4 Jenis Hipopigmentasi yang Perlu Diketahui

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Desember 2022

“Hipopigmentasi adalah kondisi hilangnya warna kulit karena faktor genetik, kondisi kesehatan, atau trauma. Ada beberapa jenis hipopigmentasi yang perlu diketahui.”

4 Jenis Hipopigmentasi yang Perlu Diketahui4 Jenis Hipopigmentasi yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Hipopigmentasi adalah kondisi hilangnya warna kulit karena faktor genetik, kondisi kesehatan, atau trauma. Kondisi ini dapat memengaruhi orang sejak lahir atau ketika dewasa. Jenis hipopigmentasi cukup banyak dan mereka yang mengidapnya mungkin akan memiliki warna pada kulit yang lebih terang di sekujur tubuhnya atau memiliki bercak pada kulit yang terang dan lebih gelap. 

Kondisi ini terjadi ketika ada kerusakan yang memengaruhi melanosit, yakni sel yang memproduksi melanin. Ketika produksi melanin berkurang di beberapa area atau di seluruh tubuh, ini kemudian menyebabkan hilangnya warna kulit. 

Jenis Hipopigmentasi yang Perlu Diketahui

Jumlah pigmen pada kulit seseorang akan bergantung pada faktor genetik dan paparan sinar matahari. Namun, bagi sebagian orang, gangguan pigmentasi dapat memengaruhi kegelapan atau kecerahan kulit mereka.

Jika sel-sel yang memproduksi melanin menjadi rusak atau memiliki ciri genetik yang tidak biasa, hal ini dapat memengaruhi produksi melanin dan warna kulit. Ini pun dapat menyebabkan  kondisi hipopigmentasi, hilangnya pigmen atau warna kulit. 

Hipopigmentasi terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1.Albinisme

Albinisme adalah penyakit bawaan yang ditandai dengan tingkat produksi melanin yang jauh lebih rendah dari jumlah normal. Orang dengan albinisme seringkali memiliki warna kulit dan rambut yang lebih terang daripada orang lain. Kondisi ini juga biasanya menyebabkan masalah penglihatan.

Karena melanin biasanya melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan radiasi UV, pengidap albinisme pun jadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Mereka juga memiliki peningkatan risiko terkena kanker kulit sejak usia remaja.

2. Vitiligo

Vitiligo adalah kondisi di mana munculnya bercak kulit berwarna terang. Setiap orang akan memiliki luas bercak yang bervariasi. Dalam kebanyakan kasus, area yang terkena akan terus permanen selama hidup orang tersebut.

Kondisi ini bersifat fotosensitif, artinya area yang terkena akan lebih sensitif terhadap sinar matahari. Vitiligo juga dapat memengaruhi bagian tubuh manapun, tetapi paling sering terjadi pada:

  • Wajah, terutama mata dan mulut.
  • Bagian dalam mulut.
  • Leher.
  • Tangan, terutama jari dan pergelangan tangan.
  • Daerah selangkangan dan kelamin.
  • Ketiak.

Ini juga dapat terjadi pada akar rambut, yang dapat menyebabkan rambut menjadi abu-abu atau putih.

3. Pityriasis Versicolor

Pityriasis versicolor adalah salah satu infeksi kulit yang paling umum terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Ini adalah infeksi jamur akibat pertumbuhan jamur berlebih dan menyebabkan bercak yang berubah warna pada tubuh.

Meskipun infeksi ini tidak berbahaya atau menular, namun mereka yang mengidapnya bisa jadi kurang percaya diri akan penampilannya. 

Infeksi jamur ini dapat mengganggu pigmentasi normal kulit. Alhasil, ini akan menghasilkan bercak kecil pada kulit yang warnanya mungkin lebih terang atau lebih gelap daripada kulit di sekitarnya. 

Pityriasis versicolor paling sering menyerang area sekitar bahu seseorang. Infeksi ini disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Jamur ini muncul secara alami pada kulit dan dapat berkembang biak dengan cara seperti ragi.

4. Pityriasis Alba

Pityriasis alba adalah kondisi kulit yang tidak menular, artinya tidak menyebar dari satu orang ke orang lain. Pityriasis alba terjadi paling sering pada anak dan remaja usia 3–16 tahun, dengan sekitar 90 persen kasus pityriasis alba menyerang anak di bawah usia 12 tahun.

Pityriasis alba muncul sebagai plak pucat atau ringan yang bertekstur pada kulit. Dokter menganggap kondisi ini sebagai jenis hipopigmentasi, artinya kulit yang terkena tidak memiliki melanin sebanyak kulit di sekitarnya. 

Plak pityriasis alba cenderung muncul pada:

  • Wajah, terutama pipi.
  • Lengan.
  • Bahu atas.

Pengidap mungkin memiliki antara 4-20 plak, yang berdiameter sekitar 0,5–5 sentimeter.

Itulah pembahasan seputar jenis hipopigmentasi. Jika kamu ingin berkonsultasi ke dokter terkait masalah kesehatan, kamu bisa menghubunginya melalui Halodoc. Bila dokter meresepkan obat untuk kulit, kamu bisa cek kebutuhan medis di Halodoc. Tunggu apa lagi, segera download Halodoc sekarang! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Hypopigmentation.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Hypopigmentation.