4 Cara Mencegah Pneumonia Anak sesuai Anjuran IDAI
“Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui laman resminya, mengemukakan beberapa cara mencegah pneumonia anak. Beberapa di antaranya ternyata mudah dilakukan, seperti rutin mencuci tangan dan memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.”
Halodoc, Jakarta – Peradangan pada paru-paru atau pneumonia bisa terjadi pada anak. Kondisi ini dapat menyebabkan jumlah oksigen di tubuh menurun karena saluran udara kecil di paru-paru tersumbat oleh lendir. Lantas, bagaimana cara mencegah pneumonia anak?
Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pneumonia anak adalah kondisi yang sangat mungkin diturunkan risikonya. Bagaimana caranya? Yuk simak pembahasan berikut ini!
Begini Cara Mencegah Pneumonia Anak Menurut IDAI
Sama seperti orang dewasa, pneumonia anak juga dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Namun, pada bayi dan anak-anak di bawah lima tahun, pneumonia lebih mungkin disebabkan oleh virus. Sementara pada anak di atas lima tahun, pneumonia lebih mungkin disebabkan oleh bakteri.
Anak yang terserang pneumonia dapat mengalami gejala berupa batuk, demam, sesak atau mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada saat bernapas dalam-dalam atau batuk, kelelahan, dan penurunan nafsu makan.
Pada bayi yang lebih muda, gejala pneumonia biasanya ditandai dengan demam dan bernapas dengan cepat. Bisa jadi tanpa batuk atau menunjukkan gejala lain yang tadi disebutkan.
Lantas, bagaimana cara mencegah pneumonia anak? Menurut IDAI, berikut ini beberapa tips pencegahan yang bisa dilakukan:
- Memberi ASI Eksklusif dan MPASI yang Memadai
Pada bayi, pencegahan pneumonia bisa dimulai dengan memastikan asupan ASI dan MPASI tercukupi serta tentunya seimbang dalam hal gizi. MPASI atau makanan pendamping ASI dianjurkan untuk mulai diberikan sejak bayi berusia 6 bulan.
Sementara itu, pemberian ASI dianjurkan terus diberikan pada bayi hingga berusia 2 tahun. Sebab, ASI dapat memberi antibodi untuk melindungi bayi dari serangan penyakit.
- Lengkapi Imunisasi Anak
Imunisasi yang lengkap dapat menjadi salah satu cara mencegah pneumonia anak, dan juga berbagai penyakit lain. Misalnya campak, batuk rejan, difteri, dan penyakit berat lainnya.
- Cuci Tangan dengan Sabun
Meski kedengarannya sepele, cuci tangan adalah salah satu hal yang memiliki dampak besar bagi kesehatan anak. Dengan mencuci tangan secara rutin, anak-anak bisa terlindungi dari berbagai penyakit serius, seperti pneumonia, diare, bahkan COVID-19.
Cuci tangan yang rutin menjadi penting karena ada jutaan bakteri dan virus tak kasat mata yang bisa menempel di tangan. Terlebih, kamu mungkin tidak ingat berapa banyak benda yang sudah disentuh dengan tangan, bukan?
Nah, berbagai bakteri dan virus yang menempel di permukaan tangan bisa mati jika kamu mencuci tangan dengan air dan sabun. Jadi, pastikan untuk mengajarkan kebiasaan baik ini pada Si Kecil, ya.
- Kurangi Polusi dalam Rumah
Polusi udara juga bisa menjadi salah satu faktor risiko pneumonia pada anak. Jadi, polusi udara, termasuk yang ada di dalam rumah, sebaiknya dihindari. Jangan biarkan Si Kecil terpapar oleh polusi udara, seperti asap rokok, karena dapat merusak saluran pernapasannya.
Anak-anak yang hidup bersama seorang perokok, meskipun tidak merokok langsung di depannya, tetap memiliki risiko untuk terkena penyakit yang berkaitan dengan saluran pernapasan.
Itulah beberapa cara mencegah pneumonia anak yang direkomendasikan oleh IDAI. Dapat diketahui bahwa cara pencegahan penyakit ini cukup mudah, tetapi bisa jadi sulit jika tidak ada niat dan kerja sama yang baik antara orangtua dan anggota keluarga lainnya.
Jika Si Kecil mengalami gejala yang diduga pneumonia, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter. Agar mudah dan cepat, ibu bisa download Halodoc untuk buat janji dengan dokter anak di rumah sakit.
Referensi:
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Diakses pada 2021. Cara Mudah Hindari Pneumonia pada Anak.
Kids Health. Diakses pada 2021. Pneumonia.
Raising Children Australia. Diakses pada 2021. Pneumonia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan