4 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Pengidap Sindrom Polikistik Ovarium
"Sindrom polikistik ovarium atau PCOS adalah penyakit yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Pada akhirnya, hal ini bisa menghambat peluang kehamilan seorang wanita. Namun, pengidap PCOS tetap diharuskan aktif olahraga untuk menunjang kesehatan dengan baik."
Halodoc, Jakarta - Kata siapa gangguan ovarium lebih sering menyerang lansia? Jangan salah lho, ternyata banyak wanita di usia subur yang harus berhadapan dengan kondisi ini. Enggak percaya? Di Amerika Serikat (AS) contohnya, sekitar 5 juta wanita subur di sana dibikin khawatir oleh gangguan ovarium.
Nah, gangguan ovarium ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya sindrom polikistik ovarium (polycystic ovary syndrome/PCOS). Berbicara PCOS, tak ada salahnya melihat riwayat PCOS di AS yang datanya tercatat dengan rapi. Menurut jurnal di US National Library of Medicine National Institutes of Health, PCOS merupakan gangguan heterogen yang memengaruhi setidaknya 7 persen wanita dewasa.
Menurut National Institute of Health Office of Disease Prevention, PCOS memengaruhi sekitar 5 juta wanita usia subur di AS. Mau tahu biaya untuk perawatan dan manajemen PCOS per tahunnya? Jangan kaget, negara tersebut membahabiskan sekitar US$ 4 miliar dolar per tahun (Rp 55 triliun). Sangat banyak, bukan?
Pertanyaanya, bagaimana sih cara mengatasi penyakit ini? Benarkah olahraga memiliki peran penting untuk menangani PCOS?
Sempurnakan dengan Olahraga
Pengobatan pada pengidap PCOS bisa berbeda-beda yang metodenya bergantung pada gejala yang dialaminya. Umumnya, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengontrol siklus menstruasi dan membantu ovulasi.
Akan tetapi, sebenarnya terapi obat-obatan saja belum cukup. Agar hasilnya maksimal, pengidapnya perlu mengadopsi gaya hidup sehat. Misalnya, menerapkan pola makan bergizi seimbang dan menurunkan berat badan (bila berlebih dan rutin berolahraga).
Nah, ternyata menurut para ahli olahraga bisa meningkatkan efektivitas obat dan membantu meningkatkan kesuburan pengidap PCOS. Pengidap PCOS dianjurkan untuk rutin berolahraga setidaknya 150 menit seminggu (1 hari 30 menit, 5 kali dalam seminggu) untuk aktivitas aerobik sedang.
Pertanyaannya, olahraga seperti apa yang tepat untuk pengidap PCOS?
Berjalan Kaki
Berjalan kaki merupakan olahraga untuk pengidap PCOS yang amat simpel. Jika dirimu kurang menikmati berjalan kaki seorang diri, putarlah musik yang bisa meningkatkan mood, atau ajaklah teman atau anggota keluarga lainnya.
Perkuatlah rutinitas berjalan kaki dengan menambahkan interval. Contohnya, berjalan kaki selama 5 menit dengan kecepatan sedang, kemudian 5 menit berjalan cepat atau jogging. Selain itu, variasikan rute dari waktu ke waktu. Selain permukaan yang datar, kamu bisa kok memilih rute yang berbukit (menanjak).
2. Yoga
Olahraga untuk pengidap PCOS lainnya adalah yoga. Olahraga ini telah terbukti sangat efektif dalam meningkatkan kesuburan. Ingat, yoga tak akan menyembuhkan PCOS, tetapi olahraga ini bisa membantu mengembalikan keseimbangan hormon dan meningkatkan darah sirkulasi ke daerah panggul.
Selain itu, yoga merupakan olahraga yang baik untuk membantu Anda mengelola stres dan meningkatkan perasaan senang. Nah, keduanya hal ini juga turut serta dalam meningkatkan kesuburan.
3. Berenang
Berenang atau aqua aerobics juga baik untuk pengidap PCOS. Olahraga seperti ini menggunakan resistensi untuk bekerja di seluruh tubuh, termasuk otot dan persendian. Saat berenang cobalah tetapkan jarak atau mempercepat sasaran.
4. Pilihan Lainnya
Selain tiga hal di atas, masih ada beberapa olahraga untuk pengidap PCOS yang bisa kamu coba. Contohnya, jika dirimu menyukai zumba atau bermain bola basket, hal ini bisa lebih efektif (dan menyenangkan), daripada harus memaksakan diri untuk berolahraga di gym.
Tak hanya zumba dan bola basket saja, kamu bisa kok mencoba olahraga kardio lainnya seperti bersepeda. Selain itu, pengidap PCOS juga bisa memilih olahraga yang berfokus pada kekuatan tubuh. Misalnya, latihan berat badan, seperti squat, push-up, atau tricep dips.
Hal yang perlu ditegaskan, olahraga tak boleh dilakukan secara berlebihan. Ikutilah anjuran dokter mengenai durasi, frekuensi, dan jenis olahraga yang tepat untuk dirimu.
Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Polycystic ovary syndrome (PCOS).
US National Library of Medicine National Institutes of Health. Diakses pada 2022. Polycystic Ovary Syndrome.
Verywell Health. Diakses pada 2022. The Best Exercises for PCOS.
Verywell Health. Diakses pada 2022. Exercise to Boost Fertility When You Have PCOS.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Exercise, dieting found to improve fertility in women with polycystic ovary syndrome.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan