5 Bahan Kimia Sehari-hari yang Berisiko Membahayakan Tubuh
“Bahan kimia yang berpotensi berbahaya bisa ditemukan di setiap ruangan rumah. Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia rumah tangga, termasuk melalui udara, air, makanan, atau sumber lain dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan.”
Halodoc, Jakarta – Secara tidak sadar, manusia pasti sering menggunakan banyak bahan kimia rumahan, seperti pembersih kamar mandi, sabun deterjen, dan disinfektan. Meski dapat membantu meringankan pekerjaan rumahan, nyatanya beberapa bahan kimia yang terkandung dalam produk-produk tersebut bisa membahayakan.
Zat kimia berbahaya yang terkandung dalam produk ini umumnya tidak membahayakan tubuh jika kamu gunakan dalam batas yang ditentukan. Namun, apabila tidak disimpan atau digunakan dengan benar, produk ini dapat membahayakan kesehatan kamu dan keluarga.
Bahan Kimia Rumah Tangga yang Berbahaya
Bahan kimia yang berpotensi berbahaya bisa berada di setiap ruangan di rumah. Paparan terus menerus terhadap bahan kimia rumah tangga, termasuk melalui udara, air, makanan, atau sumber lain dapat mengakibatkan dampak kesehatan yang merugikan.
Banyak penelitian telah mengidentifikasi bahwa zat kimia yang ada dalam produk pembersih, dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan pada kulit dan saluran pernapasan. Berikut adalah daftar bahan kimia rumah tangga berbahaya dan dampaknya bagi kesehatan:
1. Phthalates dan Bisphenol A
Phthalates adalah bahan kimia yang terdapat pada berbagai produk sehari-hari yang mengandung wewangian. Produk tersebut antara lain penyegar udara, produk kebersihan pribadi seperti produk kosmetik.
Phthalate dengan jumlah molekul tinggi juga digunakan untuk membuat wadah, mainan vinyl, penutup lantai vinyl, botol plastik, kacamata, dan produk bangunan & pipa air.
Phthalates dan Bisphenol A tergolong dalam senyawa pengganggu endokrin (EDC). Banyak penelitian mengungkapkan bahwa bahan kimia ini dapat berdampak negatif pada efek reproduksi dan perkembangan.
Pada pria, paparan EDC dapat menyebabkan penurunan kesehatan reproduksi dan peningkatan risiko kanker prostat. Sementara pada wanita, paparan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan pada tingkat hormonal yang berhubungan dengan peningkatan risiko endometriosis, gangguan kompetensi oosit, dan siklus menstruasi.
2. Perchloroethylene atau PERC
Perchloroethylene (PERC) atau tetrachloroethylene banyak terkandung dalam produk pembersih kering dan pelarut degreasing logam. Produk seperti aerosol, produk dry cleaning, printer, perekat, cairan pembersih karpet, penghilang cat, penghilang noda, dan cairan koreksi mesin tik mengandung bahan kimia ini.
Studi mengungkapkan bahwa tetrachloroethylene dapat bersifat karsinogenik pada manusia. Tetrachloroethylene memiliki efek buruk pada hati dan ginjal mereka. Tetrachloroethylene dapat menghasilkan asap yang menyebabkan pusing, mual, kehilangan nafsu makan, dan disorientasi.
3. Amonia
Amonia adalah bahan kimia umum produk rumah tangga yang tersedia secara komersial. Sebagian besar terkandung dalam bahan pemoles untuk mengilaukan perlengkapan kamar mandi, wastafel, perhiasan, dan kaca jendela. Amonia juga terkandung dalam produk pembersih kaca, pembersih oven, dan pembersih baja tahan karat.
Konsentrasinya yang tinggi dapat berbahaya bagi mata dan saluran pernapasan bagian atas. Ketika amonia memasuki tubuh, ia bereaksi dengan air untuk menghasilkan amonium hidroksida. Ini sangat korosif dan merusak sel-sel dalam tubuh saat bersentuhan.
4. Butoxyethanol
Bahan kimia ini banyak terkandung dalam produk pembersih termasuk pembersih permukaan, pembersih lantai, pembersih jendela, pembersih noda, penghilang karat dan penghilang tinta. Bahan ini termasuk dalam kategori eter glikol yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Jika terhirup dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan juga dapat menyebabkan narkosis, edema paru, kerusakan hati, dan ginjal. Paparan etilena glikol monometil eter juga dapat mengganggu perkembangan anggota tubuh.
5. Merkuri
Merkuri merupakan elemen kimia yang juga terkandung dalam berbagai produk rumahan dan dapat membahayakan kesehatan. Bahkan, bayi yang keracunan merkuri dapat mengalami hambatan perkembangan otak.
Gejala keracunan merkuri antara lain tremor, penglihatan kabur, mati rasa, hingga kesemutan pada kaki, tangan, dan sekitar mulut. Merkuri biasanya terkandung dalam produk perawatan kulit hingga antiseptik.
Itulah pembahasan seputar bahan kimia rumahan yang membahayakan tubuh. Apabila kamu perlu konsultasi, jangan ragu untuk membuat janji medis menggunakan aplikasi Halodoc untuk cek kesehatan yang lebih mudah. Yuk, download Halodoc secara gratis di App Store atau Google Play.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Household Chemical Products and Their Health Risk.
Med India. Diakses pada 2022. Top 7 Health Risks of Household Chemicals.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan