4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Ibu Hamil Alami Anemia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Juni 2020
4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Ibu Hamil Alami Anemia4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Ibu Hamil Alami Anemia

Halodoc, Jakarta - Masalah bumil sebenarnya bukan cuma morning sickness, mood swing, atau pula pinggang punggung yang kerap kali terasa nyeri. Singkat kata, ada berbagai keluhan kesehatan yang bisa menghantui para bumil, salah satunya anemia. 

Anemia merupakan salah satu jenis masalah yang mesti diwaspadai. Pasalnya, kondisi ini bisa berdampak negatif bagi ibu dan janin. Lalu, hal apa saja yang mesti diperhatikan ketika ibu hamil mengidap anemia? 

Baca juga: Ibu Hamil Alami Anemia, Ini Cara Mengatasinya

1. Harus Mengandung Zat Besi

Ketika berhadapan dengan anemia, mau tak mau bumil harus mengonsumsi makanan sehat yang bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. Zat besi merupakan nutrisi yang tak boleh dilupakan bumil, terutama pada trimester pertama kehamilan. Alasannya jelas, makanan kaya zat besi bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia. Jangan anggap remeh anemia, sebab kondisi ini bukan cuma berdampak pada ibu saja. 

Nah, ibu bisa kok mendapatkan asupan zat besi dari daging sapi dan unggas, telur, makanan laut (hati-hati terhadap makanan mentah dan yang banyak mengandung merkuri), tahu, biji-bijian, kacang-kacangan, bayam, hingga telur. 

2. Konsumsi Suplemen Zat Besi

Selain melalui makanan-makanan yang kaya zat besi, anemia pada ibu hamil juga bisa diatasi dengan mengonsumsi suplemen zat besi. Umumnya suplemen yang diberikan adalah ferrous sulphate, yang dikonsumsi 2–3 kali perhari. Akan tetapi, ada sebagian bumil yang mengalami efek samping dari konsumsi suplemen ini.

Apa saja efek samping yang bisa ditimbulkan? Beragam mulai dari diare atau konstipasi, sakit perut, mual, nyeri ulu hati, hingga tinja berwarna gelap. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami efek samping di atas. 

Baca juga: 4 Tanda Kurang Gizi selama Kehamilan

Hal yang perlu diingat, konsumsi suplemen ini harus berdasarkan rekomendasi dokter. Nah, Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan informasi mengenai anemia pada ibu hamil.

3. Jangan Lupakan Vitamin C

Selain zat besi, jangan lupakan asupan vitamin C ketika bumil mengidap anemia. Vitamin C dibutuhkan agar tubuh dapat menyerap zat besi dengan maksimal. Lalu, makanan apa saja sih yang banyak mengandung zat besi? Ibu bisa kok mendapatkan asupan vitamin C dari jeruk, stroberi, kiwi, hingga tomat. 

4. Amati Gejalanya

Anemia pada ibu hamil bisa menimbulkan beragam keluhan pada tubuh ibu. Misalnya, cepat merasa lelah, kulit tampak pucat, sesak napas, nyeri dada, sakit kepala, hingga kulit tampak memucat. Dalam beberapa kasus, anemia juga bisa menimbulkan gejala, seperti gatal-gatal, rambut rontok, telinga berdenging, sariawan di pinggir mulut, hingga perubahan pada indra perasa.

Nah, apabila gejala-gejala di atas makin berkembang atau tak kunjung membaik, segeralah temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan medis yang tepat.

Baca juga: 5 Makanan Penambah Darah

Hati-Hati, Berbahaya Bagi Bumil dan Janin

Wanita yang hamil sebenarnya memang rentan mengalami anemia. Alasannya, zat besi dalam tubuhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan darah dalam tubuhnya yang meningkat, serta memenuhi kebutuhan hemoglobin untuk perkembangan janin. Itulah mengapa ibu hamil disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi.

Hal yang perlu digarisbawahi, bumil rasanya mesti harap-harap cemas dengan kondisi anemia. Pasalnya, kondisi ini enggak cuma memengaruhi ibu saja, tetapi juga Si Kecil di dalam kandungan. Menurut berbagai penelitian, anemia pada bumil bisa meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur. Kok bisa?

Anemia membuat sel darah merah atau hemoglobin menurun. Kondisi ini ujung-ujungnya bisa menyebabkan peningkatan volume plasma dan mengakibatkan kontraksi pada rahim. 

Nah, jangan main-main dengan persalinan prematur. Sebab kondisi ini bisa memicu sederet masalah pada bayi. Mulai dari gangguan jantung, pernapasan, pencernaan, hingga bayi meninggal mendadak. Dampak anemia tak cuma itu saja, bagi ibu anemia bisa meningkatkan risiko depresi pasca persalinan, dan kematian ibu pasca persalinan.

Tuh, seram kan? 

Di samping itu, kekurangan zat besi juga bisa berdampak negatif pada IQ anak kelak. Ringkas kata, selain asam folat dan omega-3, zat besi termasuk yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak janin.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. 13 Foods to Eat When You’re Pregnant.
Parents. Diakses pada 2020. Your First Trimester Diet.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Premature Birth.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pregnancy week by week. Iron deficiency anemia during pregnancy: Prevention tips.
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020.  Anemia During Pregnancy.