3 Tanda Nyeri Perut Disebabkan oleh Usus Buntu
Halodoc, Jakarta - Berbentuk seperti kantong kecil sepanjang 5-10 sentimeter, usus buntu adalah salah satu organ tubuh yang bisa mengalami peradangan. Kondisi peradangan pada usus buntu ini disebut penyakit usus buntu atau apendisitis.
Gejala penyakit usus buntu yang utama adalah nyeri perut. Namun, rasa nyeri yang dialami tentu berbeda dengan nyeri perut pada umumnya. Ingin tahu seperti apa tanda nyeri perut yang disebabkan oleh penyakit usus buntu? Simak lebih lanjut pembahasan berikut ini.
Baca juga: Suka Makan Pedas? Ini Dampaknya pada Usus Buntu
Seperti Apa Nyeri Perut yang Disebabkan oleh Usus Buntu?
Nyeri perut yang menjadi gejala utama penyakit usus buntu disebut juga dengan istilah kolik abdomen. Berikut ini ciri khas nyeri perut yang disebabkan oleh penyakit usus buntu:
1. Nyeri berawal dari pusar, lalu menjalar ke bagian kanan bawah perut.
2. Nyeri perut dapat bertambah parah saat menarik napas dalam-dalam, batuk, atau bersin.
3. Nyeri perut dapat terjadi secara mendadak pada perut bagian kanan bawah.
Meski begitu, posisi dan intensitas nyeri bisa berbeda-beda pada setiap pengidap, tergantung usia dan posisi dari usus buntu. Misalnya saja pada ibu hamil, rasa nyeri bisa muncul pada perut bagian atas, karena posisi usus buntu jadi lebih tinggi saat hamil.
Selain nyeri perut, gejala lain yang dapat terjadi saat mengalami penyakit usus buntu adalah:
- Nafsu makan berkurang.
- Perut terasa kembung.
- Tidak bisa buang gas (kentut).
- Mual.
- Konstipasi atau justru diare.
- Demam.
Segera gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, atau pergi ke instalasi gawat darurat terdekat, jika mengalami nyeri perut dan berbagai gejala yang disebutkan tadi. Penyakit usus buntu perlu segera ditangani agar tidak menyebabkan komplikasi serius.
Baca juga: 5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Menyebabkan Radang Usus Buntu
Penyebab Terjadinya Penyakit Usus Buntu
Penyebab umum terjadinya penyakit usus buntu adalah infeksi bakteri pada rongga usus buntu. Akibatnya, usus buntu mengalami peradangan, juga membengkak dan bernanah. Ada banyak faktor yang bisa memicu peradangan pada usus buntu, yaitu:
- Adanya hambatan pada pintu rongga usus buntu.
- Terjadi penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran cerna, atau di bagian tubuh lainnya.
- Adanya feses atau pertumbuhan parasit yang menyumbat rongga usus buntu.
- Mengalami cedera pada perut.
- Mengalami kondisi medis seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.
Komplikasi Serius yang Bisa Diakibatkan Penyakit Usus Buntu
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit usus buntu bisa menyebabkan komplikasi serius dan membahayakan, seperti:
- Abses. Kondisi ketika terbentuknya kantong nanah. Jika sudah muncul abses, penanganan yang dapat dilakukan adalah menyedot nanah atau dengan antibiotik. Bila abses baru ditemukan saat operasi, dokter akan membersihkan abses dan bagian di sekitarnya dengan hati-hati dan diberi antibiotik.
- Peritonitis. Merupakan infeksi pada lapisan dalam perut atau peritoneum, yang ditandai dengan nyeri perut hebat dan terus menerus, demam, dan detak jantung yang cepat. Kondisi ini terjadi jika usus buntu pecah dan infeksi menyebar hingga ke seluruh rongga perut. Penanganan yang dapat dilakukan jika sudah terjadi peritonitis adalah dengan pemberian antibiotik dan tindakan bedah terbuka secepatnya, untuk mengangkat usus buntu dan membersihkan rongga perut.
Baca juga: Bisakah Usus Buntu Ditangani Tanpa Operasi?
Pada dasarnya setiap penyakit bisa menjadi serius jika tidak diobati dengan cepat, termasuk penyakit usus buntu. Jadi, kenali gejala penyakit ini dan segera periksakan diri jika mengalaminya. Dengan begitu, tindakan penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin, sebelum muncul komplikasi yang serius.
Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2021. Health A–Z. Appendicitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Diseases and Conditions. Appendicitis.
Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know about Appendicitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan