4 Jenis Spray Hidung untuk Atasi Rhinitis Vasomotor
Halodoc, Jakarta – Rhinitis vasomotor atau rhinitis non-alergi merupakan peradangan pada mukosa hidung yang menyebabkan bersin-bersin, hidung tersumbat, dan mengeluarkan ingus tanpa sebab. Meski umumnya tidak membahayakan, gejala rhinitis vasomotor dapat mengganggu kenyamanan pengidapnya.
Itulah sebabnya pengobatan untuk rhinitis vasomotor umumnya dilakukan untuk mengendalikan gejala. Ada beberapa jenis spray hidung yang bisa digunakan untuk mengatasi rhinitis vasomotor, yaitu:
-
Spray hidung saline.
-
Spray hidung corticosteroid, seperti fluticasone (Flonase) atau triamcinolone (Nasacort).
-
Spray hidung antihistamin, seperti azelastine (Astelin, Astepro) dan olopatadine hydrochloride (Patanase).
-
Spray hidung anti-drip anticholinergic seperti ipratropium (Atrovent).
Baca juga: Lendir pada Tenggorokan, Waspada Tanda Rhinitis Vasomotor
Selain spray hidung, dokter juga biasanya meresepkan obat dekongestan oral, seperti pseudoephedrine. Pada beberapa kasus, operasi dapat diperlukan untuk mengangkat polip hidung atau memperbaiki septum yang bengkok. Namun, operasi hanya dipertimbangkan apabila perawatan lainnya tidak berhasil meringankan gejala.
Untuk mengetahui pengobatan yang tepat, kamu bisa diskusi dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Chat atau Voice/Video Call. Namun, jika ingin melakukan pemeriksaan langsung, kamu juga bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit, melalui aplikasi Halodoc. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.
Gejala Rhinitis Vasomotor
Gejala yang ditimbulkan rhinitis vasomotor dapat datang dan pergi sepanjang tahun. Lama gejala dapat berlangsung beberapa minggu atau berlangsung lama jika tidak ditangani. Gejala-gejala umum dari rhinitis vasomotor dapat berupa:
-
Lendir pada tenggorokan.
-
Hidung beringus.
-
Bersin-bersin.
-
Hidung tersumbat.
Baca juga: Waspada, Ini Gejala dari Kondisi Rhinitis Vasomotor
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala, seperti:
-
Gejala menjadi parah.
-
Mengalami tanda-tanda dan gejala yang tidak menghilang setelah diberikan obat bebas atau perawatan di rumah.
-
Mengalami efek samping yang mengganggu dari pengobatan bebas atau pengobatan dengan resep untuk rhinitis vasomotor.
Hal-Hal yang Dapat Menyebabkan Rhinitis Vasomotor
Rhinitis vasomotor terjadi ketika pembuluh darah di dalam hidung melebar. Pelebaran ini dapat menyebabkan pembengkakan, hidung tersumbat, dan hidung penuh dengan lendir. Belum diketahui pasti penyebab pembuluh darah membengkak. Namun, ada beberapa pemicu yang dapat menyebabkan reaksi ini, seperti:
-
Iritan pada lingkungan, seperti parfum, bau-bauan, asap, atau perokok pasif.
-
Perubahan cuaca dan musim kering.
-
Infeksi virus yang terkait dengan pilek dan flu.
-
Konsumsi makanan atau minuman panas dan pedas.
-
Penggunaan obat-obatan, seperti aspirin atau ibuprofen.
-
Perubahan hormon akibat kehamilan, menstruasi, penggunaan kontrasepsi oral, atau kondisi hormonal lainnya seperti hipotiroidisme.
Baca juga: Ini Bedanya Rhinitis Alergi dan Rhinitis Non-Alergi
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami rhinitis vasomotor, yaitu:
-
Paparan terhadap iritan, seperti kabut, asap knalpot, atau asap rokok.
-
Berusia di atas 20 tahun. Tidak seperti rhinitis alergi, rhinitis vasomotor umumnya menyerang orang di atas 20 tahun.
-
Penggunaan nasal drop dekongestan atau spray yang berkepanjangan, seperti Afrin, Dristan, dan lain-lain, selama lebih dari beberapa hari. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan jika dekongestan telah hilang, yang sering disebut dengan rebound congestion.
-
Berjenis kelamin wanita. Rhinitis vasomotor juga dapat dipicu oleh perubahan hormon, dan penyumbatan hidung sering kali memburuk selama menstruasi dan kehamilan.
-
Memiliki masalah kesehatan tertentu. Berbagai kondisi medis tertentu dapat menyebabkan atau memperburuk rhinitis vasomotor, seperti hipotiroidisme dan sindrom kelelahan kronis.
-
Stress, baik emosional maupun fisik, dapat memicu rhinitis vasomotor pada beberapa orang.
Referensi: