4 Gejala Penumpukan Cairan di Paru-Paru
Halodoc, Jakarta - Guna membantu kelancaran pergerakan paru-paru saat bernapas, tubuh memiliki cairan yang berfungsi sebagai pelumasnya. Cairan ini disebut pleura dan merupakan membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada bagian dalam. Pada kondisi tertentu, efusi pleura atau gejala penumpukan cairan di paru-paru bisa terjadi dan menyebabkan munculnya gejala-gejala yang mengganggu aktivitas pengidapnya.
Ada dua jenis efusi pleura, yaitu transudatif dan eksudatif. Pada efusi pleura transudatif, tekanan dalam pembuluh darah mengalami peningkatan atau penurunan kadar protein dalam darah.
Jika kondisi ini terjadi, maka cairan merembes ke lapisan pleura. Pada efusi pleura eksudatif, kondisi ini muncul akibat peradangan, cedera pada paru-paru, tumor, dan penyumbatan pembuluh darah atau pembuluh getah bening.
Gejala penumpukan cairan di paru-paru muncul komplikasi beberapa jenis penyakit, misalnya:
-
Kanker paru-paru.
-
Tuberkulosis (TBC).
-
Pneumonia.
-
Emboli paru.
-
Sirosis atau penurunan fungsi hati.
-
Penyakit ginjal.
-
Gagal jantung
-
Penyakit lupus.
-
Rheumatoid arthritis.
Baca Juga: Benarkah Paparan Kipas Angin saat Tidur Bisa Sebabkan Efusi Pleura?
Gejala Efusi Pleura
Gejala penumpukan cairan di paru-paru yang sering dirasakan adalah rasa sakit pada dada. Pada beberapa orang, efusi pleura tidak akan menyebabkan sakit. Gejala-gejala umum dari efusi pleura antara lain:
-
Batuk kering.
-
Demam.
-
Sulit bernapas saat berbaring.
-
Sesak napas.
Selain dari gejala, dibutuhkan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis efusi pleura seperti dengan X-Ray Dada, dan CT scan. Perlu digarisbawahi juga bahwa kondisi ini dapat menyenankan komplikasi jika tidak segera ditangani.
Apakah Efusi Pleura Menular?
Kondisi penumpukan cairan pada paru-paru tidak menular. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, penyakit ini bisa terjadi karena penyakit menular. Jika seseorang mengalami gejala penumpukan cairan di paru-paru seperti yang disebutkan di atas, maka jika tidak ditangani dengan baik, efusi pleura ini menyebabkan sesak napas. Selain itu, apabila tidak segera diobati, efusi pleura ini semakin parah dan menyebabkan gejala-gejala lain seperti sulit bernafas, batuk-batuk yang tidak kunjung sembuh.
Pengobatan Efusi Pleura
Penanganan efusi pleura ini berfokus pada dua hal, yaitu memperbaiki gejala efusi pleura dan juga memperbaiki penyakit yang mendasari. Perbaikan dari gejala efusi pleura dilakukan dengan menyedot cairan yang ada di paru-paru. Pengobatan penyakit yang mendasari dilakukan sesuai dengan penyebab dari efusi pleura ini. Misalnya, penyakit TB dapat diobati dengan memberikan obat antibiotik untuk membunuh kuman TB.
Cara untuk menyingkirkan cairan yang ada di paru-paru, terdapat langkah yang dilakukan, antara lain:
-
Prosedur torasentesis atau punksi pleura selain untuk mengambil sampel cairan pleura untuk dianalisis, juga dapat untuk mengeluarkan cairan pleura dengan volume besar.
-
Pemasangan selang plastik khusus (chest tube) selama beberapa hari ke dalam rongga pleura melalui bedah torakotomi.
-
Pemasangan kateter secara jangka panjang lewat kulit ke dalam ruang pleura (pleural drain), untuk efusi pleura yang terus muncul.
-
Penyuntikan zat pemicu iritasi (misalnya talk, doxycycline, atau bleomycin) ke dalam ruang pleura melalui selang khusus guna mengikat kedua lapisan pleura, sehingga rongga pleura tertutup. Prosedur yang dinamakan pleurodesis ini diterapkan untuk mencegah efusi pleura yang kerap kambuh.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Edema Paru dan Efusi Pleura
Itulah gejala penumpukan cairan di paru-paru atau efusi pleura yang perlu diketahui. Jika kamu memiliki tanda dan gejala di atas, segera berbicara dengan dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui fitur Contact Doctor via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan