5 Cara Mengatasi Payudara yang Membengkak saat Menyapih
“Selama proses menyapih, frekuensi menyusu Si Kecil otomatis akan lebih jarang. Akibatnya, kurangnya menyusu dapat menyebabkan oversupply ASI. Alhasil, kondisi ini dapat membuat payudara ibu bengkak. Kendati demikian, ada beberapa tips yang bisa ibu lakukan untuk mencegah payudara bengkak selama proses menyapih.”
Halodoc, Jakarta – Berhenti menyusui Si Kecil menjadi momen yang cukup emosional bagi seorang ibu. Ibu mungkin merasa tidak akan bisa lebih dekat lagi dengan Si Kecil seperti saat menyusuinya lewat payudara. Itu sebabnya, butuh keteguhan kuat saat memutuskan menyapih Si Kecil. Selain menyiapkan mental, ibu juga harus memerhatikan risiko payudara bengkak selama proses menyapih.
Pasalnya, selama proses menyapih, frekuensi Si Kecil menyusu akan semakin berkurang. Payudara yang membengkak dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Mulai dari payudara yang terasa keras, berat dan hangat. Jika dibiarkan, payudara bengkak dapat berkembang menjadi mastitis.
Baca juga: Mitos dan Fakta tentang Menyusui yang Perlu Diketahui Ibu
Tips Mengatasi Payudara Bengkak saat Menyapih
Kalau ibu berencana menyapih Si Kecil, ada beberapa tips yang dapat ibu lakukan untuk mencegah atau mengatasi payudara bengkak.
1. Rutin Memompa Payudara
Kaena rfrekuensi menyusu Si Kecil semakin berkurang, ibu mungkin perlu lebih sering memompa payudara. Memompa payudara dapat mencegah atau mengurangi pembengkakan akibat oversupply ASI. Ibu bisa memompa setiap 2-3 jam sekali atau saat payudara sudah terasa penuh.
2. Pijat Payudara
Apabila ibu tidak memiliki alat pompa ASI, ibu bisa memijat payudara secara perlahan untuk mengeluarkan ASI. Cara yang satu ini juga dapat memberi kelonggaran dan mengurangi nyeri payudara. Tanyakan pada dokter laktasi terkait metode pijat payudara yang benar. Ibu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc kapanpun ibu butuhkan.
3. Kompres Dingin
Ibu juga bisa menggunakan kompres dingin menggunakan es yang dibalut handuk untuk mengurangi pembengkakan. Kenapa tidak menggunakan kompres hangat? Kompres hangat memang bisa melancarkan ASI saat menyusui. Namun, penggunaan kompres hangat saat payudara bengkak tidak dianjurkan. Pasalnya, suhu panas justru dapat meningkatkan pembengkakan jaringan.
Baca juga: Tak Hanya untuk Bayi, ASI Juga Penting untuk Ibu
4. Kenakan Bra yang Nyaman
Saat payudara membengkak, pastikan ibu menggunakan ukuran bra yang pas supaya payudara tetap nyaman. Bra yang berbahan lembut dan berukuran pad dapat memberikan dukungan dan membantu melindungi payudara dari trauma tambahan. Hindari menggunakan bra kawat dan terlalu ketat yang justru bisa menambah rasa sakit .
5. Minum Pereda Nyeri
Selain menimbulkan rasa nyeri, payudara yang bengkak dapat menyebabkan demam. Nah, ibu bisa mengonsumsi parasetamol untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan demam.
Waspadai Gejala Mastitis
Payudara yang bengkak akibat ASI yang tidak dikeluarkan berisiko berkembang menjadi mastitis. Mastitis terjadi saat jaringan payudara mengalami peradangan akibat tersumbatnya saluran ASI. Kunjungi dokter apabila ibu mengalami gejala berikut:
- Ibu mengalami demam;
- Payudara bengkak, merah, atau panas;
- Payudara sering terasa gatal;
- Terasa perih saat menyusui;
- Terdapat benjolan yang terasa sakit;
- Ukuran salah satu payudara lebih besar;
- Keluarnya nanah dari puting;
- Sering merasa lelah;
- Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak atau leher.
Baca juga: Inilah Cara Menyapih Tempat Tidur pada Anak
Jangan tunda apabila ibu mengalami gejala-gejala di atas. Pasalnya, mastitis yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan infeksi. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik dan pereda nyeri untuk meredakan ketidaknyamanan. Jika ibu berencana mengunjungi dokter, lebih mudah buat janji rumah sakit terlebih dahulu di aplikasi Halodoc. Download aplikasinya sekarang juga!