3 Tes untuk Diagnosis Fenomena Raynaud
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasa jari-jari kaki atau tangan berubah menjadi pucat dan terasa dingin? Semakin lama, kulit jari-jari akan berubah membiru dan berujung mati rasa. Jika iya, bisa jadi itu adalah tanda dari fenomena Raynaud. Apa itu?
Sindrom Raynaud terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke bagian tubuh tertentu, sehingga memicu gejala kulit pucat dan terasa dingin. Seringnya, sindrom ini menyerang jari-jari tangan atau jari kaki. Penurunan aliran darah yang terjadi merupakan akibat dari penyempitan pembuluh darah arteri. Saat mengalami kondisi ini, jari tangan atau kaki akan menjadi lebih sensitif dalam merespon suhu dingin. Biar lebih jelas, simak ulasan seputar fenomena Raynaud berikut ini!
Baca juga: Jari Sensitif pada Suhu Dingin, Apa Sebabnya?
Mengenal Fenomena Raynaud dan Cara Mendiagnosisnya
Berkurangnya aliran darah ke bagian tubuh tertentu membuat kulit menjadi sensitif, sehingga berubah warna menjadi pucat dan membiru. Selain pada jari-jari kaki dan tangan, gejala penyakit ini juga bisa terjadi di telinga, hidung, bibir, dan lidah. Jika dilihat dari penyebabnya, sindrom ini dibedakan menjadi dua, yaitu sindrom Raynaud primer dan sindrom Raynaud sekunder. Sindrom Raynaud primer merupakan jenis yang paling sering terjadi, dan terkadang tidak didasari kondisi medis tertentu. Fenomena Raynaud primer bisa bersifat ringan dan tidak perlu pengobatan.
Sementara Raynaud sekunder umumnya terjadi karena adanya kondisi medis lain. Penyakit Raynaud bisa muncul bersamaan dengan penyakit autoimun atau gangguan pembuluh arteri. Jenis penyakit yang satu ini bersifat lebih serius dan harus segera mendapat pemeriksaan serta penanganan lebih lanjut di rumah sakit. Saat gejala penyakit ini muncul, pengidapnya akan sulit untuk melakukan hal yang sederhana, misalnya mengenakan baju. Namun, sindrom Raynaud biasanya tidak menyebabkan kelumpuhan.
Gejala penyakit ini biasanya mulai menyerang satu jari tangan atau kaki, kemudian menyebar ke seluruh jari lainnya. Namun, ada beberapa kondisi di mana sindrom Raynaud hanya terjadi pada satu atau dua jari saja. Selain pucat dan dingin pada bagian tubuh yang terserang, kondisi ini juga sering dibarengi dengan gejala lain, seperti rasa nyeri dan terbakar saat aliran darah kembali secara cepat. Namun, gejala ini umumnya akan hilang secara perlahan setelah aliran darah kembali normal.
Baca juga: Jari Jadi Pucat, Lakukan Perawatan Ini untuk Menangani Fenomena Raynaud
Mendiagnosis penyakit ini diawali dengan pemeriksaan riwayat kesehatan, untuk melihat gejala dan faktor risiko. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan fisik pada jari tangan atau kaki untuk mengamati kondisi kulit, kuku, dan aliran darah, serta tanda-tanda sindrom Raynaud. Pemeriksaan dilanjutkan dengan berbagai tes untuk memastikan diagnosis, di antaranya:
- Tes Simulasi Dingin
Tes ini dilakukan untuk memicu gejala fenomena Raynaud muncul. Udara yang dingin memang menjadi salah satu pemicu gejala penyakit ini muncul. Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan alat pengukur suhu, dan tangan akan dimasukkan ke dalam air es selama beberapa menit. Tangan akan dikeluarkan dan dilakukan pengukuran suhu. Pengidap sindrom Raynaud biasanya membutuhkan waktu lebih dari 20 menit sebelum jari kembali ke suhu normal.
- Nailfold Capillaroscopy
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengamati gejala pada kuku. Dokter akan memasukkan setetes cairan atau minyak ke bawah kuku untuk melihat kondisi pembuluh arteri di bawah kuku.
- Tes Darah
Penyakit ini juga bisa didiagnosis melalui pemeriksaan darah. Beberapa jenis tes darah yang dilakukan adalah tes hitung darah lengkap, tes antibodi antinuklir (ANA), serta tes laju endap darah.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 2 Penyebab Fenomena Raynaud
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Medicine. Diakses pada 2019. Raynaud’s Phenomenon.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Raynaud’s Disease.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan