4 Cara Mencegah Infeksi Jamur pada Kulit Kepala
Halodoc, Jakarta - Tinea capitis merupakan istilah yang dipakai ketika seseorang terinfeksi jamur di kulit kepala. Kondisi ini dikenal dengan istilah kurap. Jika mengalaminya, kurap bukan hanya memengaruhi kulit kepala saja, tetapi juga batang-batang rambut. Tanda adanya kurap di kepala dapat dikenali dengan munculnya bercak botak yang terlihat kering dan bersisik pada kepala. Jika sudah terkena, pengidap bisa saja mengalami kebotakan permanen. Ketahui langkah mencegah infeksi jamur di kulit kepala di bawah ini, ya!
Baca juga: 4 Penyebab Terjadinya Infeksi pada Kulit Kepala
Begini Langkah Mencegah Infeksi Jamur di Kulit Kepala
Tinea capitis merupakan infeksi jamur yang cukup sulit dihindari. Meski demikian, bukan berarti kamu tidak dapat mencegah kemunculannya. Berikut ini beberapa langkah mencegah infeksi jamur di kulit kepala yang dapat kamu lakukan:
1. Bersihkan Kepala secara Rutin
Tinea capitis atau kurap di kepala dapat dicegah dengan membersihkan rambut dan kulit kepala secara rutin menggunakan sampo. Pastikan juga kamu membersihkan kepala setelah mencukur rambut, ya.
2. Pastikan Kebersihan Tangan dan Tubuh
Sebelum menggaruk kepala, pastikan tangan dalam keadaan bersih. Menjaga kebersihan tubuh dan mencuci tangan secara rutin menjadi salah satu langkah efektif dalam mencegah infeksi jamur di kulit kepala.
3. Jangan Berinteraksi dengan Hewan yang Terinfeksi
Infeksi jamur dermatofita menyebabkan hewan peliharaan mengalami kebotakan di bagian bulunya. Meskipun gejala tinea capitis pada hewan sangat sulit dikenali, tetapi kamu bisa melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hewan peliharaan.
4. Jangan Berbagi Benda Pribadi
Bergantian pakai benda pribadi, seperti handuk, sikat gigi, sisir, dan baju menjadi salah satu media penularan tinea capitis. Oleh karena itu, jangan pernah berbagi barang pribadi atau meminjam barang pribadi orang lain, ya.
Adanya kurap di kulit kepala bukanlah kondisi medis yang dapat disepelekan begitu saja. Pasalnya, komplikasi yang bisa saja muncul akan sangat mengganggu, seperti kebotakan permanen, atau bekas luka yang mengganggu penampilan. Cegah dengan beberapa langkah seperti yang telah disebutkan, ya.
Baca juga: Waspada Penyebaran Tinea Capitis dari Hewan ke Manusia
Kenali Gejalanya, dan Atasi dengan Cara yang Tepat
Seperti pada penjelasan sebelumnya, gejala dapat ditandai dengan munculnya bercak botak yang terlihat kering dan bersisik pada kepala. Bercak ini juga menimbulkan rasa gatal, serta kerontokan rambut di area yang terkena dan sekitarnya. Bukan itu saja, berikut ini beberapa gejala tinea capitis lainnya yang perlu diwaspadai:
- Terlihat titik hitam kecil sisa rambut yang terputus dari kulit kepala.
- Bercak kebotakan akan membesar seiring berjalannya waktu.
- Bercak kebotakan terasa lembut saat disentuh, tetapi menimbulkan rasa nyeri ketika ditekan.
- Rambut di area sekitar kebotakan menjadi rapuh, dan mudah rontok.
Hati-hati, karena jika gejala tinea capitis dibiarkan begitu saja, bercak kebotakan akan semakin membesar, menimbulkan rasa nyeri, meradang, dan membengkak. Tidak jarang pembengkakan dan peradangan ini mengandung nanah di dalamnya. Akan terbentuk jaringan parut di kulit kepala, pada area rambut rontok untuk menggantikan kulit yang meradang.
Baca juga: Tinea Capitis Bisa Picu Ketombe di Kulit Kepala
Sejumlah gejala yang telah disebutkan dapat memicu munculnya komplikasi jika tidak diatasi dengan tepat. Selain beberapa langkah seperti yang telah disebutkan, kamu dapat mencegah infeksi jamur di kulit kepala dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Bukan hanya mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan melakukan pola hidup sehat saja, kamu juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen atau multivitamin tambahan. Segera dapatkan dengan menggunakan fitur “beli obat” di aplikasi Halodoc, ya.