4 Fakta tentang Air Mata yang Jarang Diketahui Orang

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Agustus 2022

“Ada banyak fakta tentang air mata yang masih belum banyak diketahui. Mulai dari lapisannya, jenisnya, hingga fungsinya untuk mata.”

4 Fakta tentang Air Mata yang Jarang Diketahui Orang4 Fakta tentang Air Mata yang Jarang Diketahui Orang

Halodoc, Jakarta – Saat kamu bersedih, tubuh akan memberikan respons secara alami dengan mengeluarkan air mata atau bisa dikenal dengan menangis. Namun, ternyata air mata tidak sekedar menjadi respons tubuh ketika kamu menangis. Ada banyak lagi fungsi dan fakta menarik seputar air mata yang nyatanya tidak banyak diketahui.

Air Mata Tersusun dari Banyak Lapisan

Kamu mungkin beranggapan bahwa air mata hanya berupa air biasa. Nyatanya, air yang keluar dari bagian ujung mata ini memiliki sistem yang rumit dan tersusun atas 3 lapisan, yaitu lapisan minyak, air, dan mukus atau lendir. 

  • Lapisan minyak, berada di bagian paling luar. Fungsinya sebagai pelindung lapisan lain supaya tidak menguap. Lapisan ini juga membantu menghaluskan lapisan air mata sehingga mata bisa melihat lebih jelas.
  • Lapisan air, berada di bagian tengah dan menjadi lapisan yang paling tebal di antara yang lainnya. Fungsinya untuk menjaga kelembapan mata, mencegah paparan bakteri, dan memberikan perlindungan pada kornea.
  • Lapisan mukus atau lendir, berada pada bagian dalam. Fungsinya untuk menjaga supaya semua lapisan lainnya melekat pada mata.

Selain itu, kamu mungkin juga tidak sengaja pernah mengalami masuknya air mata ke mulut yang memberikan rasa asin. Sebenarnya, semua cairan yang ada di tubuh mengandung garam meski jumlahnya sedikit. 

Garam yang terdapat pada air mata sama dengan garam yang terdapat pada plasma darah. Mineral ini diperlukan supaya semua bagian tubuh, tidak terkecuali mata, bisa berfungsi sebagaimana mestinya. 

Jenis Air Mata

Fakta menarik tentang air mata berikutnya adalah jenis air mata yang ternyata terdiri dari tiga macam, yaitu air mata emosional, refleks, dan basal. Setiap jenis air mata ini bisa dihasilkan oleh mata, bergantung pada proses keluar dan fungsinya.

  • Air mata emosional, keluar karena unsur emosi yang dirasakan seseorang. Air mata jenis ini mengandung zat yang memicu stres yang tinggi, salah satunya adalah adrenokortikotropik atau ACTH. 
  • Air mata refleks, yang berfungsi sebagai pelindung mata dari iritasi, baik karena asap, bawang, maupun debu. Kamu mungkin tanpa sadar mengeluarkan air mata ketika sedang mengiris bawang, bukan?
  • Air mata basal, yang selalu ada pada mata karena fungsinya sebagai pelembap, pemberi nutrisi, dan pelindung mata. Kelenjar lakrimal yang terdapat pada bagian paling luar mata di sisi atas selalu membuat cairan yang mengandung antibakteri dan protein. Cairan ini selanjutnya mengalir dari bola mata di sisi luar menuju kornea dan membasahi semua area mata ketika kamu berkedip.

Fungsi Air Mata

Sebenarnya, keluarnya air mata tidak selalu berarti seseorang sedang merasa sedih. Ketika sedang merasa bahagia pun, terkadang seseorang bisa mengeluarkan air mata. Berikut beberapa fungsi dari air mata yang perlu diketahui:

  • Membersihkan Mata dari Kotoran dan Debu

Saat terpapar kotoran, debu, atau benda asing, mata secara refleks akan memproduksi air mata untuk membantu mengeluarkan sekaligus membersihkan mata dari kotoran tersebut. 

  • Memberikan Perlindungan Mata dari Infeksi Bakteri

Mata menjadi organ tubuh yang bisa dibilang cukup sensitif, tak terkecuali karena bakteri. Nah, manfaat lain dari air mata adalah membantu membunuh bakteri yang masuk ke mata. 

Saat terpapar bakteri, mata akan membuat cairan secara terus-menerus tanpa henti atau continuous tears. Cairan ini akan selalu membasahi area mata sehingga mencegah paparan bakteri. 

Ini juga berkat peran suatu enzim yang bernama lisozim yang terdapat pada cairan alami mata. Enzim ini yang membantu melindungi mata sehingga tetap bersih dan tidak terpapar bakteri. 

