4 Faktor Penyebab Kepala Terasa Berat yang Perlu Diketahui
“Ada banyak kemungkinan penyebab kepala terasa berat, mulai dari yang ringan hingga kondisi medis yang serius. Nah, contoh penyebabnya adalah ketegangan otot atau terutama otot leher.”
Halodoc, Jakarta – Aktivitas dan rutinitas yang padat tentunya membuat setiap orang rentan terserang berbagai masalah kesehatan. Nah, salah satu kondisi yang dapat terjadi adalah kepala terasa berat yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan.
Hal ini pada akhirnya dapat menghambat aktivitas seseorang, karena dapat membuat daya konsentrasi menurun. Namun, kondisi ini sebenarnya bukan sebuah kondisi atau penyakit, melainkan indikasi akan kondisi yang serius.
Karena itu, penting untuk mengetahui apa saja faktor penyebab kepala terasa berat yang perlu dipahami.
Faktor Penyebab Kepala Terasa Berat
Ada banyak kemungkinan penyebab dari kondisi ini. Mulai dari kondisi ringan seperti sakit kepala atau infeksi sinus, hingga kondisi yang lebih serius seperti gegar otak. Paling sering, kepala yang terasa berat tidaklah serius. Meski begitu, sebaiknya segeralah periksakan kondisi kesehatan apabila kondisi ini tak kunjung membaik. Nah, berikut adalah beberapa faktor penyebab kepala terasa berat:
1. Ketegangan otot
Cedera apa pun yang menyebabkan ketegangan atau nyeri pada otot kepala dan leher dapat membuat kepala terasa berat. Misalnya seperti kelelahan leher, atau akibat mengangkat barang terlalu berat. Selain kepala terasa berat, cedera seperti ketegangan otot leher juga dapat menyebabkan:
- Rasa sakit.
- Rentang gerak yang terbatas.
- Pembengkakan otot.
- kejang otot.
2. Cedera lecutan
Faktor penyebab kepala terasa berat adalah whiplash injury atau cedera lecutan. Kondisi ini terjadi ketika otot dan ligamen leher mencapai jangkauan gerak yang tidak normal. Hal ini pada akhirnya membuat kepala bergerak mundur dan kemudian tiba-tiba maju dengan kekuatan berlebihan. Biasanya, cedera ini terjadi akibat cedera olahraga atau kecelakaan mobil jika tertabrak dari belakang. Gejala umum whiplash meliputi:
- Kekakuan pada leher.
- Nyeri otot.
- Sakit kepala di dekat pangkal tengkorak.
- Pusing.
3. Cedera kepala
Cedera kepala adalah cedera pada kepala, otak, atau kulit kepala. Salah satu jenis cedera kepala yang disebut gegar otak terjadi ketika otak memantul ke dinding tengkorak akibat benturan keras. Tanda-tanda gegar otak lainnya mungkin termasuk:
- Kebingungan atau disorientasi.
- Rasa kantuk berlebih.
- Pusing.
- Masalah memori.
- Penglihatan kabur.
- Sakit kepala.
- Mual atau muntah.
- Sensitivitas terhadap cahaya atau kebisingan.
- Masalah keseimbangan.
Gejala gegar otak dapat bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah cedera. Seseorang yang mengalaminya mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, vertigo, kelelahan, kantuk, dan penglihatan kabur. Beberapa gejala tersebut dapat menyebabkan perasaan kepala yang lebih berat dari biasanya.
4. Kelelahan
Secara umum kelelahan adalah perasaan lelah yang berlebihan. Kamu mungkin merasa lelah karena kurang tidur atau bahkan karena mabuk. Namun, ada juga beberapa kondisi medis yang membuat seseorang selalu merasa lelah, yaitu:
- Anemia.
- Hipotiroidisme.
- Apnea tidur.
- Penyakit jantung.
- Sindrom kelelahan kronis.
- Fibromyalgia.
- Penyakit Lyme.
- Sklerosis ganda.
- Lupus (SLE).
- Gangguan depresi mayor.
- Masalah ginjal atau hati.
- Malnutrisi.
- Dehidrasi.
Kelelahan yang berlebihan bisa membuat seseorang lebih sulit mengangkat kepala sepanjang hari. Orang tersebut juga mungkin merasakan kebutuhan terus-menerus untuk berbaring atau beristirahat.
Itulah beberapa faktor penyebab kepala terasa berat yang perlu diketahui. Mulai dari ketegangan otot, cedera kepala seperti gegar otak, cedera lecutan, hingga kelelahan akibat penyakit tertentu.
Artinya, jika kamu merasa lelah disertai perasaan berat di kepala, itu bisa menjadi tanda masalah kesehatan tertentu yang mendasarinya. Karena itu, segeralah periksakan kondisi kesehatanmu, agar perawatan terhadap kondisi yang mendasarinya dapat segera dilakukan.
Nah, jika saat ini kamu ingin memeriksakan kondisi, kamu bisa membuat janji temu dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!