4 Pemeriksaan untuk Mendeteksi Diabetes Insipidus dalam Tubuh
Halodoc, Jakarta - Diabetes insipidus merupakan penyakit yang berbeda dengan diabetes melitus. Diabetes melitus ditandai dengan kadar gula darah di atas normal, sedangkan diabetes insipidus ditandai dengan gejala selalu merasa haus, serta sering buang air kecil dalam jumlah yang banyak. Dalam kasus yang parah, pengidap kondisi ini bisa berkemih sebanyak 20 liter dalam sehari. Saat ditemukan gejalanya, berikut langkah mendiagnosis diabetes insipidus!
Baca juga: Lebih Bahaya Mana, Diabetes Melitus atau Diabetes Insipidus?
Begini Langkah Mendiagnosis Diabetes Insipidus
Diagnosis diabetes insipidus diperlukan, karena jika dilihat penyakit ini memiliki gejala yang hampir sama dengan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Selain menanyakan tentang gejala yang muncul, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang guna memastikan kondisi yang kamu alami. Berikut sejumlah langkah pemeriksaan untuk mendiagnosis diabetes insipidus!
- Tes Deprivasi Air
Saat ingin melakukan pemeriksaan ini, peserta tidak diizinkan untuk mengonsumsi cairan selama beberapa jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Tujuannya adalah untuk melihat reaksi tubuh. Jika tubuh dalam keadaan normal, peserta hanya buang air kecil sedikit, dengan tekstur urine yang lebih pekat. Sedangkan jika peserta mengidap diabetes, mereka akan buang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak.
- Tes Darah dan Urine
Tes darah dilakukan guna mengetahui kadar hormon antidiuretik dalam aliran darah. Sedangkan tes urine dilakukan guna mengetahui adanya kandungan glukosa, kalsium, dan potasium dalam urine peserta. Tekstur urine pada pengidap akan sangat encer.
- Tes Hormon Antidiuretik
Pemeriksaan ini akan mengetahui diabetes insipidus jenis apa yang dialami, dengan memberikan suntikan pada peserta. Jika suntikan menyebabkan peserta berhenti memproduksi urine, mereka tengah mengidap diabetes insipidus kranial akibat kekurangan hormon antidiuretik. Sedangkan jika peserta memproduksi banyak urine, mereka tengah mengalami gangguan ginjal atau diabetes insipidus nefrogenik.
- MRI
Saat hasil pemeriksaan hormon menduga bahwa peserta mengidap diabetes insipidus kranial karena kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari, maka pemeriksaan MRI diperlukan guna mendiagnosis lebih lanjut. Pemeriksaan ini berguna untuk ketidaknormalan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari.
Untuk lebih jelasnya mengenai sejumlah urutan dan bagaimana prosedur pemeriksaan dilakukan, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya! Tanyakan dengan sejelas-jelasnya, termasuk apa saja efek samping yang dapat terjadi setelah prosedur dilakukan.
Baca juga: Bisakah Diabetes Insipidus Disembuhkan?
Selain BAK dalam Jumlah Banyak dan Haus, Ini Gejala Lainnya
Seperti pada penjelasan sebelumnya, penyakit ini ditandai dengan selalu merasa haus dan buang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak. Jika dijumlah, urine yang dikeluarkan adalah sebanyak 3-20 liter per hari. Proses berkemihnya sendiri akan dilakukan sebanyak 3-4 per jam. Bukan itu saja, berikut gejala yang tampak pada pengidap diabetes insipidus:
- Mengompol saat tidur.
- Mudah marah.
- Terus-menerus menangis.
- Hipertermia atau tingginya suhu tubuh.
- Penurunan berat badan.
- Penurunan nafsu makan.
- Sering merasa kelelahan.
Baca juga: Hati-Hati, Diabetes Insipidus Bisa Sebabkan Komplikasi Ini
Pastikan untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat jika mengalami dua gejala utama, yaitu selalu merasa haus dan sering buang air kecil dalam jumlah banyak. Jika diabetes insipidus tidak terdeteksi sejak awal atau tidak ditangani dengan baik, penyakit ini ini akan menimbulkan sejumlah komplikasi berupa ketidak seimbangan elektrolit dan dehidrasi.
Jadi, pastikan untuk memantau kesehatan tubuh kamu, ya! Jika kamu memiliki kedua gejala utama seperti yang telah disebutkan, segera temui dokter di fasilitas kesehatan terdekat guna memantau perkembangan penyakit dan mengatasi gejala yang muncul dengan segera.
Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Diabetes Insipidus.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diabetes Insipidus.
Patient. Diakses pada 2020. Diabetes Insipidus.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan