4 Cara Melindungi Anak dari Pelecehan Seksual
Halodoc, Jakarta – Meski masih banyak dianggap tabu, kesehatan reproduksi perlu diajari kepada anak sejak dini. Tujuannya adalah untuk mencegah dan melindungi anak dari pelecehan seksual yang rentan mengintainya. Sebab, sepanjang awal tahun 2018 hingga akhir bulan Februari 2018, jumlah anak yang menjadi korban kekerasan seksual sudah mencapai 117 anak. Data ini disebutkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Baca juga: Orangtua Perlu Tahu, Pendidikan Seks Tidak Tabu untuk Anak
Dibanding orang dewasa, anak-anak masih sangat rentan terhadap semua jenis pelecehan dan kekerasan seksual. Ini karena di usia tersebut, mereka masih dianggap tidak berdaya dan tidak banyak tahu tentang bahaya dan cara perlindungan diri. Itu sebabnya, orangtua perlu memberikan pengetahuan yang cukup tentang cara mencegah dan melindungi anak dari bahaya pelecehan dan kekerasan seksual. Tapi, bagaimana caranya?
- Ajari Anak tentang Anatomi Tubuhnya
Pengenalan anatomi tubuh diperlukan untuk mengajari Si Kecil tentang anggota tubuhnya. Sayangnya, beberapa orangtua memilih untuk menggunakan sebutan lain untuk menyebut anggota tubuh yang dianggap tabu, seperti “burung” untuk Mr P ataupun “gunung” untuk payudara. Meski tidak mudah, sebaiknya ibu mengajari Si Kecil tentang anggota tubuhnya sesuai dengan nama yang sebenarnya, seperti Mr P, payudara, dan Miss V. Tidak perlu diubah atau diperhalus, sebab cara ini justru dapat menyebabkan salah tafsir.
- Ajari Anak tentang Otoritas Diri
Otoritas diri yang dimaksud adalah mengajari anak tentang batasan pada dirinya. Ini termasuk mengajari Si Kecil tentang area tubuh mana yang tidak boleh disentuh sama sekali oleh orang lain (kecuali saat penanganan medis), terutama bagian bibir, dada, alat kelamin, dan pantat. Dengan cara ini, Si Kecil akan belajar untuk memberikan batasan dan melindungi dirinya dari risiko pelecehan seksual.
Baca juga: Memberi Penjelasan pada Anak soal Pelecehan Seksual
- Ajari Anak untuk Berkata Tidak
Cara ini akan mengajari Si Kecil untuk berkata tidak pada setiap ajakan yang berasal dari orang yang tak dikenal, termasuk permintaan dan ajakan yang mengarah ke pelecehan seksual. Misalnya, permintaan seseorang untuk menyentuh bagian tubuhnya. Perjelas juga bahwa Si Kecil punya hak untuk menolak secara tegas jika orang tersebut mengatakan bahwa menyentuh bagian tubuhnya adalah hal wajar. Jika perlu, Si Kecil boleh melapor kepada guru atau orang terdekatnya jika ada orang lain yang mencurigakan atau mengajari hal-hal aneh padanya.
- Jaga Komunikasi dengan Si Kecil
Tujuannya agar Si Kecil dapat menceritakan segala hal yang terjadi dalam kehidupannya kepada orangtua. Dengan komunikasi yang baik, Si Kecil tidak akan ragu untuk berterus terang tentang apa yang telah dialaminya. Pelecehan seksual bukanlah hal yang mudah diceritakan, namun, komunikasi yang baik antara orangtua dan anak memungkinkan adanya keterbukaan informasi, termasuk hal negatif sekali pun. Jika Si Kecil tipe anak yang tertutup, ibu dapat memancingnya dengan bertanya, "Bagaimana sekolahnya hari ini?", serta "Apakah ada hal yang perlu ibu tahu tentang hari ini?", dan pertanyaan lainnya. Selalu ingatkan pada Si Kecil bahwa orangtua akan selalu ada di sampingnya, sehingga ia tidak perlu takut untuk bercerita apa adanya.
Itulah empat cara melindungi anak dari pelecehan seksual. Kalau ibu punya pertanyaan lain seputar pelecehan dan kekerasan seksual pada anak, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!