4 Hal yang Harus Diketahui sebelum Memulai Diet Keto
Halodoc, Jakarta – Kamu pasti sudah tidak asing dengan diet keto. Pasalnya, diet ini menjadi sangat populer dan banyak dilakukan orang setelah sejumlah public figure seperti Kim Kardashian dan Rihanna melakukannya. Diet keto diklaim bisa menurunkan berat badan tanpa harus berolahraga. Tidak heran jika banyak orang tertarik mencoba.
Namun, sebelum kamu memutuskan untuk menjalani diet ketogenik, ada sejumlah hal yang harus kamu ketahui sebelumnya. Mengenali diet keto sebelum melakukannya bisa membantu kamu memahami dan memperhitungkan apakah diet ini sesuai dengan kondisi tubuh dan kemampuan fisik kamu. Yuk, simak ulasan berikut ini.
Baca Juga: 5 Fakta yang Harus Diketahui Tentang Diet Keto
- Bukan Diet Bergizi Lengkap
Diet keto adalah diet (sangat) rendah karbohidrat sehingga tubuh memakai lemak untuk mengubah sebagai energi. Melansir dari Healthline, Diana Lehner-Gulotta, RDN, CNSC, pakar diet neurologi di University of Virginia Health System mengatakan bahwa diet ini bukanlah diet yang sehat yang bergizi lengkap.
Nah, dalam jangka waktu yang pendek, diet ini mungkin menguntungkan, namun melakukannya dalam jangka panjang justru berisiko. Ia menyarankan agar berkonsultasi ke dokter sebelum menjalankan diet keto.
- Ada Banyak Jenisnya
Kamu juga perlu tahu bahwa diet keto punya beberapa versi. Dikutip dari Healthline, jenis diet keto yang bisa kamu pilih, yaitu:
- Diet ketogenik standar. Diet ketogenik standar adalah jenis yang paling umum. Diet ini melibatkan diet rendah karbohidrat, protein sedang dan tinggi lemak. Diet ini biasanya dilakukan dengan mengonsumsi 75 persen lemak, 20 lemak protein, dan 5 persen karbohidrat.
- Diet ketogenik siklis. Diet ini mengombinasikan periode diet karbohidrat tinggi. Misalnya, kamu akan menjalankan diet ketogenik selama 5 hari dan diikuti oleh diet karbohidrat tinggi selama 2 hari.
- Targeted ketogenic diet (TKD). Diet ini memungkinkan kamu untuk menambah jumlah karbohidrat yang dibarengi dengan olahraga.
- Diet ketogenik tinggi protein. Ini mirip dengan diet ketogenik standar. Bedanya, kamu perlu mengonsumsi protein yang lebih banyak. Rasionya kira-kira 60 persen lemak, 35 persen protein, dan 5 persen karbohidrat.
Masih bingung dengan jenis diet keto tersebut? Kamu bisa bertanya langsung dengan dokter. Kamu bisa berdiskusi tentang diet keto dengan dokter melalu Halodoc kapan saja dan di mana saja.
Baca Juga: Ini 4 Penanda Bahwa Diet Keto Berhasil
- Membatasi Asupan Karbohidrat
Diet keto dilakukan dengan membatasi asupan karbohidrat hanya sebanyak 20-30 gram sehari. Menurut pakar gizi klinis Josh Axe, DNM, diet keto standar umumnya memerlukan 70-80 persen lemak dalam kalori harian, serta 15-20 persen protein, sedangkan karbohidrat hanya diperlukan sebesar 5 persen saja.
Ia juga menyarankan untuk mengawasi asupan nutrisi penting ini dengan kalkulator gizi atau aplikasi sejenisnya.
- Menaikkan Berat Badan di Tahap Awal
Selama menjalani diet keto dengan mengurangi asupan karbohidrat, otomatis tubuh akan mengambil energi dari cadangan gula atau glikogen dan lemak yang mengikat air.
Angka timbangan akan turun di awal masa menjalani diet keto, tetapi yang terbuang pada masa-masa itu sebenarnya adalah air, bukan lemak. Setelah beberapa bulan, penurunan berat badan berlangsung lebih lambat dibanding awalnya.
Baca Juga: 6 Makanan Pengganti Nasi Saat Diet
Nah, ternyata penting untuk mengenal diet keto sebelum melakukannya. Diet keto memang tidak disarankan untuk dilakukan dalam jangka panjang. Bagaimanapun, kamu harus mengetahui dan menganalisa terlebih dulu kondisi tubuh dan kesehatan sebelum menentukan jenis diet yang tepat, ya!
Referensi :
Healthline. Diakses pada 2020. The Ketogenic Diet: A Detailed Beginner's Guide to Keto
Healthline. Diakses pada 2020. Halle Berry Uses Cheat Days on Keto — Should You?
Dr. Axe. Diakses pada 2020. Ketogenic Diet for Beginners Made Easy: The Ultimate Guide to “Keto”