4 Fakta Tentang Mean Arterial Pressure yang Wajib Diketahui
“Mean arterial pressure (MAP) adalah metode pengukuran yang memperhitungkan aliran, resistensi, dan tekanan di dalam arteri. MAP dikatakan normal jika berkisar 70 hingga 110 mmHg.”
Halodoc, Jakarta – Mean arterial pressure (MAP) merupakan istilah yang digunakan dalam kedokteran, untuk menggambarkan tekanan darah rata-rata di arteri seseorang selama satu siklus jantung. MAP dianggap sebagai indikator perfusi (aliran darah) yang baik ke organ vital dibandingkan tekanan darah sistolik (SBP).
Mean arterial pressure dipengaruhi oleh curah jantung (CO), resistensi pembuluh darah sistemik (SVR), dan tekanan vena sentral (CVP), yang masing-masing di bawah pengaruh beberapa variabel. Untuk lebih memahami fakta tentang mean arterial pressure, simak fakta-faktanya lebih lanjut disini!
Ketahui Fakta Mean Arterial Pressure
Perlu diketahui, MAP dikatakan normal jika antara 70 hingga 110 mmHg. Jika angkanya lebih tinggi atau lebih rendah, maka bisa saja mengindikasikan adanya masalah kesehatan. Berikut ini fakta mean arterial pressure yang harus diketahui:
- MAP yang Tinggi Sebabkan Stres Jantung
MAP yang tinggi dapat menyebabkan stres pada jantung, karena jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk menekan peningkatan tekanan di pembuluh darah.
Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit jantung lebih lanjut, pembekuan darah, serangan jantung, dan stroke. Peningkatan MAP dalam waktu yang lama dapat menyebabkan pembesaran otot jantung, sehingga membahayakan kehidupan jantung.
- MAP yang Rendah dapat Mengancam Jiwa
Ketika MAP di bawah 60 mmHg, organ-organ vital dalam tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Ketika angkanya semakin rendah, maka dapat menyebabkan syok, hingga akhirnya terjadi kematian sel dan sistem organ. MAP yang rendah dapat disebabkan oleh sepsis, stroke, perdarahan, atau trauma.
Perlu diketahui, MAP secara langsung dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
- Jumlah darah yang dipompa keluar dari jantung per menit (curah jantung).
- Detak jantung (denyut per menit).
- Tekanan darah.
- Resistensi terhadap aliran darah di pembuluh.
Perubahan salah satu faktor ini akan mengubah MAP dan menyebabkan efek negatif pada tubuh.
- Terdapat Rumus Menghitung MAP
Untuk menghitung MAP, kamu perlu mengetahui nilai tekanan darah diastolik (DBP) dan tekanan darah sistolik (SDP). Kemudian ikuti persamaan ini: ⅓(SDP) + ⅔ (DBP).
Dalam beberapa kasus di rumah sakit, dokter juga menggunakan nilai dari perhitungan MAP untuk menentukan nilai curah jantung, tekanan vena sentral, dan resistensi pembuluh darah sistemik. Namun, saat ini sudah ada alat atau mesin yang juga menyediakan pembacaan MAP secara otomatis.
- Pengobatan MAP yang Tidak Normal Tergantung Penyebab
MAP yang tidak normal biasanya merupakan tanda dari kondisi atau masalah yang mendasar di dalam tubuh. Dengan begitu, pengobatannya pun tergantung pada penyebab dasarnya. Kemungkinan penyebabnya yaitu masalah jantung, sepsis, stroke, pendarahan internal, dan masih banyak lagi.
Untuk MAP yang rendah, pengobatan berfokus pada peningkatan tekanan darah dengan aman dan cepat, supaya kerusakan organ dapat dihindari. Hal ini biasanya dilakukan dengan:
- Cairan intravena atau transfusi darah untuk meningkatkan aliran darah.
- Obat yang disebut “vasopresor” yang mengencangkan pembuluh darah, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu jantung dapat berdetak lebih cepat atau memompa lebih keras.
Tergantung pada penyebabnya, mengobati MAP yang tinggi juga memerlukan tindakan cepat. Hal tersebut untuk mengurangi tekanan darah secara keseluruhan. Tindakan yang diberikan dapat dengan nitrogliserin oral atau intravena (Nitrostat). Obat tersebut membantu mengendurkan dan memperlebar pembuluh darah, sehingga darah lebih muda mencapai jantung.
Setelah tekanan darah terkendali, dokter dapat melanjutkan pengobatan penyebab yang mendasarinya, yaitu dengan:
- Memecah gumpalan darah penyebab stroke.
- Memasukkan stent ke dalam arteri koroner agar tetap terbuka.
Kesimpulannya, MAP adalah metode pengukuran yang memperhitungkan aliran, resistensi, dan tekanan di dalam arteri. Metode ini memungkinkan dokter untuk mengevaluasi seberapa baik darah mengalir melalui tubuh, dan mengetahui apakah darah mencapai semua organ utama di tubuh atau tidak.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar mean arterial pressure, atau memiliki keluhan kesehatan, tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!