4 Tahapan Syok Hipovolemik yang Perlu Dipahami
“Bukan sekaligus, syok hipovolemik sebenarnya terjadi dalam empat tahap. Penyebabnya adalah kehilangan darah atau cairan tubuh terlalu banyak.”
Halodoc, Jakarta – Syok hipovolemik adalah kondisi berbahaya ketika jantung tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen cukup untuk berfungsi dengan baik. Hal ini dapat terjadi saat seseorang kehilangan lebih dari 20 persen volume darah.
Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi ketika kehilangan banyak cairan setelah banyak diare, muntah, atau berkeringat. Karena kondisi ini membuat organ tidak bisa berfungsi dengan baik, penanganan medis sesegera mungkin diperlukan.
Tahapan Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik dapat menyebabkan kegagalan organ, yang bisa mematikan. Sementara tubuh berjuang untuk memenuhi kebutuhan oksigennya, itu membuat otak dan jantung menjadi prioritas utama untuk menerima oksigen. Itulah sebabnya lengan dan kaki bisa menjadi dingin.
Untuk diketahui, darah dalam tubuh mengambil sekitar 7 persen dari berat badan kamu, yaitu sekitar 5 liter pada seseorang yang beratnya 70 kg. Pada kondisi ini, tubuh banyak kehilangan darah atau cairan.
Syok hipovolemik terjadi dalam empat tahap, yaitu:
1. Tahap 1
Di tahap ini, tubuh kehilangan hingga 750 sentimeter kubik (cc) atau mililiter (ml) darah, hingga 15 persen dari total volume darah. Pembuluh darah sedikit menyempit untuk menjaga tekanan darah tetap tinggi. Sementara itu, detak jantung normal, dan tubuh masih mengeluarkan urine sebanyak biasanya.
2. Tahap 2
Pada tahap 2 syok hipovolemik, tubuh kehilangan 750 hingga 1.500 ml darah. Detak jantung meningkat. Selain itu, tubuh juga mulai menarik darah dari anggota tubuh dan usus, lalu mengirimkannya ke organ vital seperti jantung dan otak. Tekanan darah dan urine masih normal, tetapi kamu mungkin merasa cemas.
3. Tahap 3
Di tahap ini, tubuh kehilangan 1.500 hingga 2.000 ml darah, dan membuat tekanan darah turun. Tubuh mulai berhenti memproduksi urine, membuat kamu jarang buang air kecil. Sementara itu, anggota tubuh terasa dingin dan lembap, dan kulit menjadi pucat. Kamu mungkin menjadi kebingungan.
4. Tahap 4
Pada tahap 4 syok hipovolemik ini, tubuh kehilangan lebih dari 2.000 ml darah, atau lebih dari 40 persen total volume darah.
Jantung mulai berdegup kencang, tetapi kamu merasa lamban. Sementara itu, tekanan darah menjadi sangat rendah, dan tubuh mengeluarkan sedikit atau tidak buang air kecil sama sekali.
Berbagai tahapan tersebut tentu memerlukan penanganan yang tepat. Karena itu, Ini Dokter yang Bisa Beri Info seputar Penanganan Syok Hipovolemik.
Apa Penyebabnya?
Umumnya, penyebab syok hipovolemik adalah perdarahan, karena:
- Patah tulang di sekitar pinggul.
- Luka di kepala dan leher.
- Kerusakan organ di perut. Termasuk limpa, hati, dan ginjal. Misalnya karena kecelakaan mobil atau jatuh yang parah.
- Robekan di jantung atau pembuluh darah besar, atau titik lemah di pembuluh darah besar yang bisa pecah.
- Masalah dengan saluran pencernaan, seperti maag.
- Embrio tumbuh di luar rahim (kehamilan ektopik).
- Plasenta mengelupas dari dinding rahim ibu hamil (solusio plasenta).
- Kista ovarium yang pecah.
- Pendarahan hebat selama persalinan atau melahirkan, atau dalam 24 jam berikutnya.
- Gangguan di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim wanita tumbuh di luarnya (endometriosis).
Selain itu, syok hipovolemik juga bisa terjadi karena hal yang tidak melibatkan perdarahan, seperti:
- Dehidrasi.
- Diare dan muntah.
- Demam tinggi.
- Berkeringat parah.
- Masalah gastrointestinal lainnya seperti stoma atau fistula.
- Penyakit ginjal dan diuretik.
- Cairan tersangkut di salah satu bagian tubuh karena kondisi seperti pankreatitis atau penyumbatan usus.
Itulah pembahasan mengenai tahapan syok hipovolemik dan hal-hal yang bisa jadi penyebabnya. Jika kamu memerlukan ifnormasi lebih lanjut mengenai kondisi ini, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter melalui chat.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Hypovolemic Shock.
WebMD. Diakses pada 2023. Hypovolemic Shock.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan