4 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Tingkatkan Risiko Terkena Kista Bartholin
Halodoc, Jakarta - Membuat hubungan intim terasa menyakitkan bagi wanita, kista bartholin adalah kista yang terbentuk ketika terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar bartholin. Kelenjar ini terletak pada kedua sisi bibir Miss v, yang bertugas sebagai penghasil cairan pelumas saat berhubungan intim. Ukurannya cukup kecil, sehingga tidak mudah terdeteksi oleh tangan maupun mata.
Keberadaan kista bartholin yang tidak terinfeksi biasanya berbentuk benjolan tanpa rasa sakit dan teraba lunak. Kista biasanya ditemukan tanpa sengaja pada waktu dilakukan pemeriksaan rutin pada daerah panggul. Bila terjadi infeksi, ukuran kista bartholin bisa membesar dalam kurun waktu beberapa jam atau hari. Infeksi menyebabkan pembengkakan pada kista disertai dengan munculnya nanah (abses) dan terasa sakit. Hal tersebut menyebabkan pengidapnya kesulitan untuk duduk, berjalan, hingga berhubungan intim.
Baca juga: Jangan Samakan dengan Tumor, Ini yang Dimaksud Kista
Apa Penyebabnya?
Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar bartholin mengalir melewati saluran langsung menuju Miss V. Saluran yang tersumbat akan menampung kelebihan cairan kemudian berkembang menjadi kista. Kista bartholin dapat makin membesar setelah berhubungan intim karena penambahan cairan yang diproduksi kelenjar bartholin saat terjadi hubungan intim.
Penyumbatan kelenjar bartholin ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi bakteri, iritasi jangka panjang, atau peradangan. Infeksi kista Bartholin dapat disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi menular seksual (IMS), yaitu bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menyebabkan penyakit gonore atau kencing nanah, dan bakteri Chlamydia trachomatis yang menyebabkan penyakit Chlamydia. Bakteri lainnya adalah Escherichia coli atau E coli yang sering menjadi penyebab diare dan keracunan makanan.
Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Risiko
Infeksi bakteri yang menyebabkan kista bartholin dapat meningkat risikonya karena beberapa kebiasaan berikut:
1. Tidak Menggunakan Kondom saat Berhubungan Intim
Terkecuali sudah yakin dan terbukti bahwa pasangan tidak memiliki penyakit menular seksual, sebaiknya selalu gunakan kondom saat berhubungan intim. Penggunaan kondom adalah salah satu cara untuk menghindari infeksi menular seksual, sekaligus mencegah infeksi kista bartholin.
Baca juga: Benjolan di Area Bukaan Miss V, Gejala Terkena Kista Bartholin?
2. Membasuh Miss V dari Belakang ke Depan saat Buang Air
Punya kebiasaan membasuh Miss V dari arah belakang ke depan saat buang air? Sebaiknya segera hentikan kebiasaan ini, deh. Sebab, bakteri dari anus dapat berpindah ke Miss V dan menginfeksinya.
3. Selalu Memakai Sabun Pembersih Miss V
Beberapa wanita mungkin merasa tidak percaya diri dengan bau yang dimiliki organ intimnya. Oleh sebab itu, tidak sedikit wanita yang memutuskan untuk menggunakan sabun mandi, sabun pembersih kewanitaan, atau sabun yang mengandung ekstrak daun sirih agar area intimnya wangi dan terasa bersih.
Namun, tahukah kamu membersihkan Miss V menggunakan sabun adalah hal yang kurang tepat? Tindakan ini membunuh bakteri baik yang terdapat di area kewanitaan tersebut. Miss V adalah bagian tubuh wanita yang memiliki bakteri paling banyak setelah usus. Kamu tidak perlu khawatir, karena bakteri tersebut memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kewanitaan.
Bakteri tersebut dikenal dengan nama Lactobacilli. Perannya cukup banyak, yaitu menjaga kadar asam di area Miss V sehingga organisme lain tidak dapat tumbuh di area tersebut, menghasilkan bakteriosin, yakni sejenis antibiotik alami untuk menangkal masuknya bakteri jenis lain yang berbahaya bagi area intim kewanitaan, dan menghasilkan zat yang mampu menghentikan pertumbuhan bakteri lain di dalam dinding Miss V.
Baca juga: 5 Penanganan yang Bisa Dilakukan Saat Terkena Kista Bartholin
4. Kurang Memperhatikan Kebersihan Miss V
Sebagai area yang memiliki banyak bakteri dan rentan mengalami infeksi bakteri, kebersihan Miss V perlu benar-benar diperhatikan. Hal-hal kecil yang perlu diterapkan untuk menjaga kebersihan Miss V adalah:
- Pastikan Miss V selalu kering setelah buang air.
- Gunakan celana dalam yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
- Jika sedang haid, ganti pembalut secara berkala.
- Usahakan untuk selalu buang air kecil dan bersihkan Miss V setelah berhubungan intim.
Itulah sedikit penjelasan tentang kista bartholin dan hal-hal yang dapat menyebabkannya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan