4 Perawatan Kulit untuk Mengatasi Keratosis Pilaris
“Keratosis pilaris tidak bisa disembuhkan, tapi ada beberapa perawatan kulit yang bisa dilakukan untuk menjaganya tetap terkendali. Perawatan kulit tersebut termasuk eksfoliasi kulit, penggunaan krim, dan pelembap. ”
DAFTAR ISI
- Perawatan Kulit untuk Mengatasi Keratosis Pilaris
- Tips Mencegah Flare-up
- Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc
Halodoc, Jakarta – Keratosis pilaris atau kadang-kadang disebut ‘kulit ayam’ adalah kondisi kulit yang umum yang menyebabkan bercak-bercak benjolan kasar muncul di kulit.
Benjolan atau jerawat kecil ini sebenarnya adalah sel kulit mati yang menyumbat folikel rambut. Mereka terkadang berwarna merah atau coklat.
Keratosis pilaris biasanya ditemukan di lengan atas, paha, pipi, atau bokong. Sebenarnya kondisi kulit tersebut tidak menular dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan atau gatal.
Namun, keratosis pilaris diketahui bisa memburuk pada saat cuaca dingin ketika kulit cenderung mengering.
Sayangnya, tidak ada obat untuk menyembuhkan kondisi kulit genetik ini. Namun, ada beberapa cara untuk mencegahnya menjadi lebih buruk.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui perawatan kulit terkait keratosis pilaris.
Perawatan Kulit untuk Mengatasi Keratosis Pilaris
Keratosis pilaris biasanya bisa hilang dengan sendirinya secara bertahap.
Namun, ada beberapa perawatan kulit yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi kondisi kulit tersebut, yaitu:
1. Lakukan eksfoliasi dengan lembut
Eksfoliasi atau pengelupasan kulit bisa menghilangkan sel-sel kulit mati dari permukaan yang menjadi penyebab keratosis pilaris.
Kamu bisa melakukan eksfoliasi dengan lembut dengan menggunakan loofah atau waslap kasar.
Ingat, hindari menggosok kulit dengan kencang, karena bisa mengiritasi kulit dan memperburuk keratosis pilaris.
2. Oleskan krim untuk mengangkat sel kulit mati
Krim yang mengandung asam alfa hidroksi, asam laktat, asam salisilat atau urea bisa membantu melonggarkan dan mengangkat sel kulit mati. Mereka juga melembabkan dan melembutkan kulit kering.
Tergantung pada kekuatannya, krim ini (eksfoliasi topikal) tersedia tanpa resep atau dengan resep dokter.
Dokter bisa memberitahu kamu tentang mana pilihan yang terbaik dan seberapa sering harus mengaplikasikannya.
Namun, pastikanlah kamu menggunakan krim eksfoliasi tersebut persis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
Pasalnya, mengaplikasikan terlalu banyak atau menggunakannya lebih sering daripada yang dianjurkan bisa menyebabkan kulit menjadi kasar dan teriritasi.
Bahkan ketika kamu sudah mengikuti petunjuk pemakaiannya, ada kemungkinan kulit kamu bisa menjadi terlalu kering atau teriritasi. Bila hal itu terjadi, hentikan penggunaan produk selama beberapa hari.
3. Gunakan krim pencegah folikel tersumbat
Selain krim untuk mengangkat sel kulit mati, kamu juga bisa menggunakan krim untuk mencegah folikel tersumbat.
Krim yang berasal dari vitamin A (retinoid topikal) bekerja dengan meningkatkan pergantian sel dan mencegah folikel rambut tersumbat. Tretinoin dan tazarotene adalah contoh retinoid topikal.
4. Gunakan pelembab
Krim untuk mengatasi keratosis pilaris di atas bisa membuat kulit menjadi kering.
Karena itu, kamu dianjurkan untuk menggunakan pelembap sesudahnya.
Dermatologis merekomendasikan penggunaan krim atau salep bebas minyak untuk membantu mencegah pori-pori tersumbat.
Gunakan pelembap setiap habis mandi atau ketika kulit terasa kering, dan setidaknya 2-3 kali sehari.
Selain itu, karena keratosis pilaris tidak bisa sembuh sepenuhnya, jadi kamu harus tetap menggunakan krim obat secara rutin agar benjolan tetap terkendali.
Tips Mencegah Flare-up
Selain perawatan kulit di atas, kamu juga perlu tahu cara mencegah flare up (kulit bengkak dan kemerahan) terjadi:
- Rajin melembapkan kulit. Keratosis pilaris sering muncul saat kulit menjadi kering. Rajin mengaplikasikan pelembap bisa mencegah kulit kering.
- Pikirkan kembali hair removal. Mencukur atau waxing kulit yang mengidap keratosis pilaris bisa menyebabkan lebih banyak benjolan. Namun, laser hair removal bisa menghilangkan rambut tanpa menyebabkan kekambuhan.
- Jangan mandi terlalu lama. Untuk mencegah kulit kering, sebaiknya mandi sebentar saja (sekitar 20 menit atau kurang), dan gunakan air hangat daripada air panas. Selain itu, batasi mandi hanya sekali sehari.
- Gunakan sabun mandi berbahan ringan, dan hindari sabun batangan. Sebaiknya hindari penggunaan sabun batangan karena bisa mengeringkan kulit.
- Pasang pelembap udara atau humidifier. Penggunaan alat ini dapat melembapkan udara sehingga mampu mencegah kulit kering.
Meski terdapat berbagai cara, keratosis pilaris bisa membandel sehingga kamu perlu bantuan dokter untuk mengatasinya.
Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc
Jika kamu sudah melakukan berbagai perawatan kulit di atas tetapi kondisi kulit tidak membaik, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc untuk penanganan yang lebih lanjut.
Mereka bisa membantu dengan cepat dan tepat sehingga kamu dapat mengatasi keratosis pilaris dengan maksimal.
Berikut adalah beberapa dokter spesialis kulit yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Dina Febriani Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Universitas Yarsi Jakarta pada 2009 dan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada 2023.
Saat ini, ia berpraktik di Pekanbaru, Riau, dan terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Dengan pengalaman 14 tahun, dr. Dina Febriani Sp.D.V.E memberikan konsultasi di Halodoc, terkait berbagai jenis permasalahan kulit.
Chat dr. Dina Febriani Sp.D.V.E mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.
2. dr. Frieda Sp.D.V.E
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Frieda Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Universitas Atma Jaya tahun 2015 dan Universitas Sebelas Maret tahun 2022.
Saat ini, dokter Frieda Sp.D.V.E berpraktik di Bogor, Jawa Barat, serta terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Berbekal pengalaman 8 tahun, dr. Frieda Sp.D.V.E memberikan konsultasi di Halodoc terkait masalah kulit, termasuk keratosis pilaris.
Chat dr. Frieda Sp.D.V.E mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.
3. dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Nah, kamu juga bisa menghubungi dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E.
Ia merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Malang pada 2010 dan Universitas Airlangga pada 2016.
Dokter Ryski Meilia Novarina saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Berbekal pengalaman selama 13 tahun, dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait berbagai permasalahan pada kulit.
Chat dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa rekomendasi dokter kulit di Halodoc yang bisa kamu hubungi untuk bantu atasi keratosis pilaris atau permasalahan kulit lainnya.
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang!