4 Tips Sederhana Agar Anak Terhindar Bronkiolitis
Halodoc, Jakarta – Bronkiolitis merupakan gangguan yang terjadi karena adanya infeksi pada saluran pernapasan kecil di paru-paru yang disebut bronkiolus. Kondisi ini bisanya menyerang bayi dan anak-anak yang masih berusia di bawah 2 tahun. Oleh karena itu, orangtua mesti tahu cara mencegah bronkiolitis pada anak.
Infeksi yang terjadi pada bronkiolus ini menyebabkan terjadinya peradangan pada saluran tersebut. Alhasil, gangguan pada sistem pencernaan pun tidak dapat dihindari. Berita buruknya, bronkiolitis pada anak sering tidak disadari oleh para orangtua. Hal itu terjadi karena bayi yang mengalami gangguan ini sering tidak menunjukkan gejala yang khas.
Baca juga: Ketahui Bronkiolitis yang Rentan Diidap Anak-anak
Gejala bronkiolitis yang ditunjukkan bayi atau anak, biasanya menyerupai gejala pilek biasa atau gejala batuk ringan. Padahal, setelah beberapa hari tidak mendapat penanganan, gejala tersebut bisa berkembang dan menyebabkan Si Kecil mulai mengalami gangguan yang lebih parah. Bronkiolitis menyebabkan anak mengalami gejala batu kering yang disertai mengi dan demam.
Penyebab gangguan bronkiolitis pada bayi adalah infeksi virus, termasuk virus pilek dan flu. Tapi, penyakit ini paling sering menyerang karena infeksi respiratory syncytial virus (RSV), yaitu virus yang bisa menular melalui percikan air liur dari batuk atau bersin anak lain yang sudah terinfeksi sebelumnya. Bronkiolitis pada anak sering menunjukkan gejala, seperti batuk-batuk disertai lendir berwarna kuning keabuan atau hijau, sakit pada tenggorokan, sesak napas, hidup tersumbat, hingga demam ringan.
Nyatanya, bronkiolitis bisa sangat mengganggu tumbuh kembang dan aktivitas Si Kecil. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah anak terserang bronkiolitis?
1. ASI Eksklusif
Salah satu cara terbaik untuk mencegah serangan bronkiolitis pada anak adalah pemberian ASI secara eksklusif, selama 6 bulan. Sebab, anak yang tidak mendapat ASI sejak bayi ternyata lebih rentan terserang penyakit, terutama infeksi.
Pasalnya, infeksi virus menjadi lebih mudah menembus tubuh bayi yang memiliki imunitas rendah. Maka dari itu, pemberian ASI pada bayi sangatlah penting, terutama pada 6 bulan awal dan kemudian dilanjutkan dengan makanan pendamping hingga usia 2 tahun.
Baca juga: Mengapa Bayi Tanpa ASI Rentan Kena Bronkiolitis?
2. Hindari Penyebab Penyakit
Untuk mengurangi risiko anak terserang penyakit ini, pastikan untuk sebisa mungkin menghindari penyebab bronkiolitis. Salah satu caranya dengan menjauhkan anak dari lingkungan atau orang-orang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut atau gejala gangguan saluran pernapasan lainnya. Sebab, penularan virus bronkiolitis bisa terjadi melalui percikan air liur di udara.
3. Menjaga Kebersihan
Biasakanlah selalu mencuci tangan sebelum menggendong atau menyentuh bayi. Hal ini bertujuan menghindari penularan virus melalui tangan atau benda yang sudah terpapar virus. Kebersihan tangan Si Kecil juga harus diperhatikan dan selalu dijaga.
Baca juga: 7 Alasan Anak-Anak Lebih Rentan Terkena Bronkiolitis
4. Suntik Zat Antibodi
Cara pencegahan yang satu ini biasanya dilakukan jika anak memiliki risiko tinggi terkena bronkiolitis. Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko anak terserang penyakit ini, mulai dari kekebalan tubuh rendah, memiliki penyakit jantung dan paru-paru sejak lahir, hingga lahir melalui persalinan prematur. Pemberian suntikan zat antibodi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak, sehingga terhindar dari infeksi virus penyebab penyakit.
Jika ibu ragu dan butuh saran dokter seputar cara mencegah bronkiolitis pada anak, gunakan aplikasi Halodoc saja! Ibu bisa berdiskusi dengan dokter seputar masalah pernapasan yang terjadi pada Si Kecil. Dokter di Halodoc bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi terbaik dan saran dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!