Studi dalam Food Microbiology menyebutkan, lisozim memiliki sifat antimikroba yang begitu kuat untuk mengurangi potensi mata terserang infeksi bakteri. 

  • Membantu Mengurangi Stres

Menangis menjadi cara yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan perasaan yang sedang kamu rasakan. Misalnya, kamu akan menangis ketika sedang sedih, tertekan, marah, atau stres. Setelah menangis, kamu biasanya akan merasa jauh lebih tenang. 

Sebenarnya, tahukah kamu bagaimana air mata bisa membantu mengurangi stres yang kamu rasakan? Ternyata, menangis bisa membantu membersihkan tubuh dari senyawa kimia yang memiliki peran terhadap stres. 

Seperti telah disebutkan sebelumnya, air mata emosional mengandung adrenokortikotropik atau ACTH yang begitu tinggi. ACTH sendiri merupakan senyawa kimia yang berkaitan dengan stres. Mudahnya, saat kamu menangis karena stres, kamu akan membantu mengeluarkan senyawa ini dari tubuh, yang membuat kamu merasa lebih baik setelahnya. 

Tak hanya itu, keluarnya ACTH dari dalam tubuh juga memiliki fungsi lain, yaitu menstimulasi tubuh untuk turut melepaskan hormon stres atau kortisol. Sebab, kortisol yang terlalu tinggi bisa memicu banyak masalah kesehatan yang berkaitan dengan stres.

  • Menjaga Hidung Tetap Lembap

Tak hanya berfungsi untuk mata, air mata juga memiliki manfaat untuk menunjang kesehatan organ tubuh lainnya, salah satunya adalah hidung. Sebab, air mata yang terkumpul pada mata akan mengalir memasuki saluran nasolakrimalis. 

Saluran tersebut merupakan penghubung antara kelenjar air mata dan hidung. Saat masuk dan mengalir hingga ke hidung, air mata akan membantu menjaga hidung supaya selalu lembap dan tidak terpapar bakteri.

Gangguan yang Mungkin Terjadi Akibat Terganggunya Produksi Air Mata

Air mata tidak selalu dapat melakukan fungsinya dengan optimal. Ada kondisi medis yang berpengaruh terhadap produksinya, seperti infeksi pada kelenjar air mata maupun penuaan. 

Selanjutnya, apa dampak yang mungkin terjadi saat air mata tidak diproduksi sesuai kebutuhan? Berikut penyakit mata yang mungkin muncul:

  • Mata Menjadi Kering

Produksi air mata yang berkurang akan mengakibatkan mata turut kehilangan kelembapannya. Dampak yang pasti terjadi karena hal ini adalah mata menjadi kering. 

Saat masalah ini terjadi, kamu akan merasakan gejala seperti mata memerah, terasa menyengat dan terbakar, belekan, dan seperti ada yang mengganjal pada mata. 

Tak hanya itu, produksi air mata juga bisa meningkat ketika kamu merasakan gejala mata kering. Meski demikian, kandungan yang terdapat pada cairan tersebut tidak sama dengan air mata biasa, sehingga tidak selalu bisa membantu melembapkan mata. 

  • Abrasi Kornea

Mata kering yang tidak segera ditangani bisa meningkatkan risiko terjadinya goresan maupun cedera karena benda asing. Alhasil, hal ini bisa mengakibatkan kornea terluka yang dikenal dengan abrasi kornea.

Gangguan ini bisa semakin buruk apabila kamu mengucek mata. Jadi, sudah pasti mata kering tidak dapat ditangani secara asal sehingga kornea tidak mengalami goresan.

  • Infeksi pada Mata

Kurangnya produksi air mata membuat mata tidak lagi memiliki perlindungan dari paparan kuman dan bakteri. Ini berarti, kamu akan lebih berisiko mengalami infeksi mata. 

Infeksi mata bisa terjadi pada berbagai bagian mata, seperti konjungtiva dengan konjungtivitis dan kornea dengan keratitis. Sebagian besar infeksi mata terjadi karena paparan bakteri, jadi penanganannya adalah memakai antibiotik. 

Apabila tidak segera ditangani, infeksi pada mata bisa berujung pada masalah lain yang pastinya lebih membahayakan, hingga berisiko mengalami kebutaan. 

Guna mengatasi iritasi ringan pada mata, kamu bisa menggunakan tetes mata yang dijual bebas. Cek berbagai kebutuhan medis untuk mata bisa lebih mudah melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasinya di Play Store dan App Store. 

Referensi:
Food Microbiology. Diakses pada 2022. Lysozyme as a barrier to growth of Bacillus anthracis strain Sterne in liquid egg white, milk and beef.
Psychology Today. Diakses pada 2022. The Health Benefits of Tears.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Why Do We Cry? The Truth Behind Your Tears.
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2022. Facts About Tears.