5 Fakta Mengenai Herpes pada Bayi yang Baru Lahir
Halodoc, Jakarta - Herpes pada bayi akan ditandai dengan luka lepuhan pada mulut, di sekitar bibir bayi, serta bagian tubuh lainnya. Adanya luka lepuhan tersebut otomatis kan membuat anak menjadi sangat rewel. Jalan satu-satunya yang harus ibu lakukan adalah memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat. Begini sejumlah fakta mengenai herpes pada bayi:
Baca juga: Mitos atau Fakta Herpes Tidak Bisa Disembuhkan?
1.Disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks
Jenis virus yang paling sering menyebabkan herpes pada bayi adalah virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Dalam kasus yang jarang terjadi, herpes juga bisa disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2.
2.Cara Penularan Virus
Virus penyebab herpes dapat berpindah melalui kontak kulit, air liur, atau menempel pada benda yang dipakai oleh anak. Virus juga dapat dengan mudah menular saat bersentuhan dengan pengidap herpes lainnya. Inilah salah satu alasan mengapa ibu tidak boleh membiarkan anak dicium oleh sembarang orang. Anak juga bisa tertular virus ini dari ibu saat proses persalinan berlangsung.
Baca juga: Ketahui Penularan Herpes yang Harus Diwaspadai
3.Gejala Bukan Hanya Luka Lepuhan Saja
Gejala umum herpes memang ditandai dengan luka lepuhan di sekitar mulut, hidung, pipi, dan dagu. Bukan hanya luka lepuhan saja, gejala akan disertai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, rewel dan sering menangis, kurang mau makan atau minum, gusi membengkak, air liur menetes, kulit dan mata tampak kuning, serta lemas dan kurang responsif saat diajak bermain.
Luka lepuhan yang muncul biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu dua minggu. Namun saat bayi mengalami sejumlah gejalanya, ia akan sangat rewel karena kesakitan. Ia juga mengalami penurunan nafsu untuk menyusu. Jika kondisi tersebut dibiarkan begitu saja, bayi akan rentan mengalami dehidrasi. Jika ibu mengamati sejumlah gejalanya silahkan periksakan anak di rumah sakit terdekat, ya!
Pasalnya, jika sejumlah gejala dibiarkan begitu saja, herpes akan menyebabkan gangguan pada pernapasan, sistem saraf, atau otaknya. Jadi, segera periksakan diri saat menemukan sejumlah gejalanya, jangan sampai kondisi tersebut membahayakan nyawa Si Kecil.
4.Dapat Membahayakan Organ Vital dalam Tubuh
Seperti pada penjelasan sebelumnya, langkah penanganan diperlukan guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Tanpa penanganan yang tepat, herpes akan menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti paru-paru, mata, ginjal, otak, juga hati. Jika sampai menyebar ke sejumlah organ tersebut, maka bayi bisa saja mengalami gangguan kesehatan serius.
Beberapa gangguan kesehatan serius yang bisa saja dialami, antara lain kejang, penurunan kesadaran, sesak napas, kebutaan, hingga radang otak atau ensefalitis. Jika sejumlah kondisi tersebut terjadi, maka bayi berisiko tinggi kehilangan nyawa. Maka dari itu, sejumlah langkah penanganan diperlukan. Tujuannya adalah meringankan gejala yang muncul, membantu proses pemulihan bayi, serta mencegah terjadinya komplikasi berbahaya.
5.Herpes pada Bayi Masih Bisa Dicegah
Meski sangat membahayakan bayi, tetapi penyakit ini masih bisa dicegah dengan sejumlah langkah yang tepat. Langkah berikut juga bisa dilakukan guna mengurangi risiko penularan herpes pada bayi. Berikut ini sejumlah langkah yang disarankan:
- Jangan izinkan siapa pun mencium bayi.
- Mencuci tangan sebelum menyentuh bayi.
- Bersihkan payudara sebelum menyusui.
- Tutup luka lepuhan dengan kasa steril.
Baca juga: Ciuman Bisa Sebabkan Penyakit Herpes, Ini Fakta Medisnya
Herpes pada bayi bukanlah kondisi yang bisa disepelekan begitu saja. Semakin muda usia anak saat terkena herpes, maka akan semakin tinggi pula risiko penyebaran infeksi ke berbagai organ di sekitar yang dapat membahayakan nyawa.