4 Komplikasi Akibat Epididimitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Januari 2019
4 Komplikasi Akibat Epididimitis4 Komplikasi Akibat Epididimitis

Halodoc, Jakarta – Epididimitis merupakan penyakit yang menyerang epididimis, yaitu saluran yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran sperma. Dengan kata lain, epididimitis merupakan jenis penyakit yang menyerang kesehatan alat kelamin atau area reproduksi pria.

Menjaga kesehatan area intim adalah hal yang penting untuk dilakukan. Mengingat bagian tubuh tersebut merupakan “aset” dan sangat penting untuk menjaganya dari serangan berbagai penyakit, termasuk epididimitis. Sebab, selain menyebabkan rasa nyeri pada Mr. P, kondisi ini juga bisa menyebabkan munculnya komplikasi yang bersifat serius.

Epididimis merupakan peradangan yang terjadi pada epididimis akibat infeksi atau penyakit menular seksual. Epididimis sendiri adalah saluran yang terletak di belakang testis serta menyambungkan testis dengan vas deferens. Bagian tersebut, kemudian menyambung hingga ke saluran ejakulasi, saluran kencing, dan prostat. Fungsi utama dari saluran ini adalah sebagai tempat penyimpanan sekaligus penyaluran sperma dari testis menuju uretra.

Baca juga: 4 Penyakit Menular Seksual pada Pria yang Perlu Diketahui

Saat seorang pria mengalami epididimitis, saluran tersebut menjadi bengkak dan menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu. Kondisi ini bisa terjadi pada pria dari segala usia, namun epididimitis paling sering menyerang pria berusia 19–35 tahun. Selain rasa nyeri, kondisi ini juga sering ditandai dengan pembengkakan pada skrotum alias kantong pembungkus testis. Pembengkakan yang terjadi bisa bersifat ringan sampai berat.

Pada kondisi yang lebih parah, peradangan ini bisa menyebabkan pengidapnya kesulitan berjalan. Hal itu terjadi karena rasa sakit yang menyerang umumnya sudah sangat parah dan tidak tertahankan. Bahkan, infeksi ini bisa berkembang dan menyebar ke area lain yang berdekatan dengan Mr. P. Lantas, apa saja komplikasi yang bisa terjadi akibat epididimitis yang sudah parah?

Baca juga: Mr P Nyeri? Hati-Hati Kena Epididimitis

  • Muncul Abses

Epididimitis yang sudah parah bisa menyebabkan munculnya abses pada bagian yang terserang. Abses merupakan infeksi bernanah yang biasanya terjadi pada skrotum.

  • Menurunnya Kesuburan

Kondisi ini ternyata juga berkaitan dengan tingkat kesuburan dan kualitas sperma pada pria. Epididimitis yang tidak ditangani dengan segera dan tepat bisa menyebabkan komplikasi berupa menurunnya tingkat kesuburan.

  • Kerusakan Skrotum

Kantong pembungkus testis alias skrotum juga bisa mengalami dampak dari komplikasi yang muncul. Komplikasi epididimitis bisa menyebabkan skrotum mengalami kerobekan.

  • Matinya Jaringan Testis

Kondisi ini bisa terjadi karena kekurangan darah alias testicular infarction.

Gejala dan Penyebab Epididimitis

Saat kondisi ini menyerang, ada beberapa gejala khas yang sering muncul. Gejala epididimitis biasanya paling dirasakan di sekitar skrotum. Bagian tersebut biasanya akan mengalami pembengkakan, terasa hangat, hingga nyeri saat disentuh. Kondisi ini juga bisa menyebabkan nyeri pada testis, tapi biasanya hanya terasa di salah satu sisi.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Bahaya Epididimitis untuk Pria

Epididimitis juga bisa memicu gejala berupa sperma bercampur darah, nyeri saat buang air kecil, muncul benjolan di sekitar testis, hingga nyeri saat berhubungan intim atau saat ejakulasi. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman di perut bagian bawah atau sekitar panggul. Hampir sebagian besar kondisi ini terjadi karena infeksi bakteri. Biasanya, infeksi bakteri dimulai dari uretra, prostat, ataupun kandung kemih. Selain infeksi bakteri, masih ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan seorang pria mengalami gangguan ini.

Cari tahu lebih lanjut seputar epididimitis atau masalah reproduksi lain dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!