5 Fakta Mengenai Abortus Inkomplit yang Perlu Diketahui
“Abortus inkomplit terjadi ketika ibu hamil mengalami keguguran, tapi jaringan kehamilan masih tertinggal di dalam rahim. Kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera mendapatkan perawatan.”
Halodoc, Jakarta – Abortus inkomplit atau keguguran tidak lengkap merupakan kondisi ketika terjadi pendarahan dan serviks melebar, tapi jaringan kehamilan masih ada di dalam rahim. Keguguran tidak lengkap sering kali terjadi karena tidak dilakukannya diagnosis dan penanganan medis lebih lanjut.
Saat keguguran, terkadang tubuh kesulitan untuk mengeluarkan jaringan, sampai seorang wanita yang mengalami gejala abortus inkomplit mencari pertolongan medis. Jika jaringan kehamilan tidak dikeluarkan, abortus inkomplit dapat menyebabkan pendarahan berat, pendarahan berkepanjangan, dan infeksi.
Agar lebih waspada dengan abortus inkomplit, ketahui fakta yang perlu diketahui!
Fakta Abortus Inkomplit yang Perlu Dipahami
Terkadang, tidak semua jaringan keluar setelah keguguran. Abortus inkomplit terjadi ketika keguguran terjadi, tapi beberapa jaringan kehamilan tetap berada di dalam rahim. Berikut ini fakta-fakta tentang abortus inkomplit:
- Ditandai dengan pendarahan hebat
Gejala utama abortus inkomplit sebenarnya mirip dengan jenis keguguran lainnya, yaitu:
- Sakit punggung.
- Sakit perut atau kram.
- Hilangnya gejala kehamilan, seperti mual di pagi hari atau nyeri payudara.
- Pendarahan pada vagina.
Jika kamu mengalami pendarahan atau sakit perut saat kehamilan, segera tanyakan pada dokter.
- Diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui jaringan yang tertinggal
Untuk mendiagnosis abortus inkomplit, dokter akan menggunakan kombinasi pemeriksaan berikut:
- Pemindaian jantung janin.
- Uji panggul.
- Tes darah HCG kuantitatif.
- USG.
Diagnosis abortus inkomplit tidak sama dengan keguguran biasa. Pada abortus inkomplit, kehamilan tidak dapat berlanjut dan janin tidak lagi berkembang, tapi serviks tetap tertutup dan tidak ada pendarahan yang terjadi.
- Akibat kurangnya perawatan prenatal
Abortus inkomplit umumnya dialami oleh kehamilan di usia lanjut, karena risiko kelainan kromosom lebih tinggi pada kehamilan di usia lanjut. Namun, wanita muda juga dapat mengalami abortus inkomplit jika ada faktor atau penyebab lain:
Penyebab yang jarang dilaporkan dari abortus inkomplit yaitu:
- Aborsi ilegal.
- Perawatan prenatal kurang memadai atau buruk.
- Trauma perut.
Abortus inkomplit juga dapat terjadi setelah aborsi medis atau bedah, meski jarang terjadi.
- Memerlukan perawatan segera
Pengobatan untuk abortus inkomplit yaitu salah satu dari berikut ini:
- Menunggu dengan waspada. Artinya menunggu untuk melihat apakah tubuh dapat mengeluarkan jaringan kehamilan secara alami. Proses menunggu dipantau dengan cermat sebagai rawat jalan.
- Prosedur bedah dan kuretase. Kuretase dapat dipilih karena keinginan wanita, atau untuk mencegah dan menghentikan pendarahan yang berat. Prosedur kuretase dilakukan dengan anestesi umum.
- Manajemen medis dengan cytotec (misoprostol). Cytotec adalah obat yang diberikan melalui mulut. Obat ini menyebabkan rahim berkontraksi dan mengeluarkan jaringan kehamilan.
- Memiliki potensi komplikasi
Jika abortus inkomplit tidak ditangani segera, maka komplikasi berikut mungkin terjadi:
- Pendarahan parah dan syok hemoragik (suplai oksigen yang buruk karena kehilangan darah).
- Sepsis (infeksi darah) karena aborsi septik yang tidak lengkap dan syok septik (tekanan darah rendah karena sepsis).
- Syok serviks adalah efek vasovagal, menyebabkan bradikardia (detak jantung lambat) dan hipotensi (tekanan darah rendah) karena jaringan kehamilan dalam serviks.
Sementara itu, ada 3,4 persen meningkatkan risiko prognosis yang buruk jika usia kehamilan sudah lebih dari 12 minggu. Peningkatan ukuran uterus, ukuran janin, dan suplai darah bisa menjadi masalah selanjutnya. Komplikasi umum abortus inkomplit setelah kehamilan 12 minggu mencakup:
- Kemandulan.
- Kematian ibu.
Itulah yang perlu diketahui tentang fakta abortus inkomplit. Jika kamu mengalami gejala kehamilan yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera kunjungi dokter di rumah sakit. Kamu juga bisa menemukan rumah sakit terdekat di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!