Halodoc, Jakarta – Memang benar bahwa setiap anak memiliki karakter, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Namun, ada cara mengatasi anak penakut yang bisa dicoba orang tua, agar Si Kecil lebih berani dan percaya diri.

Tentunya, prosesnya tidak mudah dan butuh waktu. Jika orangtua mau bersabar dan membantu anak dengan telaten, hasilnya pasti akan terlihat. Mau tahu caranya? Yuk simak! 

Tips dan Cara Mengatasi Anak Penakut

Tidak bisa dimungkiri bahwa orang dewasa pun ingin merasa aman dan sesekali pernah takut. Namun terkadang, rasa aman mungkin bukan jadi sesuatu yang selalu baik untuk anak. 

Untuk bisa tumbuh dan berkembang, anak perlu memberanikan diri untuk mencoba sesuatu, asalkan positif. Oleh karena itu, berikut ini beberapa cara dan tips mengatasi anak yang penakut:

1. Jadilah Zona Aman bagi Anak

Beberapa anak mencoba hal-hal baru dengan penuh semangat. Sementara yang lain menahan diri karena mereka malu atau tidak ingin mencoba apa pun sampai mereka yakin 100 persen bahwa mereka dapat melakukannya dengan benar. 

Daripada merasa kesal karena anak menempel pada orang tuanya saat hari pertama di sekolah, biarkan ia duduk di pangkuan ibu dahulu sampai ia merasa nyaman. Jika tidak memaksa, ibu akan memberinya ruang untuk terbiasa dalam menghadapi sesuatu yang baru. Lalu, ketika waktunya tepat, ia akan memiliki kepercayaan diri untuk mencobanya.

Tunggulah dengan sabar hingga anak merasa siap mencoba dengan sendirinya. Yakinkan anak bahwa mencoba sesuatu yang baru adalah hal yang baik, dan orang tuanya akan selalu ada untuknya. 

2. Jangan Buat Perubahan Sekaligus

Daripada mengharapkan anak untuk langsung terjun ke situasi baru, biarkan ia mencobanya secara perlahan. Jika anak ingin mendapatkan teman baru, buat grup bermain yang menggabungkan teman lama dengan beberapa teman baru. 

Jika ingin anak mencoba variasi makanan sehat baru, sajikanlah bersama salah satu makanan favoritnya. Langsung melakukan perubahan atau membuat anak “terjun” ke situasi baru akan membuatnya merasa takut dan cemas. Namun, jika ada salah satu hal yang familiar, ia akan lebih mudah beradaptasi.

3. Biarkan Ketidaksempurnaan Terjadi

Kegagalan dan penolakan seringkali merupakan tanda bahwa seseorang telah melakukan sesuatu yang berani. Setiap pengalaman memberikan informasi dan kebijaksanaan baru yang belum pernah ada sebelumnya. 

Itulah mengapa hanya orang-orang pemberani yang berhasil mencapai tujuannya pada akhirnya. Mereka memiliki pengetahuan, kebijaksanaan, dan pengalaman yang seringkali hanya dapat ditemukan ketika gagal. 

Jadi, cara mengatasi anak penakut selanjutnya adalah dengan memberi Si Kecil ruang untuk ketidaksempurnaan dan kegagalan. Ini adalah inti dari tumbuh kembang yang bisa jadi pengalaman berharga bagi anak.

4. Dengarkan Pendapat Anak

Alih-alih selalu membujuk anak untuk mencoba sesuatu yang baru, mintalah dia untuk menjelaskan mengapa dia tidak mau. Dengarkan tanpa menghakimi atau mencoba mengubah pikirannya.

Lalu, validasi perasaannya dengan mengatakan bahwa kamu mengerti ketakutannya. Ini akan membantu anak mengembangkan kesadaran emosional sehingga ia dapat membuat keputusan dengan percaya diri. 

5. Jadilah Contoh

Semua yang orang tua lakukan biasanya tampak seperti hal yang hebat di mata anak. Cobalah bercerita pada anak tentang saat-saat kamu merasa gugup, ragu, dan takut. 

Ceritakan pada mereka tentang saat-saat kamu melewati ketakutan, kelelahan, kesedihan, kemarahan, untuk melakukan hal yang benar. Biarkan mereka merasa bahwa keberanian dalam diri orangtuanya, ada di dalam diri mereka juga. 

Pernah mendengar dunning-Kruger effect atau rasa percaya diri yang berlebihan? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Dunning-Kruger Effect: Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasinya“.

Itulah beberapa cara mengatasi anak penakut yang bisa dicoba oleh orang tua. Dalam perkembangan anak menjadi pribadi yang berani dan percaya diri, jangan lupa untuk memerhatikan asupan nutrisi dan kesehatannya.

Jika anak sakit, segera download Halodoc untuk membuat janji medis dan membawa anak untuk diperiksa lebih lanjut oleh dokter.

Referensi:

Parents. Diakses pada 2022. Brave New Child: 8 Smart Ways to Teach Independence, Self-Confidence & Resilience.

Fatherly. Diakses pada 2022. How To Raise Brave Kids Without Bullying Them.

Hey Sigmund. Diakses pada 2022. Building Courage in Kids – How to Teach Kids to Be Brave.