4 Kebiasaan Makan yang Perlu Dihindari saat Buka Puasa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Juni 2018
4 Kebiasaan Makan yang Perlu Dihindari saat Buka Puasa 4 Kebiasaan Makan yang Perlu Dihindari saat Buka Puasa

Halodoc, JakartaJangan karena seharian telah menahan dahaga dan lapar, bisa seenaknya mengasup berbagai makanan dan minuman saat berbuka puasa. Pasalnya, banyak masalah kesahatan yang bisa ditimbulkan karena pola makan yang keliru saat berbuka, lho. Nah, berikut kebiasaan makan yang perlu dihindari saat buka puasa.

  1. Makan Berlebihan

Kata ahli nutrisi, makan berlebihan dalam satu waktu saat berbuka bisa menyebabkan masalah kesehatan. Pasalnya, enggak sedikit orang yang mengasup takjil, kemudian langsung menyantap makanan besar. Padahal, pola makan yang berlebihan ini bisa membuat perut yang sedang ‘tertidur’, tiba-tiba dikagetkan dengan banyaknya makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Menurut ahli di Uni Emirat Arab, jumlah pasien di gawat darurat meningkat dua kali lipat saat puasa. Kok bisa? Penyebabnya sepele, yaitu makan dengan berlebihan. Kata ahli di sana, mengasup makanan dengan takaran yang banyak saat berbuka bisa menyebabkan gastritis.

Gastritis sendiri merupakan iritasi, peradangan, atau pengikisan selaput lendir pada lambung. Enggak cuma itu, pola makan keliru ini juga bisa menyebabkan infeksi usus sehingga menyebabkan sakit perut yang parah, diare, hingga muntah.

(Baca juga: Gorengan Saat Puasa Kenapa Harus Dibatasi)

  1. Terlalu Banyak Makanan dan Minuman Manis

Pada dasarnya kadar gula dalam tubuh orang yang berpuasa akan turun, sehingga akan membuat tubuh terasa lemas. Nah, makanan dan minuman manis memang cukup oke untuk mengembalikan kadar gula. Boleh dibilang, cara tercepat untuk mengisi energi kembali. Namun, kalau asupannya berlebihan justru akan menjadi bumerang bagi tubuh.

Kata ahli spesialis gizi, berbuka secara berlebihan dengan minuman manis seperti es teh manis, cendol, atau kolak bisa menimbulkan masalah. Minuman yang terlampau manis bisa membuat kadar gula darah melonjak dengan cepat sehingga memberatkan kerja pankreas dalam menghasilkan insulin. Padahal, fungsi insulin ini membantu penyerapan gula darah ke sel-sel tubuh. Nah, coba bayangkan, apa jadinya selama kurang lebih 30 hari tubuh terus-terusan “dicekoki” oleh asupan manis? Enggak menutup kemungkinan akan timbul sederet masalah kesehatan.

  1. Pengidap Mag, Hindari Makanan dan Minuman Bergas

Sederhananya kamu harus menghindari makanan yang menyebabkan atau memperberat gejala sakit mag. Salah satunya, hindari mengasup menu-menu yang mengandung gas dan terlalu banyak serat. Misalnya, sayuran sawi, buah nangka, kol, pisang ambon, kendondong, dan buah yang dikeringkan.

Selain itu, kamu sebaiknya juga jangan memilih makan bercuka dan pedas. Kedua makanan ini mesti diwaspadai bagi pengidap mag karena bisa merusak dinding lambung. selain itu, ada juga makanan dengan sumber karbohidrat yang sebaiknya dihindari pengidap mag. Misalnya, mie, bihun, ubi, beras ketan, jagung, talas, dan dodol.  Yang perlu diketahui, bukan cuma cuka dan makanan pedas saja yang bisa merusak dinding lambung. Makanan yang banyak mengandung merica juga perlu dihindari.

(Baca juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Mag Saat Puasa)

  1. Terlalu Banyak Mengasup Gorengan

Selanjutnya untuk kebiasaan makan yang perlu dihindari saat buka puasa adalah memilih gorengan. Alasannya karena gorengan banyak mengandung minyak yang membuat makanan tersebut jadi sulit dicerna tubuh. Apalagi bila gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan saat berbuka. Pasalnya, ketika perut seharian kosong saat berpuasa, perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan. Nah, hal inilah yang bisa mengganggu kinerja saluran pencernaan. Pastinya, saluran pencernaan akan bekerja lebih keras untuk mencerna makanan tersebut. Selain itu, hal ini juga bisa memperlambat tubuh untuk memproses zat gizi lain yang diperoleh dari makanan lain.

(Baca juga: Tips Sehat Buat yang Suka Makan Gorengan)

Masih ingin tahu lebih banyak tentang kebiasaan makan yang perlu dihindari saat buka puasa? Yuk, gunakan aplikasi Halodoc agar kamu bisa bicara dengan dokter melalui Chat dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!