baunya. Sehingga, pada kasus orang yang diracuni, mereka jarang bisa mendeteksi adanya tanda-tanda zat berbahaya.

2. Efek paparan racun potas

Paparan racun potas bisa berakibat fatal dan cepat. Potasium sianida melepaskan gas hidrogen sianida, yaitu zat kimia sangat beracun. Nah, jika terhirup dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen.

Zat ini memiliki efek ke seluruh tubuh, terutama pada sistem organ yang paling sensitif terhadap kadar oksigen rendah yaitu sistem saraf pusat (otak), sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), dan sistem paru-paru. Paparan racun potas bisa melalui kontak kulit, kontak mata, menghirup, atau menelan.

3. Cara kerja sianida 

Respirasi sel adalah proses vital dalam tubuh yang menggunakan oksigen untuk menghasilkan adenosine triphosphate (ATP), yaitu sumber energi utama untuk sel. 

Sianida dapat mengganggu proses pernapasan seluler dengan mengikat sitokrom oksidase, yaitu enzim utama yang mengunci rantai pernapasan. Fenomena ini dapat menghalangi respirasi intraseluler dan meningkatkan sintesis asam laktat.

Sianida juga dapat mengikat enzim penting lainnya dan merusak sistem saraf melalui peroksidasi lipid. Otak dan jantung paling sensitif terhadap efek sianida karena organ ini dengan cepat memetabolisme oksigen.

4. Gejala keracunan racun potas

Efek yang terjadi setelah terpapar racun potas dapat berlangsung dengan cepat. Terhirup gas hidrogen sianida bisa menimbulkan gejala dalam hitungan detik hingga menit, sementara itu kematian akibat sianida juga dapat terjadi dalam hitungan menit.

Gejala awal keracunan sianida, yaitu pusing, napas cepat, mual, muntah, leher terasa terjepit dan lemas, kebingungan, gelisah, dan kecemasan. Akumulasi cairan di paru-paru dapat mempersulit pernapasan dan memperburuk gejala keracunan.

Jika gejala keracunan bertambah parah, maka efeknya adalah pingsan, koma, kejang otot, badan kejang, pupil mata melebar, kulit terasa dingin, lembap, dan mengeluarkan keringat, hingga kematian.

Ketahui bahaya lainnya mengenai potasium sianida di laman berikut, “Ketahui Bahaya Potasium Sianida bagi Kesehatan”.

5. Pertolongan pertama saat alami keracunan racun potas

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, ada berbagai pertolongan pertama untuk orang yang terpapar racun potas, antara lain:

  • Pengamatan yang cermat.
  • Pemberian oksigen tambahan.
  • Perawatan suportif.

Ketiganya merupakan terapi yang cukup untuk pasien yang tidak menunjukan gejala fisik keracunan sianida.

Sementara itu, untuk pasien yang menunjukan gejala fisik keracunan sianida, pertolongan pertama terdiri dari:

  • Pemberian obat penawar racun di bawah arahan dokter.
  • Bantuan pernapasan dan peredaran darah.
  • Tes ketidakseimbangan kimia dalam darah
  • Kontrol kejang. 

Sebagai catatan, hindari memberikan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut, dan hindari juga kontak dengan muntahan pasien yang terkontaminasi racun potas.

Itulah fakta mengenai racun potas yang harus kamu ketahui agar terhindar dari bahaya racun ini. Nah, jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala keracunan, segera hubungi dokter secepatnya melalui aplikasi Halodoc atau kunjungi fasilitas kesehatan terdekat. Tujuannya, untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan cepat. Mulai sekarang, yuk download Halodoc untuk penanganan kesehatan yang lebih mudah. 

Referensi:
CDSC. Diakses pada 2023. Potassium Cyanide: Systemic Agent,
Medical News Today. Diakses pada 2023. What to know about cyanide poisoning.