4 Cara Tepat Menghadapi Bullying di Tempat Kerja
Halodoc, Jakarta - Bullying tidak hanya terjadi di sekolah atau lingkup pergaulan anak-anak saja. Faktanya, bullying juga bisa terjadi di tempat kerja. Jika dibiarkan, hal ini tentu dapat menimbulkan dampak buruk bagi korban bully, termasuk mengganggu kesehatan mental. Lantas, bagaimana cara menghadapi bully di tempat kerja? Yuk, simak pembahasannya!
Begini Cara Menghadapi Bullying di Tempat Kerja
Bullying di tempat kerja tentu membuat suasana dan lingkungan kerja jadi tidak sehat. Selain mengganggu kenyamanan dan produktivitas, bullying di tempat kerja juga bisa menimbulkan stres, bahkan juga berujung depresi.
Baca juga: Ini Alasan Anak Jadi Pelaku Bullying
Namun, sering kali korban bully tidak tahu bagaimana cara yang tepat menghadapi apa yang dialaminya. Jika kamu termasuk salah satu orang yang mengalami bully di tempat kerja, tips berikut ini mungkin bisa membantu:
1.Jangan Salahkan Diri Sendiri
Saat menyadari bahwa kamu sedang ditindas, jangan menyalahkan diri sendiri atau bertanggung jawab atas sesuatu yang bukan merupakan kesalahan kamu. Ingatlah, bullying adalah pilihan yang dibuat oleh pelaku bully, dan itu adalah salah mereka, bukan kamu.
2.Ubah Cara Menanggapi Bully
Meskipun tidak mungkin untuk mengubah seseorang yang tidak ingin berubah, kamu dapat mengubah cara kamu merespons dan menanggapi. Luangkan waktu untuk memikirkan bagaimana kamu ingin menangani situasi tersebut.
Apakah ingin mencari pekerjaan baru? Apakah ingin melaporkan kejadian tersebut ke atasan atau HRD? Hanya kamu yang dapat memutuskan bagaimana kamu ingin menangani situasi tersebut.
Belajarlah untuk menjadi percaya diri dan tegas. Misalnya, kamu dapat memberi tahu pelaku bullying jika mereka terus mengganggu, kamu akan melaporkan perilaku mereka ke HRD.
Baca juga: 5 Tips bagi Orangtua saat Anak jadi Korban Bullying
3.Catat dan Kumpulkan Bukti
Jelaskan secara spesifik dalam sebuah jurnal tentang apa saja perilaku mengganggu yang kamu terima dari mereka. Jangan lupa cantumkan tanggal, waktu, lokasi, kejadian yang terjadi atau kata-kata yang diucapkan dan saksi dari kejadian tersebut.
Pastikan untuk mendokumentasikan perilaku yang tidak pantas, misalnya dengan meminta tolong orang lain untuk mengambil foto atau video. Informasi ini akan membantu kamu saat akan melaporkan pelaku bullying ke atasan atau HRD.
Tetap tenang dan pertahankan emosi saat berbagi detail tentang perilaku bullying yang kamu alami. Keluhan yang terlalu putus asa mengganggu dan dapat membuat pesannya membingungkan. Konsistenlah juga dengan detail, tanpa membesar-besarkan.
Baca juga: Anak Gagap Jadi Korban Bully, Ini yang Harus Dilakukan
4.Mencari Bantuan dari Luar
Jika merasa sudah siap dan bukti sudah terkumpul, laporkan bullying kepada atasan pelaku atau HRD. Bullying adalah masalah besar yang tidak bisa ditangani sendiri. Jika pengganggu adalah pemilik atau manajernya, pertimbangkan untuk mengajukan keluhan.
Selain itu, temukan orang yang dapat memahami apa yang kamu alami dan yang akan memberikan dukungan. Ini membantu untuk membicarakan apa yang kamu alami. Jadi, jangan menyimpannya sendiri.
Jika bullying di tempat kerja sudah memengaruhi kesehatan mental, jangan ragu untuk cari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater. Agar lebih mudah, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan psikiater di rumah sakit.
Bully di tempat kerja dapat menimbulkan konsekuensi serius. Hal ini dapat memengaruhi suasana hati, harga diri, dan bahkan kesehatan fisik. Pastikan untuk mencari bantuan dari luar, terutama jika kamu merasa stres berat karena masalah ini.
Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2021. How to Confront Workplace Bullying.
NHS Choices UK. Diakses pada 2021. Bullying at Work.
The Healthy. Diakses pada 2021. 8 Ways to Deal with a Workplace Bully.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan