3 Tanda Tubuh Harus Mulai Diet
Halodoc, Jakarta - Cara menjaga kesehatan tubuh yang paripurna sebenarnya gampang kok. Bisa diibaratkan dengan bentuk segitiga di mana sisi-sisi miringnya adalah konsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga. Sementara pondasi dasarnya adalah tidur alias istirahat.
Nah, menyoal konsumsi makanan sehat bisa didapat melalui diet sehat. Tujuannya, bukan hanya mendapatkan berat dan bentuk tubuh yang ideal, melainkan juga memenuhi asupan nutrisi bergizi seimbang untuk memperoleh tubuh yang sehat. Pertanyaannya, kapan seseorang perlu menerapkan diet dalam hidupnya?
Hal yang perlu dipahami adalah bahwa diet bukanlah pola makan untuk memangkas berat badan. Diet sendiri merupakan aturan makan khusus untuk kesehatan secara menyeluruh. Nah, di sini salah satunya termasuk menurunkan bobot badan demi terjaganya kesehatan tubuh.
1. Berat Badan Berlebih
Ingat, masalah yang satu ini enggak hanya menyoal penampilan kita saja. Para ahli sepakat bahwa kegemukan merupakan faktor risiko dari banyaknya penyakit tidak menular. Sebut saja jantung, kolesterol tinggi, hingga meningkatkan risiko terserang kanker. Lalu, bagaimana cara mengetahui kalau tubuh yang kita miliki masuk ke dalam obesitas atau tidak?
Gampang kok, seseorang bisa disebut kegemukan bila indeks massa tubuh (IMT) sudah mencapai lebih dari 25. Rumus menghitung IMT cukup simpel. Caranya, berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.
Selain indeks massa tubuh, lingkar pinggang juga bisa menjadi acuan untuk memulai diet, lho. Kata ahli, idealnya penghitungan kegemukan memang dilihat dari IMT. Namun, bila lingkar perut sudah lebih dari 89 sentimeter, kamu tak perlu menghitung IMT. Sebabnya, kondisi itu sudah menandai bahwa dirimu memiliki kelebihan berat badan atau kegemukan.
Selain itu, nyeri pada bagian tulang atau sendi, baik di lutut, pinggang, atau punggung, juga bisa jadi tanda-tanda kegemukan. Pasalnya, gejala-gejala ini amat sering dialami oleh orang yang memiliki berat badan berlebih. Kok bisa? Sederhana alasannya, lemak yang menumpuk dan badan yang bertambah berat akan membebani tulang. Nah, inilah yang akan menimbulkan rasa nyeri.
2. Kondisi Medis Tertentu
Salah satu alasan kuat yang membuat dirimu harus menerapkan pola makan tertentu adalah kesehatan. Contoh sederhananya bisa dilihat dari pengidap diabetes tipe dua. Nah, pengidap penyakit ini perlu cermat saat hendak mengonsumsi berbagai makanan. Pasalnya, sedikit saja mengasup makanan yang keliru maka gula darah bisa langsung meroket.
Menurut ahli, diet mediterania merupakan pola makan yang cocok untuk pengidap diabetes tipe dua. Pola makannya mengutamakan konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan tumbuhan.
Menurut jurnal PLOS ONE seperti dikutip Medical Daily, diet ini bisa menjaga kadar glukosa darah tetap stabil. Berbeda dengan diet lainnya yang justru menyebabkan kadar glukosa menjadi lebih tinggi.
3. Suasana Hati Mudah Terganggu
Jangan salah, pola makan tertentu tak hanya berhubungan dengan kesehatan fisik saja, tetapi juga psikis. Kata ahli, diet amat berpengaruh terhadap mood seseorang. Singkatnya, pola makan yang benar bisa membuat seseorang menjadi lebih percaya diri dan bahagia.
Ingat, kita tak hanya membicarakan soal penampilan saja, tetapi juga kesehatan tubuh secara menyeluruh yang amat penting untuk menjalani kehidupan. Namun yang perlu digarisbawahi, diet bukan berarti tidak makan, melainkan pola makan untuk mengatur dan menyeimbangkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Ingin menentukan pola makan yang tepat untuk kesehatan tubuh? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai masalah tersebut. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
- Kunci Menjalani Diet Sehat yang Perlu Diketahui
- Menurunkan Berat Badan dengan Diet Makro
- Ini Jumlah Protein yang Dibutuhkan untuk Diet