4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Imunisasi Campak Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Januari 2022
4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Imunisasi Campak Anak4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Imunisasi Campak Anak

"Imunisasi campak merupakan salah satu imunisasi dasar yang diwaajibkan untuk anak-anak di Indonesia. Hal ini penting untuk melindungi anak dari risiko penyakit berbahaya tersebut. Imunisasi campak yang pertama bisa diberikan pada anak saat ia berusia 9 bulan. Namun, sebelum imunisasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua untuk mempersiapkan Si Kecil."

Halodoc, Jakarta - Imunisasi campak adalah hal yang penting untuk anak-anak. Secara umum, imunisasi perlu dilakukan untuk mencegah serangan virus dan menurunkan risiko penyakit. Imunisasi campak dilakukan untuk menurunkan risiko Si Kecil mengalami penyakit campak, yaitu jenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Kabar buruknya, virus penyebab penyakit campak bisa dengan sangat mudah menular dari satu orang ke orang lainnya. 


Selain itu, infeksi campak dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Orang yang berisiko tinggi terserang penyakit ini dan komplikasi beratnya adalah yang belum mendapatkan imunisasi campak. Hal ini terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun. Oleh karena itu, pastikan untuk memenuhi jadwal imunisasi campak anak agar terhindar dari penyakit ini. 

Perhatikan Hal Ini saat Imunisasi Campak Anak

Jadwal imunisasi campak pertama untuk anak adalah pada usia 9 bulan, yang masuk dalam program imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan Kementerian Kesehatan RI. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan, ketika akan membawa anak ke pusat layanan kesehatan untuk diimunisasi:

1. Pastikan Anak Sehat

Kesehatan anak harus dijaga sebelum melakukan imunisasi. Jangan sampai ibu membiarkan anak yang sedang flu atau demam diimunisasi. Hal ini dapat membuatnya semakin merasa tidak enak badan. Bahkan demam tinggi setelah melakukan imunisasi.

2. Beri Anak Makan 2 Jam Sebelum Imunisasi

Makan yang cukup dapat membuat bayi lebih tenang ketika diimunisasi. Menurut Alberta Health Services, Amerika Serikat, makanan sebaiknya diberikan pada Si Kecil setidaknya 2 jam sebelum imunisasi. Jika Si Kecil ASI eksklusif, pastikan untuk menyusuinya dengan cukup sebelum imunisasi dilakukan. Hal ini bertujuan agar ia tidak terlalu rewel karena lelah atau kelaparan.

3. Pakaikan Baju yang Mudah Dibuka

Lengan dan paha menjadi bagian tubuh yang biasanya akan diberi suntikan imunisasi. Itulah sebabnya, bayi sebaiknya dipakaikan baju dan celana yang mudah dibuka di bagian tersebut. Jika memakaikannya jumpsuit panjang, tentu akan memerlukan waktu lama untuk membukanya. Bisa-bisa Si Kecil sudah lebih dulu menangis histeris dan meronta-ronta sebelum disuntik.

4. Jangan Bohong pada Si Kecil Soal Imunisasi

Sebaiknya jangan berbohong mengenai imunisasi pada bayi. Misalnya, mengatakan padanya bahwa disuntik itu tidak sakit. Padahal, kenyataannya disuntik itu sakit, bahkan membuat tubuh menjadi agak pegal. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cara terbaik untuk mempersiapkan anak imunisasi adalah dengan menjelaskannya. 

Jika membohonginya dan kenyataannya tidak sesuai realita, ia akan mengalami trauma. Mungkin juga jadi sulit untuk dibawa berobat ke rumah sakit nantinya. Jadi, katakan saja kalau disuntik itu sakit, tetapi rasa sakit itu akan hilang dalam waktu cepat. Meski di usia 9 bulan bayi belum bisa berbicara, sebenarnya dia mengerti dan bisa merasakan kekhawatiran. 

Beberapa Fakta tentang Imunisasi Campak

Berikut adalah beberapa fakta tentang imunisasi campak yang perlu diketahui orangtua:

  • Vaksin MR adalah kombinasi dari vaksin Campak (Measles “M”) dan Rubella (Rubella “R”).
  • Vaksin MR berbeda dengan MMR. Vaksin MMR berfungsi untuk mencegah campak, rubella, dan gondongan. Sementara vaksin MR berfungsi untuk mencegah campak dan rubella.
  • Vaksin MR idealnya diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR.
  • Selanjutnya imunisasi MR masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan untuk anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 sekolah dasar, untuk menggantikan imunisasi campak
  • Bagi anak yang sudah mendapat dosis pertama dan dosis ulangan imunisasi campak, tetap perlu diberikan imunisasi MR karena untuk mendapatkan kekebalan terhadap rubella.
  • Vaksin MR tidak dapat menyebabkan autisme. Tidak ada penelitian yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme. Vaksin ini juga aman karena telah mendapat rekomendasi WHO dan izin edar dari BPOM,
  • Efek samping vaksin MR yang sering terjadi adalah demam ringan, ruam, bengkak ringan, dan nyeri di area imunisasi. Efek tersebut adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari.

Perlu diingat bahwa penyakit campak tidak dapat disepelekan karena dapat menimbulkan komplikasi serius. Oleh karena itu, penting sekali melindungi anak dengan memberikan imunisasi campak. Jika punya pertanyaan lain tentang imunisasi campak, kamu bisa tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc. Hubungi dokter lebih mudah melalui Video/Voice Call atau Chat. Download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play!


Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Measles Vaccines.
WHO. Diakses pada 2021. Measles.
CDC. Diakses pada 2021. Measles Vaccines.
IDAI. Diakses pada 2021. Daftar Pertanyaan Seputar Imunisasi Campak.