4 Faktor yang Menjadi Pemicu Syok Anafilaktik
Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang masih memandang sebelah mata masalah alergi. Padahal, kondisi kesehatan ini bisa mematikan, lho. Misalnya, akibat reaksi yang ditimbulkan oleh syok anafilaktik. Syok jenis ini merupakan reaksi alergi yang bisa menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian.
Namun yang bikin resah, reaksinya bisa terjadi dalam hitungan detik atau menit dari paparan alergen. Tekanan darah orang yang mengalami syok anafilaktik akan turun secara tiba-tiba dan saluran udara terhambat, sehingga mengganggu pernapasan.
Kata ahli, reaksi alergi yang satu ini tergolong amat berat. Oleh sebab itu, orang yang mengalaminya sangat membutuhkan penanganan medis segera ketika terjadi. Mereka perlu segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan epinefrin.
Bagaimana dengan angka kejadiannya? Menurut data medis, syok anafilaktik culup sering ditemukan, kira-kira terjadi pada dua persen dari populasi. Ingat, masalah alergi yang satu ini enggak mengenal usia dan jenis kelamin. Dengan kata lain, bisa menyerang siapa pun. Lalu, apa sih pemicu syok anafilaktik?
Ada Berbagai Alergen
Masalah ini merupakan hal yang paling serius dari semua reaksi alergi. Pasalnya, hanya dalam hitungan menit sistem kekebalan tubuh bisa bereaksi dan membuat pembengkakan pada wajah, jantung berdebar, ruam dan gatal, sampai susah bernapas. Lalu, sebenarnya apa yang pemicu syok anafilaktik?
Nah, biang keladi dari semua ini adalah alergen. Alergen sendiri merupakan zat apa pun yang dapat menjadi penyebab terjadinya reaksi alergi dalam tubuh seseorang. Reaksi anafilaksis ini akan terjadi ketika sistem imun merespons alergen yang dianggap berbahaya secara berlebihan. Alhasil, bisa mengakibatkan tekanan darah yang turun secara tiba-tiba (syok).
Berikut beberapa alergen yang bisa jadi pemicu syok anafilaktik?
-
Makanan. Beberapa makanan, seperti hidangan laut (ikan, kerang, udang, dll), susu, telur, kacang-kacangan, ataupun buah-buahan bisa jadi pemicu syok anafilaktik.
-
Sengatan serangga. Syok ini juga bisa dipicu oleh sengatan, seperti lebah, tawon, ataupun semut api.
-
Obat-obatan. Beberapa obat-obatan juga diduga bisa menyebabkan syok ini. Terutama penicillin atau obat-obatan, seperti anti-inflamasi nonsteroid, antibiotik, dan obat bius.
-
Lain-lain. Misalnya, menghirup debu lateks.
Kata ahli, ada juga faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami syok ini. Misalnya, mereka yang mengidap asma dan alergi, riwayat syok anafilaktik sebelumnya, baik pada dirinya maupun anggota keluarga.
Dari Bengkak hingga Jantung Berdebar
Pada awalnya sih gejala syok ini memang terlihat, seperti gejala alergi biasa. Pengidapnya akan mengalami ruam di kulit dan pilek. Akan tetapi, setelah 30 menit berlalu, barulah ada sejumlah gejala serius yang mulai terlihat.
Nah, berikut gejala syok anafilaktik yang perlu diperhatikan:
-
Pembengkakan pada bibir dan lidah.
-
Sakit perut.
-
Mual, muntah, dan diare.
-
Timbulnya sensasi kesemutan di kepala, mulut, tangan, dan kaki.
-
Bengkak di tenggorokan atau kesulitan menelan.
-
Sesak atau mengi.
-
Kebingungan dan gelisah.
-
Terasa melayang, ingin pingsan, bahkan sampai kehilangan kesadaran.
-
Jantung berdebar-debar, keringat dingin, pucat, dan denyut nadi lemah.
Nah, segeralah temui dokter bila dirimu atau orang di sekitarmu mengalami gejala-gejala di atas.
Punya keluhan alergi atau ingin tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, downloadaplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: